Posting Hoaks dan Status Provokasi 22 Mei di Facebook, Seorang Pilot Ditangkap di Surabaya
Posting hoaks dan status provokasi 22 Mei, seorang pilot ditangkap di Surabaya.
Posting hoaks dan status provokasi 22 Mei, seorang pilot ditangkap di Surabaya.
Polisi menangkap seorang pilot karena mengunggah dan menyebarkan posting-an hoaks dan bernada provokasi.
Pria yang ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Barat, adalah seorang pilot maskapai penerbangan swasta nasional.
Oknum pilot berinisial IR, diringkus di rumahnya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2019).
• Ketua NU Sampang Ajak Warga Menghormati Keputusan KPU dan Tidak Terprovokasi Isu People Power
Informasi penangkapan pilot tersebut diunggah di akun Instagram @satreskrim_jakartabarat, pada Senin (20/5/2019).
IR disebutkan lulusan sekolah penerbangan di Australia.
Penangkapan pilot ini merupakan hasil patroli Siber Subnit Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
IR menyebarkan pesan bermuatan ujaran kebencian secara masif.
• Antisipasi Potensi Teror 22 Mei, Polrestabes Surabaya Patroli Skala Besar Deteksi Gangguan Keamanan
Dalam unggahannya, IR menyebarkan konten ujaran kebencian serta narasi-narasi yang yang mengandung teror, hasutan, dan menakutkan.
Berikut status yang ditulis oleh pilot IR di akun Facebook miliknya.
• Mahfud MD, Megawati dan Tokoh Gerakan Suluh Kebangsaan Bahas Kemungkinan Peristiwa Pasca 22 Mei 2019
*Tgl 22 Mei AKU MENCIUM BAU SYURGA DI JKT*
Putraku Baru Saja BERUMUR 1 Tahun,
Jika Aku Salah Satu Yg Gugur Dlm Perjuangan di TGL 22 Esok DEMI ALLAH aku rela.
MAYATKU Akan TERSENYUM karna MATIKU Di Jalan ALLAH Dlm Memperjuangkan KEBENARAN.
Aku hanyalah rakyat biasa yg akn berangkat membawa selembar baju celana & sorban biru, sorban biru berartikan JASAD yg KEMBALI.
Catat...
Siapapun yang akan dimenangkan oleh KPU 22 Mei 2019 yang akan datang...
Benturan dan kerusuhan tetap akan terjadi, dan yakin lah bahwa Korbannya tidak akan sedikit..
Pesan ku kepada seluruh teman2 saudara2ku,yang masih memiliki Nurani, untuk bangkit dari tidur panjangmu...
Jika kalian tak memiliki banyak nyali lebih baik minggir dan sembunyilah, karena bisa jadi kalian akan jadi korban berikutnya...
Ini bukan pilihan tapi perintah...
Diam kita mati,
Berhenti kita ditindas
Maka tak ada pilihan lain selain kata LAWAN
Persiapkan diri kalian...!!!
Bergeraklah demi masa depan Bangsamu!!dari Mujahid
Jikalau KPU membuat keputusan yang salah dan tidak jujur maka jangan harap pak Jokowi bisa masuk di istana negara karena istana negara itu milik rakyat bukan milik KPU.
Jangan ngancam rakyat.
KALIAN PENGHIANAT BANGSA DAN NEGARA
INI KARNA KANTOR POLISI CHINA BISA KALIAN DIRIKAN DI BUMI INDONESIA YAITU DI KALIMANTAN.
KALIAN HARUS DISINGKIRKAN DARI JABATAN KALIAN.
Kenapa kalian melindungi para PKI di republik ini dan kalian memusuhi rakyat yang mau mempertahankan tanah airnya?
Ingat hai pak Tito...
Bapak berjuang untuk Jokowi tapi rakyat berjuang untuk mempertahankan negaranya.
#SaveNKRI

• VIRAL VIDEO Ajakan Aksi Tanggal 22 Mei 2019, Kalau Jokowi Menang Tutup KPU, Istana dan DPR
Pantauan di Facebook, pesan sejenis cukup banyak berseliweran, baik yang di-posting di akun pribadi maupun di grup Facebook.
Dilansir dari antaranews.com, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu membenarkan penangkapan oknum pilot tersebut.
Ia mengatakan, masih mendalami motif pelaku IR menyebarkan ujian kebencian di media sosial.
"Benar kami telah menangkap seorang pilot yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial, dan melanggar UU ITE, saat ini masih kami dalami motif pelaku menyebarkan ujaran kebencian atau hate speech di medsos tersebut," ujarnya, Minggu (19/5/2019).
Eddy Sitepu menjelaskan, selain mengunggah konten yang mengandung hasutan dan teror, pelaku juga telah melakukan penyebaran konten-konten hoaks.
Salah satunya adalah "Polri Siap Tembak di tempat perusuh NKRI".
• Isu Anggota TNI Terkena Cacar Monyet Dipastikan Hoaks, Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Oknum Pilot Ditangkap karena Unggah dan Sebarkan Postingan Hoax dan Provokasi 22 Mei.