Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

1 Tahun Serangan Bom Surabaya

Mertua Dita Oepriarto Masih Terpukul, Ingat Keempat Cucunya yang Tewas Diajak Ledakkan Bom Gereja

Dita Oepriarto merupakan pelaku peledakan tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018) silam.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Rumah Dita Oepriarto, pelaku pengeboman tiga gereja di Kota Surabaya, Jumat (10/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM-COM, SURABAYA - Dari 11 deretan rumah yang menghadap ke arah selatan di Blok K Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri Rungkut, Surabaya, hanya rumah bernomor 22 yang tampilan luarnya tak lagi mencerminkan kondisi rumah yang berpenghuni.

Terhitung, ada sekitar 8 papan triplek yang menutupi bagian depan pagar rumah.

Triplek itu tampak berwarna kusam kehitaman, permukaannya juga tak lagi rata, bahkan ada yang sudah melengkung.

Nuansa semerawut makin jelas terlihat, ketika beberapa garis pembatas police line yang bergelantungan di sudut-sudut rumah, dan sesekali melayang-layang diterpa hembusan angin yang lalu lalang.

Peringatan Satu Tahun Bom Surabaya, Polrestabes Surabaya Bersama Tokoh Agama Bagi Takjil

Beberapa susunan triplek yang cuma dikaitkan menggunakan kawat besi yang terikat dengan pagar rumah, juga tampak asimetris.

Akibatnya, tersisa celah untuk memberikan pandangan mata kesempatan mengintip kondisi halaman depan rumah yang sempat dihuni Dita Oepriarto (48) dan keluarganya.

Dita Oepriarto merupakan pengebom tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018) silam.

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.

Romo Kurdo: Tanggal 13 Menjadi Kekuatan untuk Bersatu dalam Doa

Tak tanggung-tanggung, dalam aksi nekatnya itu, Dita Oepriarto turut mengajak dang istri Puji Kuswati (44) dan keempat anaknya yang masih berusia belasan tahun, Yusuf Fadhil (19), Firman Halim (17), Fadhila Sari (13), dan Famela Rizqita (10).

Ketua RT 02/RW 03 Perumahan Wisma Indah Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya, Khorihan (67) menerangkan, kondisi rumah Dita Oepriarto seperti itu, terjadi sejak insiden minggu kelam setahun yang lalu.

Setelah diidentifikasi bahwa keenam pelaku pengeboman tiga gereja di Surabaya itu merupakan Dita Oepriarto, sang istri dan keempat anaknya, pagar bagian depan rumah dua lantai seluas 5 m x 8 m itu, langsung dipasang pembatas ‘police line’ berlapis-lapis dan terbilang haram bagi siapapun yang tak diizinkan pihak berwajib memasukinya.

Satu Tahun Serangan Bom di Surabaya, Banyak Cerita Inspiratif

“Sampai sekarang tidak ada orang yang boleh memasukinya, kecuali ahli waris (keluarga), itupun harus ada seizin kepolisian,” katanya saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya, Perumahan Wisma Indah Jalan Wonorejo Asri XII Blok M-17, Rungkut, Surabaya, Jumat (10/5/2019).

Melalui celah beberapa bilah triplek yang asimeteris itu, TribunJatim.com berkesempatan mengintip bagian dalam teras rumah yang ditinggali keluarga Dita Oepriarto sejak 2012 itu.

Teras rumah Dita Oepriarto, bila digabung dengan area parkir mobil di depan, luasnya sekitar 5 m x 3 m.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved