Dahlan Iskan Lompat dari Jokowi ke Prabowo, Singgung Urusan Fitnah Yang Dialami Sampai 17 Tahun
Saat menyampaikan alasan pindah dukungan dari Jokowi ke Prabowo, Dahlan Iskan mantan menteri BUMN juga menyinggung pihak yang difitnah sampai 17 tahun
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan secara terbuka perpindahan dukungannya dalam kontestasi, dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.
Langkah Dahlan Iskan dukung Prabowo ini cukup mengejutkan karena selama ini ia dikenal sebagai pendukung Jokowi dan tidak pernah menunjukkan sikap mendukung Prabowo.
Di hadapan para pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Dahlan Iskan mengungkapkan alasannya mengapa ia melompat dari Jokowi ke Prabowo.
Memberikan sambutan pembuka pada acara Pidato Kebangsaan Prabowo di Surabaya, Jumat (12/4/2019), Dahlan pun membeberkan sejumlah alasannya.
• Daftar Nama 65 Calon Menteri Prabowo Subianto Terbongkar ke Publik, Ada Rocky Gerung hingga Artis
• Terbongkar Percakapan Malam Hari Syahrini-Reino Barack, Video Nakal Ikut Dipamerkan: Mau Apa Sih?
• Pengakuan SBY yang Sering Disadap, Tak Pernah Telepon Lebih dari 3 Menit hingga Tahu Sosok Pelakunya
Ia mengaku pada pemilu 2014 silam, dirinya memang sempat mendukung Jokowi.
"Lima tahun yang lalu, saya mendeklarasikan besar-besaran mendukung Pak Jokowi. Saat itu, saya berharap banyak, Pak Jokowi memiliki program Revolusi Mental," kata Dahlan Iskan di atas podium.
Selain program revolusi mental, Dahlan juga cukup optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi bisa melambung tinggi.
"Pak Jokowi sebelumnya juga punya program yang hebat yang dipercaya membuat pertumbuhan ekonomi yang tinggi," katanya kepada Tribunjatim.com.
"Sehingga, kami percaya saat itu akan membuat pendapatan perkapita menjadi $7000USD dari sebelumnya sudah 5000USD. Sayang, itu tak terlaksana," kata Dahlan yang juga mantan Menteri BUMN ini.
Ia juga membantah bahwa pilihan ini didasarkan pada nasib Dahlan Iskan selama lima tahun terakhir.
"Karena itu, saya hari ini menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo. Bukan karena nasib saya lima tahun terakhir.
Itu saya ambil dengan risiko sebagai seorang pengabdi," katanya kepada Tribunjatim.com.
Pihaknya berani memberikan pilihan tersebut dengan segala konsekuensinya.
"Seperti Pak Jokowi menjadi presiden difitnah selama 4,5 tahun. Bahkan, juga seperti Pak Prabowo, difitnah selama 17 tahun," katanya.
Selain itu, dukungan ini diberikan mempertimbangkan usulan para Dahlanis, komunitas yang selama ini mendukungnya.
"Para Dahlanis di seluruh Indonesia juga sudah berkumpul di pemilu sebelumnya. Ini dilakukan untuk mengambil sikap, antara memihak Pak Prabowo atau Pak Jokowi," katanya.
Saat itu, Dahlan memutuskan mendukung Jokowi.
"Padahal saat itu, para Dahlanis memihak Pak Prabowo. Namun, saya memveto dengan memilih Pak Jokowi melalui pertimbangan berbagai program Pak Jokowi itu," terangnya.
"Pemilu tahun ini, giliran saya yang ikut pimpinan para Dahlanis di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Sontak, pengakuan Dahlan ini pun memantik sorakan para pendukungnya. Mereka saling bersahutan dengan memberikan tepuk tangan kepada mantan pimpinan redaksi salah satu media surat kabar nasional ini.
Dahlan tak sendiri, ia hadir dengan puluhan tokoh nasional di forum tersebut. (bob/TribunJatim.com)