Kolaborasi Indonesia Chef Association dan Tim Reaksi Cepat PLN Suplai Makanan untuk Daerah Bencana
Indonesian Chef Association (ICA) yang berdomisili di Garut, Jawa Barat sekaligus pengusaha katering dengan nama Pawon Basadjan yang juga berlokasi di
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Tanpa ragu Dewi memberikan panduan sistem dan SOP dalam pengelolaan dapur umum berkapasitas ribuan paket. Tak hanya jenis peralatan untuk memasak dalam skala besar yang turut disiapkan, namun faktor kebersihan yang tak kalah penting, juga diterapkan dalam pengelolaan dapur umum.
“Termasuk aliran barang masuk, keluar, lokasi masak, tempat sampah, pembersihan bahan baku dan sebagainya,” ujar Dewi yang kerap dibantu 1-2 orang chef sejawatnya yang juga dari ICA.
Yang mengagumkan, TRC PLN pun sampai membuat benchmark cita rasa lokal sebelum memasak.
“Kalau di Garut karena saya orang Garut, jadi saya paham cita rasa lokalnya. Tapi di daerah lain, setelah Garut, sebelum membuka dapur umum, kami selalu makan di warung makan local. Agar kami paham cita rasa makanan lokal itu seperti apa. Berangkat dari sana, baru kami membuat menu dan resep untuk setiap sajian,” papar Dewi.
Aspek nutrisi pun wajib terpenuhi di setiap sajian TRC PLN. Dalam sepaket nasi bungkus atau nasi kotak TRC PLN, wajib terdiri dari 3 unsur karbohidrat, sayuran dan protein. “Jadi dalam satu paket sajian TRC PLN harus ada nasi, sayur, ayam atau daging dan tahu atau tempe. Wajib itu, agar kebutuhan nutrisi korban bencana dan tenaga relawan terpenuhi,” ujar Dewi.
Dewi pun menyebutkan menu yang kerap disajikan TRC PLN yang terus terang nampak cukup ‘mewah’ untuk ukuran daerah bencana. Ekkado alias telur bercampur daging berbalut tepung gurih, sapi lada hitam, balado ikan, ayam seraton, sayur capcay, dan aneka tumisan kerap disajikan TRC PLN.
Bahkan kala membuka dapur umum di di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, dan Lombok, TRC PLN sampai membeli sapi untuk dijadikan rendang.
“Termasuk beras, Kami meminta yang kualitasnya terbaik. Karena makan apapun akan enak jika nasinya enak. Kalau tidak, percuma saja lauknya nikmat tapi nasinya tidak,” jelas Dewi.
Dengan standar demikian, tak heran saat bencana di Garut, yang notabene pertama kalinya TRC PLN membuka dapur umum, kontan didapuk jadi dapur umum percontohan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dapur umum TRC juga kerap menjadi rujukan kala pejabat pemerintah daerah dan pusat mendatangi lokasi bencana.
Adapun ke depannya Dewi menyarankan, agar TRC PLN menyiapkan food truck untuk menampung alat masak yang akan digunakan di dapur umum. Pasalnya, peralatan masak yang dibutuhkan untuk membuat ribuan porsi makanan, tidak sama dengan proses produksi memasak seperti yang biasa dilakukan.
Mencari bahan dan peralatan memasaknya pun cukup sulit. Karena itu alangkah baiknya jika terdapat sejumlah titik di Indonesia untuk penyimpanan food truck TRC PLN, agar semakin cepat merespon bencana.
“Saya kagum dengan dedikasi karyawan PLN. Saya melihat sendiri mereka tak kenal lelah tanpa mengeluh melayani ribuan orang dari pagi ke pagi lagi. Salut untuk TRC PLN,” puji Dewi.