Lewat Facebook, Jokowi Jaring Usulan Warga Kota Soal Mana di Luar yang Layak Jadi Ibu Kota
Jokowi Tanyakan Masyarakat Terkait Lokasi Pemindahan Ibu Kota di Luar Pulau Jawa Melalui Facebook
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
“Selamat pagi. DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Apakah di masa depan kota ini masih mampu memikul beban itu?
Banyak negara yang telah memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negara mereka di masa mendatang dengan memindahkan ibu kota negara. Contohnya Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan, dan lain-lain.
Di Indonesia, gagasan memindahkan ibu kota juga sudah muncul sejak era Presiden Soekarno, dan selalu menjadi wacana di setiap era presiden, tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.
Kemarin di Kantor Presiden, saya menggelar rapat soal pemindahan ibu kota negara. Pembahasan ini tidak hanya mempertimbangkan manfaat jangka pendek semata, namun, terutama kebutuhan dan kepentingan negara dalam perjalanan menuju negara maju.
Pemindahan ibu kota adalah sebuah proses yang tidak singkat dan berbiaya besar. Di antaranya mengenai pemilihan lokasi yang tepat, pertimbangan aspek geopolitik, geostrategis, serta kesiapan infrastruktur pendukung.
Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia ditempatkan dan apa pertimbangannya?” tulis Joko Widodo dalam caption Facebooknya.
• UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019: Hampir 60%, Jokowi vs Prabowo Selisih 10 Juta Suara Lebih
• Jokowi Putuskan Pemindahan Ibu Kota, Anies Baswedan Sebut Presiden Setuju Jakarta Tetap Dibangun
Bila anda termasuk warga Negara Indonesia, alangkah baiknya bila menyampaikan tanggapan ke dalam Facebook Presiden Joko Widodo. Sekiranya, usulan anda nantinya boleh menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Indonesia.
Disamping itu, Anggota Komisi II DPR RI, Achmad Baidowi mengapresiasi keputusan Jokowi soal pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia menjawab keinginan lama yang telah ada sejak era Presiden Soekarno.
Melihat beban Jakarta yang semakin berat dalam menjalankan fungsinya yaitu, sebagai kota pemerintahan dan pusat niaga.
"Sebuah keinginan lama melihat crowded-nya Jakarta sebagai ibu kota. Karena memegang dua fungsi yakni kota pemerintahan dan pusat niaga. Sehingga yang terjadi beban Jakarta sangat berat. Macet jadi sangat akut di Jakarta. Banjir pun begitu," ujar Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kepada Tribunnews.com, Senin (29/4/2019).
Menurut Achmad Baidowi, keputusan pemindahan ibu kota pemerintahan harus dijalani bersamaan dengan kajian mendalam.
Dan yang paling penting adalah penyiapan rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Agar tidak mengulang kesalahan Jakarta. Mulai dari sistem tata letak perkantoran, infrastruktur, transportasi, serta aspek keamanan," terang Achmad Baidowi.
Pun Achmad Baidowi menambahkan, jangan sampai pemindahan ibu kota negara ini malah melahirkan masalah baru mulai dari macet, banjir hingga kriminalitas.
Namun, Achmad Baidowi menyakini bahwa pemindahan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa akan berhasil seperti yang sudah dilakukan di negara-negara lain di dunia.