Pilpres 2019
Pengakuan Politisi Gerindra Soal Allan Nairn, Ngaku Dekat dengan Agen CIA & Diperingatkan Soal Allan
Polisiti Gerindra Arif Poyuono mengaku sudah diperingatkan Agen CIA soal Allan Nairn. Apa isi peringatan itu?
Pengakuan Politisi Gerindra Soal Allan Nairn, Ngaku Dekat dengan Agen CIA & Diperingatkan Soal Allan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Gerindra memberikan sebuah pengakuan tentang jurnalis asing Allan Nairn.
Allan Nairn merupakan jurnalis yang menyebut nama Prabowo dalam cuitannya di Twitter, Senin (15/4/2019) malam
Dilihat Tribunjateng.com (Grup TribunJatim.com), dia bercuit mengenai tuntutan tim capres 02 tersebut kepada polisi agar menangkapnya.
Semula Allan Nairn menuliskan rangkaian cuitannya dalam bahasa Inggris.
• Dikritik Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Menhan Riyamizard Ryacudu Meradang & Bongkar 3 Ancaman
Berselang dua jam, dia kemudian mengunggah tweet tersebut dalam bahasa Indonesia.
Cuitan berikutnya, dia menyebut jumlah bayarannya yang dituduhkan tim 02 digunakan untuk melemahkan Prabowo sebesar 2,925,164.26 dolar Singapura sebagai "nota palsu bank Singapura".
Sebelumnya pada Kamis siang, Allan Nairn bercuit mengenai artikelnya terkait Prabowo yang diunggah di blog pribadi, allannairn.org.
Cuitan itu disertai link artikel dimaksud.
• Penuhi Janjinya, Iwan Fals Akhirnya Umumkan Pemimpin Pilihannya, Ungkap Kekhawatiran Kena Pidana
Semula Allan Nairn mengunggah tweet dalam bahasa Inggris, kemudian menyusulnya dengan cuitan berbahasa Indonesia.
"Tulisan baru oleh saya: Breaking News, info baru ttg Prabowo: "Rapat strategis Prabowo tentang rencana penangkapan massal lawan-lawan politik dan sekutu Islamis...""
Cuitan selanjutnya lebih luas mengemukakan cakupan isi artikelnya tersebut.
Isi dari berita tersebut adalah pernyataan Arief mengenai Gerindra yang memiliki bukti transfer menyangkut Allan Nairn.
Arief menyatakan ada yang memberikan transfer itu kepada Allan Nairn untuk melakukan kampanye hitam dan fitnah terhadap Prabowo dan TNI.
• Unggah Video Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Curhat Soal Fitnah: Bentar Lagi Jagoannya Naik Derajat
Arief kemudian membagikan link berita serupa di media lain.
Selain itu, dilansir dari Tribunnews,com, Selasa (16/4/2019), Arief Poyuono, membeberkan pertemuan dengan jurnalis Amerika, Allan Nairn.
Pertemuan itu jadi heboh karena sang jurnalis, menurut Arief, menyebarkan hoaks lewat tulisan di blog pribadinya.
Arief menceritakan pertemuan tersebut terjadi pada tanggal 20 Maret 2019 di sebuah tempat yang tidak ia sebutkan.
• Tulisan Kemarahan di IG UAS Saat Dicatut Akun Said Didu yang Diretas, Mahfud MD Bicara Pelakunya
"Itu dia mau klarifikasi dokumen soal pertemuan tanggal 21 Desember 2018. Saya bilang kalau saya enggak ikut dan pertemuan itu memang enggak ada," kata Arief kepada Tribunnews.com, Selasa (16/4/2019).
Dalam sesi wawancara tersebut, Arief menyebut ada seorang agen CIA yang juga turut hadir.
Agen CIA tersebut, dikatakan Arief, bernama Tednicksen dan dia merupakan kawan baik Arief.
"Dia sudah memperingatkanku soal Allan. Katanya aku harus hati-hati sama dia. Aku juga bilang sama kawanku itu agar tidak muncul," kata Arief.
Agen CIA tersebut, dikatakan Arief, merupakan diplomat yang kini berada di belakang pemerintahan Donald Trump sang Presiden Amerika Serikat.
"Dia tahu Allan bagaimana, tapi saat itu memang saya sama dia memang ingin bertemu. Karena kebetulan ingin wawancara, dia juga ingin ikut," kata Arief.
Seperti diketahui, Allan Nairn dalam laporannya pada 21 Desember 2018, Capres Prabowo Subianto menggelar rapat tertutup di kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada malam hari pukul 21.00 sampai pukul 23.15 WIB.
Rapat dihadiri orang-orang lingkaran Prabowo, termasuk Fadli Zon dan Arief Poyuono.
Allan menyebut rapat itu guna membahas langkah konkret menghadapi sejumlah isu strategis, antara lain tuduhan Prabowo-Sandi mendukung khilafah, hingga balas dendam politik terhadap partai yang saat ini berkuasa.
Untuk isu khilafah, rapat memutuskan menunjuk Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman menyusun nama yang cocok untuk menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Perombakan besar-besaran di tubuh BIN akan mengarah pada agenda penyerangan terhadap lawan politik dan pelumpuhan kelompok HTI, FPI, JAD, dan yang setara dengan itu," tulis Allan dalam laporannya.
Baca: 6 Situs yang Sediakan Informasi dan Rekam Jejak Caleg di Pemilu 2019, Telusuri Sebelum Memilih
Tugas lain dari BIN nanti, dalam laporan Allan tersebut, adalah melemahkan partai koalisi untuk meningkatkan dominasi Gerindra dalam pemerintahan: PKS dan Partai Demokrat akan digembosi habis-habisan melalui berbagai kasus korupsi lama dan yang baru.
Adapin Allan Nairn akan dilaporkan oleh Arief Poyuono karena Allan diduga menyebarkan berita hoaks kepada capres Prabowo Subianto.
"Allan itu memang tidak suka sama Prabowo dan TNI. Alasannya Indonesia bakal kembali ke rezim Orde Baru jika Prabowo menjadi Presiden. Saya tegaskan itu tidak benar dan itu salah besar," pungkas Arief.