Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan 2019

Anjuran Makan Sahur dan Keberkahannya di Bulan Puasa Ramadan 1440 Hijriah, Simak Penjelasannya

Wajib diketahui umat muslim mengenai anjuran makan sahur dan keberkahanya di bulan suci Ramadan, simak penjelasannya

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
About Islam.Net
Ilustrasi Ramadan 1440 H/2019 

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَيْءٍ

“Siapa yang hendak berpuasa, maka hendaknya ia melakukan sahur dengan sesuatu.”[1]

Dan perintah ini, perintah di dalam hadits ini adalah perintah yang menunjukkan anjuran, bukan perintah yang menunjukkan wajib, menurut konsensus para ulama.

Dengan dalil bahwa Nabi dan para sahabatnya melakukan wishal, yaitu melanjutkan puasa ke hari berikutnya tanpa berbuka, yakni : berpuasa siang hari bersama malam harinya.

Dalam aktivitas sahur terdapat keberkahan yang besar meliputi kemanfaatan duniawi dan ukhrawi, di antaranya yaitu,

1) Menjadikan fisik kuat untuk beribadah, membantu untuk melakukan ketaatan kepada Allah pada waktu siang hari berupa shalat, membaca Al-Qur’an dan Dzikir. karena, seorang yang lapar malas untuk beribadah seperti halnya malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan ini dapat dirasakan.

2) Menolak keburukan makhluk yang dipengaruhi oleh rasa lapar, maka orang yang makan sahur rela jiwanya, lagi baik muamalahnya.

3) Diperolehnya keinginan untuk menambah puasa karena tarasa ringannya puasa tatkala dilakukan karena sebelum berpuasa ia makan sahur. Dengan demikian, ia terdorong untuk melakukan puasa dan tidak merasa berat.

4) Mengikuti sunnah, karena bilamana orang yang melakukan sahur berniat bahwa sahur yang dilakukan tersebut sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Nabi dan untuk meneladani perbuatan beliau, maka sahurnya tersebut merupakan ibadah. Ia memperoleh pahala dengan sebab niatnya ini. Begitu pula bila mana seorang yang berpuasa manakala meniatkan makan dan minumnya adalah untuk memperkuat fisiknya guna melakukan puasa dan qiyamullail, ia pun akan mendapatkan pahala juga.

5) Seseorang bangun di akhir-akhir malam untuk berdzikir, berdoa dan melakukan shalat, waktu tersebut merupakan waktu yang sangat berpeluang doa akan dikabulkan, dan waktu shalawat Allah dan malaikatNya kepada orang-orang yang melakukan sahur. Berdasarkan hadis Abu Sa’id al-Khudry yang akan disebutkan.

6) Hal itu (sahur) menyelisihi ahli kitab, dan seorang muslim diminta agar jauh dari perilaku menuri mereka. Nabi bersabda,

فَصْلُ مَابَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ اْلِكتَابِ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ

“Pembeda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim 1096 )

7) Pelakunya dapat melaksanakan shalat Subuh bersama kaum muslimin di waktu yang utama. Oleh karenanya, Anda dapati orang yang melakukan shalat fajar pada bulan Ramadhan lebih banyak daripada pada bulan lainnya, kerena mereka bangun untuk melakukan sahur.

Oleh karenanya, hendaknya orang yang hendak berpuasa bersemangat untuk melakukan sahur, tidak meninggalkannya kerena terkalahkan oleh tidur atau yang lainnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved