Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

400 Institusi Kesehatan Surabaya Butuh Penanganan Limbah B3

Pada perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke-726, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membeberkan berbagai pencapaian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya

Penulis: Delya Octovie | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/NDARU WIJAYANTO
Ecoton lakukan long march mengenakan pakaian anti zat berbahaya sambil membawa tong bertuliskan limbah berbahaya pada Kamis (27/7/2017) Siang 

Sedangkan untuk limbah padat, puskesmas menyediakan ruang penyimpanan khusus yang tertutup dan terkunci, sampai pihak ketiga mengambil limbah tersebut.

Limbah padat terbanyak adalah jarum suntik.

Era mengatakan, masih ada puskesmas-puskesmas yang belum punya pengolahan limbah B3.

"Kami juga baru-baru ini punya, setelah puskesmas sudah dibangun besar seperti ini dengan memindah enam rumah. Kalau dulu kami belum punya, jadi untuk limbah cair harus pakai resapan khusus untuk mengabsorbsi. Dulu secara rutin kami ambil sampel air sumur warga sekitar puskesmas untuk melihat apa terjadi dampak dari pembuangan limbah cair. Kami periksa ke UNAIR," paparnya.

Ia menambahkan, memang tidak mudah bagi puskesmas untuk memiliki IPAL, terutama puskesmas bangunan lama, karena butuh ruang besar untuk punya IPAL.

Ini menunjukkan, bila Pemkot Surabaya ingin semua puskesmas punya IPAL, bangunan puskesmas harus dikembangkan.

"Saya dulu waktu masih bangunan lama juga didatangi oleh Pemkot, ditanyakan bisa tidak bila dipasangi IPAL. Tapi melihat kondisi waktu itu, tidak memungkinkan. Kalau memang tidak memungkinkan ya bagaimana lagi, puskesmas rata-rata bangunan lama," tutupnya. (del/TribunJatim.com).

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved