Polisi Amankan 1 Bus Rombongan Malang Menuju Aksi People Power di Jakarta, Diperiksa & Dimintai KTP
Polisi Amankan 1 Bus Rombongan Malang Menuju Aksi People Power di Jakarta, Diperiksa & Dimintai KTP oleh Polisi.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Polisi telah mengamankan sebuah bus di Jalan Puncak Borobudur, Lowokwaru, Kota Malang pada Minggu (19/5).
Kejadian itu terjadi pada pukul 13:00 WIB saat rombongan mereka yang berjumlah 20 orang itu hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi pada 22 Mei.
Dari pantauan Tribunjatim.com, Bus berwarna hitam itu telah diamankan di halaman Polres Malang Kota.
• Efek Tol Pandaan - Malang, Kemacetan Jalur Arteri Lawang - Singosari Terpantau Lengang
• Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Diyakini Akan Menarik Investor, Berikut Keunggulannya
• Ada Tol Malang-Pandaan, Pemkot Batu Patok Kunjungan Turis Capai 7,2 Juta, Buat Festival Kampung Hias
Sejumlah orang yang termasuk dalam rombongan terlihat berdiri di depan pintu masuk.
Awak media yang akan meliput sempat dihalau oleh Polisi lantaran masih belum ada instruksi dari Wakapolres Malang, Kompol Ari Trestiawan.
"Tunggu di sini dulu. Nanti kalu mau meliput nunggu instruksi dari Wakapolres," ujar satu di antara petugas kepolisian di pintu Polres Malang Kota.
Setelah menunggu beberapa menit, awak media akhirnya diperbolehkan masuk dan langsung menghadap ke Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri.
Asfuri menjelaskan, pengamanan ini dilakukan atas dasar untuk mengantisipasi aksi gerakan people power pada 22 Mei di Jakarta.
"Mulai Sabtu kemarin (18/5), kami mengadakan patroli gabungan bersama TNI dan Satpol PP," ucapnya, Minggu (19/5).
Kata Asfuri, pengamanan ini dilakukan di setiap sudut perbatasan Kota Malang dan di setiap stasiun maupun terminal.
Maka dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengikuti aksi 22 Mei di Jakarta nanti.
Menurutnya, Kota Malang ini sudah aman dan kondusif, jadi dirinya ingin menjaga masyarakat agar tidak ikut datang.
"Kami inisiatif menjaga masyarakat dan keselamatan bersama, ini adalah wujur perhatian kami kepada masyarakat," ujarnya.
Larangan Polisi kepada warga Kota Malang agar tidak berangkat itu ialah adanya kabar bahwa aksi 22 Mei itu rawan pergesekan.
Dari informasi yang berkembang, akan ada teroris yang akan melakukan pengeboman pada tanggal 22 Mei.