Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Cerita Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU RI, Semasa Kecilnya Ternyata Sering Membuat Layangan

Hairul Anas Suaidi (43), warga Dusun Rongrongan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan mendadak viral di dunia maya.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA
Hairul Anas Suaidi (43), pencipta robot pemantau sistem IT KPU RI. 

TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Hairul Anas Suaidi (43), warga Dusun Rongrongan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan mendadak viral di dunia maya dan ramai menjadi perbincangan.

Dirinya berhasil menciptakan robot pemantau sistem IT KPU RI.

Semasa kecil, kehidupanya sama dengan anak-anak sebaya.

Anas, panggilan anak bungsu tiga bersaudara pasangan suami istri almaruhum Sarim dan Daifah (Daifah, kakak kandung Mahfud MD, mantan Ketua MK), ketika masih duduk di bangku SD, suka bermain layang-layang bersama teman-temannya di desanya.

KH Asad Abdullah Ajak Warga Pamekasan Hormati Keputusan KPU dan Tidak Terprovokasi Isu People Power

Kecelakaan Maut Yamaha R25 Vs Pikap di Pamekasan, Pengendara Motor Sampai Terpental, 3 Tewas

“Seperi anak-anak lainnya, waktu kecil dulu sering bersama teman-temannya bermain di luar. Namun yang paling disenangi bermain layangan. Bahkan, kerap ia membuat membuat layangan sendiri, tapi bukan untuk dijual, melainkan untuk dipakai sendiri,” kata Hamzah, salah seorang keluarga Anas, yang ditemui di rumahnya di Dusun Rongrongan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Namun kata Hamzah, meski Anas sama seperti anak sebaya lainnya, waktunya tidak hanya dihabiskan untuk bermain saja. Anas dikenal rajin dan tekun belajar.

Sehingga ketika bebarapa temannya datang ke rumah untuk mengajak pergi bermain, terkadang Anas menolak dan lebih memilih belajar di rumah.

Menurut Hamzah, almarhum Sarim, semasa hidupnya menjadi kepala SD di kawasan Kecamatan Pegantenan.

Rumah yang ditempat termasuk rumah sederhana banguan tua, berukurang 6 x 8 meter.

Namun yang ditempai Anas ini sudah ambruk, karena lapuk dimakan usia dan tidak dibangun lagi.

Diakui, almarhum Sarim meninggal dunia ketika Anak masih duduk dibangku SMP.

Selang beberapa tahun kemudian, Daifah, ibu kandung Anas pindah ke Pamekasan, berkumpul dengan saudar di Jl Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota, Pamekasan.

Tapi walau Anas sudah pindah ke Bandung dan beristri orang Bandung, termasuk kedua kakakanya juga tinggal di Bandung dan beristri wanita Bandung.

Setiap tahun Anas dan istrinya pulang, untuk menemui family dan ziarah ke makam ayahnya.

Sedang Fausi, anak kandung Hamzah, mengaku kaget dengan Anas yang saat ini namanya mendadak jadi terkenal lantaran keberaniannya tampil dihadapan publik, memperlihatkan keberhasilannya menciptakan robot.

Gagal Dikirim ke Surabaya dan Madura, 5 Ribu Botol Jamu Tanpa Izin Edar Disita Polisi

Cerita Shireen dan Zaskia Sungkar Batalkan Puasa saat Masih Kecil, Telan Air Wudu hingga Sembunyi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved