Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kawasan P-WEC Malang Jadi Habitat Penting 48 Jenis Burung, Tapi 2 Jenis Punah Karena Perburuan Liar

Kawasan P-WEC Malang Jadi Habitat Penting 48 Jenis Burung, Tapi 2 Jenis Burung Diketahui Punah Karena Perburuan Liar.

Penulis: Benni Indo | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Jenis burung yang ada di P-WEC, Dau, Kabupaten Malang. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kawasan Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC) di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menjadi habitat penting bagi berbagai jenis burung.

Catatan tim P-WEC dan Birding East Java sampai bulan Mei 2019 ada 48 jenis burung yang ada d kawasan P-WEC seluas 5 hektar tersebut.

Banyaknya jenis burung yang ada d P-WEC dan sekitarnya itu tidak terlepas dengan keragaman tumbuhan yang ada di P-WEC.

Begini Cara Komunitas Garis Ajak Anak Pantai di Kabupaten Malang Jauhi Kegiatan Maksiat

Penyaluran Zakat ASN Kota Malang Melalui Baznas Masih Minim

Jelang Lebaran, Layanan Perawatan Kecantikan di Malang Ramai Pengunjung, Meningkat hingga 100 Persen

Saat ini ada lebih dari 100 jenis tumbuhan yang ada di P-WEC. Sementara di luar kawasan-WEC itu jenis tanamannya kebanyakan adalah homogen atau sejenis, yaitu jeruk dan tebu.

“Tak heran jika burung-burung yang ada itu lebih suka menetap atau sekedar mencari makan di kawasan P-WEC, karena tempat lainnya itu habitatnya sudah menjadi perkebunan homogen. Burung-burung itu di P-WEC juga merasa aman, karena bebas dari perburuan liar,” ujar Made Astuti, Direktur P-WEC.

Ada beberapa jenis burung yang cukup sulit dijumpai di alam di wilayah Malang, tetapi burung tersebut menetap di P-WEC. Yaitu burung Cabak Maling (Caprimulgus macrurus) dan Paok Pancawarna (Pitta guajana).

Burung cabak maling itu adalah burung yang aktif di malam hari dan pemakan serangga. Keluarga elang dan alap-alap juga sering dijumpai di P-WEC.

Tercatat ada 7 jenis elang dan alap-alap di P-WEC dan sekitarnya yaitu sikep madu asia (Pernis ptilorhynchus}, elang ular bido (Spilornis cheela), elang alap cina (Accipiter soloensis), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang brontok (Spizaetus cirrhatus), alap-alap layang (Falco cenchroides) dan alap-alap sapi (Falco moluccensis).

Jenis burung lainnya yang ditemukan di P-WEC adalah Kangkok Besar (Cuculus sparverioides), Wiwik Kelabu (Cacomantis merulinus), Kedasi Australia (Chrysococcyx basalis), Kadalan Birah (Phaenicophaeus curvirostris), Bubut Jawa (Centropus nigrorufus).

Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Sepah Hutan (Perirocrotus flammeus), Pelanduk Topi Hitam (Pellorneum capistratum), Pelanduk Semak (Malacocincia sepiarium), Cinenen Jawa (Orthotomus sepium), Perling Kumbang (Aplonis panayensis) dan Prenjak Padi (Prinia inornata).

Ada yang Punah

Terlepas dari banyaknya jenis burung yang masih bertahan, sayangnya, ada 2 jenis burung yang dulu umum dijumpai di sekitar P-WEC, kini menghilang.

Menghilangnya dua jenis burung itu karena perburuan liar.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan pihak P-WEC, burung yang telah hilang itu adalah Burung Kacamata (Zosterops palpebrosus) dan Bentet Kelabu (Lanius schach).

“Antara tahun 2000 hingga 2005 masih mudah menjumpai Burung Kacamata dan Bentet Kelabu, tetapi sejak maraknya penangkapan burung tersebut di alam untuk diperdagangkan, kini kami tidak pernah melihat lagi dua jenis burung ini di P-WEC dan sekitarnya,” kata Made yang sudah mengamati burung di alam sejak tahun 1996.

Saat ini P-WEC dan Birding East Java sedang mengembangkan paket wisata pengamatan burung di alam atau birding. Kegiatan wisata birding itu diharapkan akan membantu melestarikan burung di alam, karena tanpa ada burung di alam maka kegiatan birding itu tidak bisa dilaksanakan. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved