Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2019

Cara Berwudhu saat Puasa Ramadan Tidak Berubah, Namun Ada Bagian yang Boleh Ditinggalkan

Cara berwudhu saat puasa Ramadan tidak berubah, namun ada bagian yang boleh ditinggalkan.

Editor: Alga W
Instagram TGB
Cara berwudhu saat puasa Ramadan tidak berubah, namun ada bagian yang boleh ditinggalkan. 

Cara berwudhu saat puasa Ramadan tidak berubah, namun ada bagian yang boleh ditinggalkan.

Cara berwudhu saat puasa Ramadan apakah sama seperti biasanya?

Tata cara berwudhu saat berpuasa perlu diketahui, apalagi saat bulan Ramadan seperti sekarang ini.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, berwudhu saat puasa Ramadan tidak ada yang berubah. 

Cara Wudhu Sandiaga Uno Dikomentari Mahfud MD, Begini Penjelasan Lengkap Sang Profesor

Paling penting berwudu saat puasa jangan terlalu berlebihan. 

"Lakukan sewajarnya. Namun ada hal sunah yang bisa ditinggalkan seperti beristinsyaq (menghirup air dalam hidung)," jelas Ustaz Adi Hidayat, seperti dikutip Wartakotalive.com dari Instagram @indonesiamengaji.ID, Senin (6/5/2019). 

Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan pada saat berkumur pun diharapkan tidak berlebihan. 

Karena dikhawatirkan justru malah akan membatalkan puasanya.

"Jadi lebih berhati-hati saja sehingga tidak ada kesan Anda membatalkan puasa," kata Ustaz Adi Hidayat. 

Bacaan Doa setelah Salat Maghrib selama Menjalankan Puasa Ramadan 1440 Hijriah

Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan,

أَمَّا الْمَضْمَضَةُ وَالِاسْتِنْشَاقُ فَمَشْرُوعَانِ لِلصَّائِمِ بِاتِّفَاقِ الْعُلَمَاءِ . وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالصَّحَابَةُ يَتَمَضْمَضُونَ وَيَسْتَنْشِقُونَ مَعَ الصَّوْمِ . لَكِنْ قَالَ لِلَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ : ” { وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا } فَنَهَاهُ عَنْ الْمُبَالَغَةِ ؛ لَا عَنْ الِاسْتِنْشَاقِ

"Adapun berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) disyari’atkan (dibolehkan) bagi orang yang berpuasa dan hal ini disepakati oleh para ulama.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat juga berkumur-kumur dan beristinsyaq ketika berpuasa.

Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan pada Laqith bin Shabirah:

"Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq (menghirup air dalam hidung) kecuali jika engkau berpuasa."

Yang dilarang saat puasa di sini adalah dari berlebih-lebihan ketika istinsyaq." (Majmu’ah Al Fatawa, 25: 266)

Amalan selama Berpuasa Ramadan yang Dianjurkan Dilakukan di Siang Hari selain Tidur, Apa Saja?

Muhammad bin Al-Khatib Asy-Syarbini rahimahullah menjelaskan bahwa mubalaghah (berlebih-lebihan atau serius) dalam berkumur-kumur adalah dengan memasukkan air hingga ujung langit-langit mulut, serta mengenai sisi gigi dan gusi. (Mughnil Muhtaj, 1: 101)

Serius dalam berkumur-kumur saat wudu merupakan bagian dari kesempurnaan wudu.

Ketika berwudu, hal itu disunnahkan, kecuali saat berpuasa.

Hal ini diisyaratkan dalam hadis Laqith bin Shabirah radhiyallahu ‘anhu di atas.

Asy-Syarbini rahimahullah mengatakan, "Menurut madzhab Syafi’i, jika seseorang berlebih-lebihan dalam berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung (istinsyaq) lantas air tadi masuk ke dalam tubuh, maka puasanya batal.

Karena orang yang berpuasa dilarang dari berlebih-lebihan saat berkumur-kumur dan menghirup air dalam hidung sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan wudu. Namun jika tidak berlebih-lebihan lantas masuk air, tidak membatalkan puasa karena bukan kesengajaan." (Mughnil Muhtaj, 1: 629)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, "Para ulama Syafi’iyah dan pendapat Imam Syafi’i tetap disunnahkan bagi orang yang berpuasa saat berwudu untuk berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung, sebagaimana yang tidak berpuasa disunnahkan demikian.

Akan tetapi bagi yang berpuasa disyaratkan tidak berlebih-lebihan (mubalaghah). Yang terjadi perselisihan, ketika masuk air dalam rongga tubuh saat berkumur-kumur atau memasukkan air dalam hidung.

Pendapat ulama Syafi’iyah adalah batal jika memasukkan airnya berlebihan. Namun jika tidak berlebihan, tidaklah batal." (Al-Majmu’, 6: 230)

Bagaimana Hukum Menyemprotkan Wewangian atau Parfum ke Mulut saat Berpuasa di Bulan Ramadan?

Bagaimana berkumur-kumur kala tidak berwudu saat berpuasa?

Apa dibolehkan?

Pembahasan ulama di atas bukan berlaku pada saat wudu saja.

Namun di luar wudu saat berpuasa tetap dibolehkan berkumur-kumur dan memasukkan air dalam hidung asal tidak berlebih-lebihan.

Jika berlebih-lebihan lantas air masuk dalam rongga perut, puasanya batal.

5 Tindakan Medis yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadan, Hindari Suntik, Tetes Mata Termasuk?

Apakah setelah kumur-kumur wajib mengeringkan mulut?

Al-Mutawalli dan ulama lainnya berkata, "Jika orang yang berpuasa kumur-kumur, hendaklah ia memuntahkan air yang masuk dalam mulut. Namun ia tidak diharuskan mengeringkan mulutnya dengan kain dan semacamnya. Hal ini tidak ada perselisihan di kalangan ulama." (Syafi’iyah, pen.)

Al-Mutawalli memberi alasan bahwa seperti itu sulit untuk dihindari karena yang ada nantinya tetap sesuatu yang basah saat telah dimuntahkan dan seperti itu tak mungkin terpisah. (Al-Majmu’, 6: 231)

Download MP3 Ya Romdhon Nissa Sabyan Gudang Lagu-lagu Islami Sambut Ramadan 1440 H

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cara Berwudu Saat Puasa Ramadan, Ada Bagian yang Boleh Ditinggalkan.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved