Rumah Politik Jatim
Cucu Soekarno Raup Suara Pileg Terbanyak di Dapil Jatim 1, Kalahkan Mantan Wali Kota Surabaya
Cucu Bung Karno dapatkan suara terbanyak untuk caleg DPR RI dari Dapil Jatim 1. Sampai kalahkan mantan Wali Kota Surabaya
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puti Guntur Soekarno yang merupakan cucu mantan Presiden Soekarno, meraih suara terbanyak dalam Pileg 2019 Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo) versi internal partai PDIP.
Puti yang pindah Dapil Jabar pada Pileg 2019 ke Dapil Jatim dari PDIP itu leading sementara. Di antara caleg DPR RI sesama PDIP, dari 18,53 persen suara masuk Puti sementara meraih 85.682 suara.
Perempuan yang gagal memenangi Pilgub Jatim (calon Wagub mendampingi Gus Ipul) ini juga sebagia peraih suara terbanyak untuk sesama caleg PDIP di Dapil Surabaya-Sidoarjo.
Dari Artis hingga Politisi Senior, Inilah 6 Caleg yang Terancam Tak Lolos ke DPR RI dari Dapil Jatim.
Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Sukadar, mengatakan bahwa itu adalah hasil perolehan suara yang sudah didapat induk partainya.
• Detik-detik Penculikan Soekarno Sempat Terhenti Gegara Fatmawati, Terjadi di Malam Jelang Proklamasi
Data terbaru BSPN DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menyebutkan bahwa total perolehan suara hingga Rabu (24/4/2019) sore tadi mencapai 395.024 atau 18,53 persen. "Peraih suara tertinggi PDIP Mbak Puti," kata Sukandar.
Puti yang caleg DPR RI nomor urut 2 Dapil Surabaya-Sidoarjo menempati posisi teratas dengan 85.682 suara (4,02 persen) dari total suara yang diperoleh sementara PDI Perjuangan hingga sore tadi.
Hasil Pileg 2019 Kota Surabaya - Kursi PDIP Diprediksi Turun, PSI Menyodok Ungguli Nasdem dan PAN
Posisi kedua peraih suara terbanyak ditempati Bambang DH, caleg nomor urut 1 dengan 85.113 suara (3,993 persen).
Indah Kurniawati dengan nomor urut caleg 4 bertengger pada posisi ketiga dengan 34.846 suara (1,634 persen). Ketiganya diprediksi melenggang ke Senayan.
"Prediksi kami, kursi DPRD RI yang diperoleh PDI Perjuangan dari Dapil Jatim I bukan hanya tiga. Bisa empat dan bahkan lima. Sebab suara mereka Sudah di atas 16.000 saat suara masuk masih 18 persen," tambah Sukandar.
Kalau benar demikian, Caleg Andre Hehanusa dengan nomor urut 5 bisa duduk karena suaranya mencapai 16.110 suara atau 0,756 persen. Kemudian disusul Laksda TNI (Purn) Yuhastiar dengan 15.320 suara atau 0,718 persen.
Sukadar enggan merinci perolehan suara caleg partai lain. Meski DPC PDIP telah menghitung perolehan suara caleg partai lain, Namun tidak etis mereka membeber. Alasannya itu menyangkut rumah tangga partai lain.
Enggan Bicara Pilwali Surabaya
Politisi PDI Perjuangan yang juga cucu Presiden RI Pertama, Ir Soekarno (Bung Karno), Puti Guntur Soekarno enggan berbicara terkait pemilihan wali kota Surabaya yang berlangsung pada 2020 mendatang.
Dibanding membahas Pilwali, perempuan yang menjadi Calon Legislatif PDI Perjuangan untuk DPR RI ini memilih fokus di Pemilu 2019 mendatang.
”Sudah, jangan nyebar gosip dahulu. Saya ingin fokus di pemilihan legislatif dan pemilihan presiden terlebih dahulu,” kata Puti Guntur Soekarno dengan nada berseloroh ketika berkunjung ke redaksi TribunJatim Network Surabaya, Senin (7/1/2019).
Menurutnya, Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan sebelumnya mengutus dirinya maju menjadi caleg melalui daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidaoarjo (Jatim 1), bukan untuk menjadi kepala daerah, melainkan untuk memenangkan PDI Perjuangan dan Calon Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Jawa Timur, khususnya di dapilnya.
”Kemengangan dua hal itu menjadi satu paket tugas bagi caleg PDI Perjuangan,” kata Puti Guntur Soekarno yang juga mantan Anggota DPR RI dua periode ini.
”Tugas dari Ibu Ketua Umum (untuk menjadi calon legislatif) tidak setengah-setengah. Sehingga, kami menegaskan kembali tak ada pembicaraan (instruksi) soal Pilwali,” tegasnya.
Dibanding bicara politik lokal kedaerahan, ia memilih untuk fokus membahas isu nasional.
”Tugas kami ada di (pemerintahan) pusat,” kata Puti Guntur Soekarno melanjutkan.
Untuk diketahui, nama Puti Guntur Soekarno memang mengemuka menjadi salah satu kandidat calon wali kota Surabaya.
Puti Guntur Soekarno dinilai laik menjadi penerus Wali kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini.
Selain berasal dari latar belakang partai yang sama, Puti Guntur Soekarno memiliki gender yang sama dengan Tri Rismaharini, dan dinilai tak akan sulit untuk menarik antusias masyarakat Surabaya.
Apalagi, Puti Guntur Soekarno juga lekat dengan figur nasionalis.
Meskipun demikian, Puti Guntur Soekarno justru menyebut nama lain yang dinilai lebih laik memimpin Surabaya pasca Tri Rismaharini.
Adalah Wisnu Sakti Buana, Ketua DPC Surabaya yang kini menjabat wakil wali kota Surabaya, yang dinilai lebih pantas melanjutkan kepemimpinan Tri Rismaharini.
”PDI Perjuangan di Jawa Timur memiliki banyak kader yang pantas untuk melanjutkan keberhasilan Ibu Risma. Misalnya saja Pak Wisnu,” kata Puti Guntur Soekarno.
Puti Guntur Soekarno menilai belum munculnya nama kader PDI Perjuangan tersebut dalam bursa Pilwali Surabaya karena tengah fokus untuk menghadapi Pileg dan Pilpres.
”Sebagai Ketua DPC, tugas Pak Wisnu tidaklah mudah. Beliau harus memastikan kemenangan PDI Perjuangan di Surabaya. Kami rasa kami harus fokus di Pileg terlebih dahulu,” pungkasnya.