Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngabuburit di Menara Asmaul Husna, Melihat Keindahan Kota Kediri dari Ketinggian 99 Meter

Menara Asmaul Husna Ponpes Wali Barokah telah menjadi salah satu ikon Kota Kediri. Pada malam hari keindahan menara yang menjulang tinggi 99 meter

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Didik Mashudi)
Pemandangan Kota Kediri difoto dari atas Menara Asmaul Husna, Ponpes Wali Barokah. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Menara Asmaul Husna Ponpes Wali Barokah telah menjadi salah satu ikon Kota Kediri.

Pada malam hari keindahan menara yang menjulang tinggi 99 meter itu terlihat dari jarak sekitar 10 KM. Menjadi kenangan terindah dapat naik ke puncak menara menyaksikan semua sudut Kota Kediri.

Dari puncak menara Asmaul Husna di lantai 23 terasa berada di atas awan. Saat mata menengok ke bawah terlihat pemandangan indah sudut-sudut perkampungan dan jalanan Kota Kediri yang terlihat ramai.

Mobil yang lalu lalang di jalanan terlihat dari puncak ketinggian. Terlihat juga pengendara motor dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalanan.

Dari puncak menara dapat menyaksikan Stadion Brawijaya, Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Jembatan Brawijaya dan Jembatan Lama serta komplek Pabrik Rokok PT Gudang Garam Tbk.

Kawasan wilayah Kota Kediri telah menjadi perkampungan yang padat. Semua sudut kota hanya terlihat bangunan rumah. Kawasan hijau hanya terlihat di Taman Hutan Kota. Termasuk areal persawahan juga sudah tidak terlihat lagi.

Polisi Ngawi Berhasil Tangkap Kawanan Begal Sadis, Tiga Pelaku Ditembak Kakinya

Antisipasi Cacar Monyet, KKP Kelas I Surabaya Pindai Suhu Tubuh Tiap Penumpang di Bandara Juanda

5 Selebritas Dianggap Fans Kacang Lupa Kulitnya setelah Terkenal, Padahal Cuma Salah Paham

Dari puncak ketinggian juga bisa menyaksikan kawasan perempatan Alun-alun Kota Kediri yang ramai. Terlihat pula sejumlah bangunan tinggi di Kota Kediri seperti Hotel Grand Surya di Jl Dhoho, Kantor Pusat PT GG Tbk di Kelurahan Semampir serta bangunan Gedung Adhipatma Kampus IIK di Mojoroto.

Sejauh ini Menara Asmaul Husna belum dibuka untuk umum. Namun bagi masyarakat yang menginginkan naik ke puncak menara bisa berkoordinasi dengan pengurus Ponpes Wali Barokah.

Untuk sampai ke puncak menara yang memiliki 24 lantai juga dibutuhkan fisik yang prima. Karena lift yang tersedia hanya sampai di lantai 12. Selebihnya harus meniti anak tangga sempit dengan lebar setengah meter hingga sampai di lantai 23.

Di lantai 23 inilah lokasi gardu pandang pengunjung menikmati suasana Kota Kediri. "Butuh nyali yang besar dan fisik yang prima untuk sampai ke puncak menara," ungkap Efendi, salah satu awak media.

Karena berada di bangunan tinggi hembusan angin menjadi terasa sangat kencang sekali. Pada malam hari lampu penerangan menghiasi sekeliling hingga puncak menara.

Menurut KH Sunarto, Pengasuh Ponpes Wali Barokah, menara Asmaul Husna yang memiliki tinggi 99 meter merupakan bangunan paling tinggi di Kota Kediri. Penyelesaian pembangunan menara ini dilakukan secara bertahap selama 9 tahun.

Menara Asmaul Husna dibangun untuk menggantikan menara bambu yang sebelumnya ada di lingkungan pondok. "Dulu pondok kami punya Menara Bambu. Bentuknya sederhana dan tingginya kurang dari 10 meter," ungkapnya.

Selanjutnya pengurus pondok menggagas untuk membuat menara yang lebih representatif. Ide ini mendapatkan suport pada era Wali Kota Kediri H Achmad Maschut hingga tercetus rencana membangun Menara Asmaul Husna dengan tinggi 99 meter.

Menara Asmaul Husna terdiri 23 lantai dan memiliki 464 anak tangga. Selain itu telah dilakukan pengukuran hingga ke atap kubah menara ketinggiannya mencapai 99 meter. Di atas kubah ada sejumlah tiang besi penangkal petir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved