Pelaku Bom Bunuh Diri Ngaku Belajar Buat Bom dari Internet Hingga Beli Bahan-bahan Sendiri
Rofik Asharudin ternyata belajar membuat bom dari internet, bahan-bahannya pun dibelinya sendiri, begini kesaksian sang paman
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
"Entah memantau dari situ tidak tahu, tapi saat itu kan banyak saksi," jelasnya.
"Intinya dia sempat masuk ke toilet dan mondar-mandir di jalanan," ujar dia.
Polisi Copot Police Line di Rumah Pelaku
Selasa (4/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB, Polsek Kartasura melepas garis polisi di rumah terduga pelaku peledakan Pos Pantau Tugu Kartasura Sukoharjo.
Sebelumnya, garis polisi ini dipasang oleh petugas untuk kebutuhan olah TKP di rumah terduga pelaku peledakan berinisial Rofik Asharudin (22) di Desa Wirogunan, Kartasura, Selasa Dini Hari.
Pelepasan garis polisi ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Kartasura, AKP Sarwoko.
"Hasil koordinasi dari Densus, Inafis, Polres, dan Polsek untuk melakukan olah TKP yang berlangsung dua kali dan sudah selesai."
"Oleh karena itu, kami ambil kebijakan untuk melepas garis polisi," kata Kapolsek.
Pelepasan garis polisi ini juga diiringi penarikan pasukan penjaga rumah Rofik Asharudin dari satuan TNI dan Polri.
"Kita juga menarik pasukan dari TNI Polri, yang selanjutnya keamanan rumah ini nanti akan menjadi tanggung jawab dari oleh Polsek Kartasura, dan kita koordinasi dengan perangkat desa setempat," imbuhnya.
Dia menambahkan, keluarga Rofik Asharudin yang meliputi ayah, ibu, dan kakaknya saat ini berada di Mapolsek Kartasura untuk dimintai keterangan.
Sebelumnya, pihak kepolisian melakukan penggeledahan dan olah TKP di rumah Rofik Asharudin sebanyak dua kali.
Dari olah TKP, polisi membawa sejumlah barang seperti bahan kimia, barang elektronik, dan beberapa wadah dari dalam rumah Rofik Asharudin.
Keterangan MAN 2 Solo
Pihak pengelola Madrasah Alias Negeri (MAN) 2 Solo angkat bicara terkait sosok pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanam (Pospam) Kartasura yang bernama, Rofik Asharudin (22).