Kasus Siswi Dibakar Hidup-hidup Akibat Laporkan Pelecehan Seksual Kepsek, Pesan Terakhirnya Viral
Kisah tragis seorang siswi yang melaporkan kejahatan seksual yang dialaminya tetapi berujung pada kematian mengenaskan karena dibakar hidup-hidup!
Penulis: Ignatia | Editor: Melia Luthfi Husnika
Kisah tragis seorang siswi yang melaporkan kejahatan seksual yang dialaminya tetapi berujung pada kematian mengenaskan karena dibakar hidup-hidup!
TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswi bernama Nusrat Jahan Rafi menjadi viral karena kasus yang dialaminya.
Nusrat Jahan Rafi secara brutal disiram dengan minyak tanah dan dibakar hidup-hidup.
Nusrat Jahan Rafi adalah seorang siswi di sebuah sekolah di Bangladesh.
Ia menjadi korban dari kasus pelecehan seksual yang menimpanya terhadap kepala sekolah.
Dikutip TribunJatim.com dari Suar.ID, dua minggu sebelum, Nusrat Jahan Rafi mengajukan sebuah keluhan.
• Ashanty Difoto Diam-diam saat Antre Makan, Sikap Asli Terekspos, Istri Anang Langsung ‘Semprot’ ART
Nusrat mengajukan keluhan pelecehan seksual yang dilakukan kepala sekolahnya.
Siswi yang masih berusia 19 tahun itu adalah gadis yang berasal dari Feni, kota kecil di Selatan Dhaka.
Diketahui Nusrat adalah seorang pelajar di madrasah atau sekolah Islam.
Pada 27 Maret 2019, dia mengatakan kepala sekolah memanggil ke kantornya dan berulang kali menyentuhnya dengan cara yang tidak pantas.
• Westlife akan Gelar Konser di Candi Borobudur Setelah di BSD City, Cek Jadwal & Harga Tiketnya!
Banyak anak perempuan muda di Bangladesh memilih untuk merahasiakan pengalaman mereka tentang pelecehan seksual yang mereka alami karena takut dipermalukan oleh masyarakat atau keluarga mereka.
Namun Nusrat Jahan berbeda, dia tidak hanya berani berbicara - dia pergi ke polisi dengan bantuan keluarganya pada hari dugaan pelecehan itu terjadi.
Di kantor polisi setempat dia memberikan pernyataan.

Dia seharusnya diberikan lingkungan yang aman atas pengalaman traumatisnya.
Sebaliknya, dia difilmkan oleh petugas yang bertanggung jawab saat dia menggambarkan cobaan itu.
Dalam video itu, Nusrat tampak tertekan dan berusaha menyembunyikan wajah dengan tangannya.
Polisi kemudian mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk memindahkan tangan dari wajahnya.
Video itu kemudian bocor ke media sosial.
• Reino Barack Kenang saat PDKT dengan Syahrini, Ceritakan Momen Ketika Tiba-tiba Datangi Rumah Incess
Pada 27 Maret, setelah dia pergi ke kantor polisi, kepala sekolah akhirnya ditangkap.
Segalanya menjadi lebih buruk bagi Nusrat.
Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasannya.
Protes telah diatur oleh dua siswa laki-laki dan politisi lokal yang diduga hadir.
• Viral di Medsos, Ada Skripsi 1000 Lembar Milik Alumnus Fakultas Ekonomi Ubaya, Dibuat Selama 45 Hari
Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat.
Keluarganya mengatakan mereka mulai khawatir tentang keselamatannya.
Pada 6 April, 11 hari setelah dugaan kekerasan seksual, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian terakhirnya.

"Saya mencoba membawa adik perempuan saya ke sekolah dan mencoba memasuki tempat itu, tetapi saya dihentikan dan tidak diizinkan masuk," kata saudara laki-laki Nusrat, Mahmudul Hasan Noman.
"Jika saya tidak dihentikan, hal seperti ini tidak akan terjadi pada saudara perempuanku," katanya.
Menurut sebuah pernyataan yang diberikan oleh Nusrat, seorang siswa perempuan membawanya ke atap sekolah, mengatakan bahwa salah seorang temannya dipukuli.
Ketika Nusrat mencapai atap, ada empat atau lima orang mengenakan burqa, mengelilinginya dan diduga menekannya untuk menarik kasus pelecehan seksual kepala sekolah.
• Ashanty Difoto Diam-diam saat Antre Makan, Sikap Asli Terekspos, Istri Anang Langsung ‘Semprot’ ART
Ketika dia menolak, mereka membakarnya.
Kepala Biro Investigasi Polisi Banaj Kumar Majumder mengatakan para pembunuh itu ingin "membuatnya terlihat seperti bunuh diri".
Rencana mereka gagal ketika Nusrat diselamatkan setelah para pelaku melarikan diri dari tempat kejadian.
Nusrat akhirnya memberikan pernyataan sebelum dia meninggal.
• Kisah Hidup Soesalit, Putra Tunggal Kartini, Yatim Piatu dari Kecil dan Tak Seterkenal Nama Sang Ibu
"Salah satu pembunuh itu memegangi kepalanya dengan tangan, jadi minyak tanah tidak dituangkan kepala dan itu sebabnya kepalanya tidak terbakar," kata Majumderdikutip dari Suar.ID.
Tetapi ketika Nusrat dibawa ke rumah sakit setempat, dokter menemukan luka bakar yang menutupi 80% tubuhnya.
Tidak dapat mengobati luka bakar, mereka mengirimnya ke Rumah Sakit Medical College Dhaka.
Di ambulans, takut dia tidak akan selamat, dia mencatat pernyataan di ponsel kakaknya.
"Guru itu menyentuhku, saya akan memerangi kejahatan ini sampai napas terakhirku," tulisnya.
Dia juga mengidentifikasi beberapa penyerang sebagai murid di madrasah.
Berita kesehatan Nusrat mendominasi media Bangladesh.
Pada 10 April, dia meninggal.
Ribuan orang menghadiri pemakamannya di Feni.

Polisi sejak itu menangkap 15 orang, tujuh dari mereka diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah dua siswa laki-laki yang mengorganisir protes untuk mendukung kepala sekolah.
Kepala sekolah sendiri tetap ditahan.
Polisi yang memfilmkan pengaduan pelecehan seksual Nusrat telah dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke departemen lain.
Perdana Menteri Sheikh Hasina bertemu keluarga Nusrat di Dhaka dan berjanji bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan akan diadili.
• TIPS CANTIK HARI INI - Manfaat Pakai Serum Wajah Secara Rutin, Mencerahkan hingga Kurangi Flek Hitam