Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dilaporkan Tabrak Pintu Kaca, Siswa SD di Sidoarjo Meninggal dengan Luka Robek di Leher

Seorang siswa kelas 5 SD meninggal dunia dengan luka robek di leher. Luka itu akibat terkena pecahan kaca pintu kelas yang ditabrak korban sendiri

Penulis: M Taufik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Istimewa
Bahrudin Alfan (11), siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 5 Lajuk Porong, Sidoarjo meninggal usai dilaporkan tabrak pintu kaca hingga pecah 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa kelas 5 SD meninggal dunia dengan luka robek di leher. Luka itu akibat terkena pecahan kaca pintu kelas yang ditabrak oleh korban sendiri.

Korban diketahui bernama Bahrudin Alfan (11), siswa kelas 5 SD Muhammadiyah 5 Lajuk Porong, Sidoarjo. Korban tinggal di Juwet Kenongo, Porong, Sidoarjo.

"Siswa tersebut meninggal dunia karena terkena pecahan pintu kaca di ruang kelasnya," kata Kapolsek Porong Kompol Wagiyo, Rabu (15/5/2019).

Peristiwa nahas itu terjadi sekira pukul 07.30 WIB, di kelas tempat korban belajar di SD Muhammadiyah 5 Lajuk Porong.

(Kasus Mayat Korban Mutilasi di Malang, Jejak Pelaku Terendus Anjing Pelacak Sejauh 500 M dari TKP)

Saat itu semua siswa sedang di dalam kelas untuk mengikuti ujian penilaian akhir tahun.

Di kelas 5 terdapat 9 pernah siswa. Semua sudah masuk dan kelas kemudian ditutup oleh guru.

Beberapa saat setelah guru membagikan soal ujian, korban keluar dari kelas kemudian pintu ditutup kembali dari luar.

"Pas keluar kelas, cara membuka pintu seperti biasa. Kemudian pintu ditutup lagi dari luar. Ini yang kami dapat dari keterangan beberapa saksi," lanjut Kapolsek.

Setelah di luar kelas, korban diketahui sampat duduk di teras atau depan kelas. Dan beberapa saat kemudian, dia kembali masuk ke kelas.

Tapi cara yang dilakukan terbilang berbeda, korban disebut menabrakkan diri ke pintu kelas yang terbuat dari kaca.

Dengan posisi bahu kirinya dibenturkan dulu, lalu menyusul seluruh badannya menghantam pintu kaca. Pintu pun pecah dan korban terjatuh dengan posisi tertelungkup.

Beberapa serpihan kaca mengenai tubuhnya. Terutama luka di bagian leher sebelah kiri karena tersayat pecahan kaca tersebut.

(Kasus Mayat Korban Mutilasi di Malang, Polisi Temukan Rok Merah & Kemeja Motif Bunga Milik Korban)

"Oleh pihak guru, korban langsung dibawa RS Pusdik Shabara Porong. Tapi setiba di RS korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," ungkap Wagiyo.

Hasil pemeriksaan luar terhadap korban oleh tim medis daei RS Pusdik Shabara dan tim inavis Polresta Sidoarjo, dinyatakan bahwa pada tubuh korban tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik.

'Yang ditemukan cuma luka robek di bagian leher sebelah kiri dengan ukuran 2 X 1,5 centimeter tersebut. Dan korban kemudian dibawa pulang, karena pihak keluarga tidak bersedia korban dioutopsi," papar Kapolsek.

Di sisi lain, dalam penyelidikan polisi diketahui, siswa nahas itu masuk kategori anak berkebutuhan khusus.

Ini berdasar hasil pemeriksaan psikologi tanggal 15 Pebruari 2018 lalu.

Kendati demikian, polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan alat bukti untuk memastikan penyebab kematian bocah 11 tahun tersebut.

Termasuk memeriksa pihak sekolah, yakni guru dan pengurus atau pengelola sekolah, serta sejumlah pihak lainnya.

"Hasilnya, sementara memang korban meninggal akibat terkena pecahan kaca pintu tersebut. Namun, petugas masih terus melakukan pendalaman atas perkara ini," imbuhnya.

Reporter: Surya/M taufik

(Kasus Mayat Korban Mutilasi di Malang, Polisi Temukan Rok Merah & Kemeja Motif Bunga Milik Korban)

 
 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved