Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ferdinand Hutahaean Sebut Demokrat akan Pertimbangkan Jika Koalisi Jokowi Ajak Gabung

Ferdinand Hutahaean menanggapi pertemuan AHY dan Jokowi kedua kalinya, apakah Partai Demokrat masuk koalisi Jokowi?

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
(YouTube/Najwa Shihab)
Ferdinand Hutahaean (YouTube/Najwa Shihab) 

TRIBUNJATIM.COM - Ferdinand Hutahaean, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat menanggapi pertemuan Jokowi dan AHY yang telah berlangsung selama dua kali, yang terakhir Rabu (22/5/2019).

Tanggapannya diungkapkan langsung di tengah program acara Mata Najwa yang bertajuk ‘Setelah 22 Mei’.

Melansir dari channel YouTube Najwa Shihab, Najwa Shihab melemparkan pertanyaan, adakah adakah hal spesifik yang dibahas saat pertemuan tersebut selain menyikapi situasi setelah Pilpres 2019.

"Apakah ini membicarakan hal-hal spesifik yang dibahas selain untuk menyikap situasi?" tanya Najwa Shihab.

Sebut Buzzer Setan Gundul Bully Ani Yudhoyono, Ferdinand Hutahaean: Saya Stop Dukung Prabowo-Sandi

Kemudian Ferdinand menjelaskan, pertemuan Jokowi dan AHY pada Rabu (22/5/2019) merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya.

Menurutnya pertemuan tersebut layaknya sebagai jembatan komunikasi antara Jokowi dan SBY sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia.

Ferdinand Hutahaean (YouTube/Najwa Shihab)
Ferdinand Hutahaean (YouTube/Najwa Shihab) ((YouTube/Najwa Shihab))

"Ini sesungguhnya merupakan jembatan komunikasi antara Jokowi sebagai Presiden dan SBY yang pernah memimpin Indonesia krisis dan membawanya keluar dari krisis, kemudian Indonesia menata kehidupan baru hingga masuk ke organisasi G-20," imbuh Ferdinand Hutahaean.

Pun Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa SBY sebagai memiliki pengalaman 10 tahun memimpin bangsa Indonesia sehingga hal tersebut mungkin untuk mengendalikan keadaan Indonesia yang terjadi saat ini.

KRONOLOGI AKSI 22 MEI, Wiranto Sebut Dalang Aksi 22 Mei akan Ditindak Tegas Secara Hukum

"Krisis yang terjadi sekarang itu kita harus menerimanya sebagai krisis politik," jelas Ferdinand Hutahaean.

"Apakah itu artinya Partai Demokrat akan masuk ke koalisi Jokowi?" tanya Najwa Shihab.

"Saya setiap hari berkomunikasi dengan Ketua Umum Demokrat, beliau menyampaikan 'penyampaian Jokowi yang ingin menjadi pemimpin dan presiden semua pihak harus didukung secara total oleh Demokrat'. Lalu apakah nantinya Demokrat akan bergabung atau tidak dengan koalisi Pak Jokowi itu kan bergantung kepada Jokowinya," ucap Ferdinand Hutahaean.

Cegah Aksi 22 Mei People Power, Koramil di Gresik Gelar Buka Bersama Masyarakat dan Tokoh Masyarakat

Bahkan Politisi Partai Demokrat menjelaskan bahwa jika pihaknya diajak untuk masuk ke koalisi Jokowi maka Partai Demokrat akan mempertimbangkannya.

"Tapi yang pasti pemikiran Jokowi dan Demokrat memiliki kesamaan yakni ingin membuat Indonesia emas di tahun 2045, punya cita-cita yang sama. Intinya disitu," papar Ferdinand Hutahaean.

Mendengar pernyataan Ferdinand, sontak seluruh penonton di studio memberikan tepuk tangan.

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat memberikan ucapan selamat atas kemenangan yang diraih oleh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf.

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengaku bahwa SBY berkomunikasi lewat telepon dengan Jokowi pada Selasa (21/5/2019) malam.

SBY mengucapkan selamat langsung kepada calon presiden Joko Widodo atas hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019.

AHY menyampaikan pernyataan tersebut dalam jumpa pers setelah bertemu Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).

"Saya ucapkan selamat secara langsung kepada bapak Presiden Jokowi atas kemanangan hasil rekapitulasi KPU. Ini juga telah disampaikan langsung oleh bapak SBY tadi malam melalui telepon," kata putra SBY tersebut.

Menurut AHY, pertemuannya kali ini adalah pertemuan kedua setelah 2 Mei lalu dan Presiden Jokowi berharap agar dirinya menjadi jembatan komunikasi dengan SBY yang saat ini sedang bersama dengan Ani Yudhoyono di Singapura.

AHY bahkan menjelaskan secara langsung bahwa pengalaman SBY sebagai presiden dua periode membuatnya memiliki pengalaman yang bisa dibagi dalam penanganan situasi politik, hukum dan keamanan belakangan ini.

Terutama, dalam menyikapi hasil rekapitulasi KPU.

Plt Wali Kota Blitar Ajak Masyarakat Tidak Terprovokasi Aksi Unjuk Rasa di Jakarta

"Komunikasi ini wujud harapan bahwa bapak Jokowi dan bapak SBY bisa terus terjalin tali silaturahim dan komunikasi utamanya dalam diskusikan berbagai hal situasi bangsa," kata AHY. 

Sebelumnya, ucapan selamat juga disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono lewat sebuah video yang direkamnya di Singapura pada Selasa (21/5/2019).

Dalam sebuah pidatonya, Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan syukur dan merasakan sebuah kelegaan lantaran janji yang disebutkan Joko Widodo yaitu memimpin dan mengayomi seluruh rakyat Indonesia.

"Akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial dan mengajak bersatu padu membangun bangsa dan tanah air tercinta," kata SBY dalam video tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyono pun menjelaskan bahwa rakyat mengharapkan dan menunggu seorang pemimpin berkomitmen untuk diwujudkan setelah Pemilu berakhir.

Tak hanya itu, Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau kepada para pendukung dan bukan pendukung Jokowi-Ma’ruf agar kembali rukun dan  bersatu.

"Inilah awal yang baik bagi rukun dan bersatunya kembali bangsa Indonesia yang hampir setahun berada dalam kontestasi yang keras dan polarisasi yang ekstrim," katanya.

Menurut Ketua Umum Partai Demokrat, komitmen yang disebutkan Joko Widodo tersebut adalah awal rekonsiliasi sesama anak bangsa yang selama ini berbeda pilihan politik.

Sehingga, dengan sepenuh hati Susilo Bambang Yudhoyono mendukung penuh komitmen Joko Widodo.

"Mengiringi ucapan selamat saya. Kepada Bapak Jokowi dan Bapak Ma'ruf Amin dalam kapasitas saya sebagai Presiden ke-6 RI, atas kepercayaan rakyat yang diberikan kepada bapak berdua untuk pada saatnya memimpin Indonesia lima tahun mendatang, saya menyambut baik dan mendukung penuh komitmen dan tekat mulia bapak berdua untuk memimpin dan mengayomi rakyat Indonesia secara adil tanpa kecuali," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ditanya AHY Temui Jokowi Pertanda Bakal Koalisi, Reaksi Ferdinand Hutahaean Disambut Tepuk Tangan

Jokowi Jadi Incaran Serangan Provokator Rusuh Aksi 22 Mei, Sebar Ajakan Lewat Grup WhatsApp

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved