Rukiatin Tak Kuasa Tahan Tangis Mengetahui Putranya Tewas Saat Bagikan Bantuan Korban Banjir Gresik
Rukiatin tidak henti-hentinya menangisi putranya, Yudha Bima (14) yang tewas saat membagikan bantuan nasi dan air mineral kepada korban banjir.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Rukiatin tidak henti-hentinya menangisi putranya, Yudha Bima (14) yang tewas saat membagikan bantuan nasi dan air mineral kepada korban banjir, Kamis (2/5/2019).
Anak keduanya itu pergi selama-lamanya.
Tidak ada lagi raut wajah ceria Bima yang sehari-hari menemaninya di rumah.
• Belum Terakreditasi, Ratusan Rumah Sakit di Gresik Diputus Kontrak oleh BPJS Kesehatan
Rukiatin beberapa kali mengusap air mata dengan kerudung hitam yang ia kenakan.
Lantunan doa terdengar di rumahnya.
Rukiatin terlihat tak kuasa menahan air mata melihat anaknya sudah berbaring tidak bernyawa di ruang tamu.
Sesekali dia memanggil nama putra keduanya itu, seakan tak percaya usai beberapa jam yang lalu, putranya pamit membantu korban banjir.
• Luapan Kali Lamong Gresik Sebabkan 603 Rumah Penduduk Terendam Banjir, Aktivitas Warga Terganggu
Nasir, ayah Bima, hanya bisa pasrah melihat jasad anaknya.
Bima yang dikenal ringan tangan itu telah meninggalkannya.
Nasir yang juga seorang perangkat Desa Pucung kini tidak dapat lagi ikut mengantar anaknya berangkat ke sekolah.
Seluruh keluarga, baik paman, bibi, hingga kakek dan nenek Bima mencoba saling menenangkan.
• Hasil Lengkap Babak Kedua New Zealand Open 2019, Indonesia Loloskan Enam Wakil ke Perempat Final
Beberapa tetangga di sekitar rumah yang ikut hadir takziah ikut merasakan kesedihan atas kepergian Bima.
Ayah korban, Nasir mengatakan, sejak awal sudah mengingatkan putranya saat pamit mengambil nasi bungkus dan air mineral untuk dibagikan pada korban banjir, agar berhati-hati karena putranya itu tidak bisa berenang.

"Sebelum berangkat membagikan nasi sudah saya ingatkan, anaknya bilang iya," ujar Nasir, Kamis (2/5/2019).
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro saat memantau banjir langsung mendatangi rumah korban memberikan bantuan.
• Forkopimda Kota Malang Serukan Deklarasi Damai Pasca Pemilu 2019
Akses menuju rumah korban di Dusun Pulorejo, Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, bisa dibilang terisolir, mengingat ketinggian air mencapai 150 cm.
"Iya benar ada anak terpeleset usai membagikan nasi bungkus, terbawa arus, kita ke sini takziah ikut berbelasungkawa ke rumah korban," jelasnya.
Sebelumnya, Yudha Bima (14), warga Dusun Pulorejo, Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, tewas saat membagikan makanan kepada korban banjir di desanya.
Korban yang saat itu membagikan bantuan makanan terpeleset.
• May Day 2019 - Gelar Bazar Sembako Murah, Buruh di Gresik Mengaku Belum Semuanya Terima Gaji UMK
Arus air yang cukup besar membuatnya terbawa arus.
Jasad pelajar yang duduk di kelas IX SMP itu ditemukan tersangkut di pohon, tidak jauh dari lokasi ia terpeleset.
"Dia membantu membagikan makanan dan air mineral, kepleset," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Tarso Sagito, kepada TribunJatim.com, Kamis (2/5/2019). (Surya/Willy Abraham)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: