Ini Kisah Kepala Stasiun Blitar Bertugas Saat Momen Lebaran, Sudah 2 Tahun Tak Bisa Kumpul Keluarga
Ini Kisah Kepala Stasiun Blitar Bertugas Saat Momen Lebaran, Sudah 2 Tahun Tak Bisa Kumpul Keluarga.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sebagian orang biasanya memanfaatkan momen Lebaran untuk berkumpul bersama keluarga.
Tapi, hal itu tidak berlaku bagi, Yana Hadiyana (41).
Sejak menjabat sebagai Kepala Stasiun Blitar pada 2018 lalu, Yana tidak bisa berkumpul bersama istri dan anak saat Lebaran.
• Pemkot Blitar Tidak Cairkan TPP untuk ASN yang Bolos pada Hari Pertama Kerja setelah Libur Lebaran
• Petasan Buat Malam Takbiran Meledak, 3 Pria Asal Blitar Kena Luka Bakar di Tangan dan Kaki
• Perempuan Asal Kota Malang Tewas Tertabrak Kereta Api di Blitar, Diduga Berniat Menabrakkan Diri
Pria berperawakan kurus tinggi ini harus menghabiskan momen Lebaran di stasiun.
"Sudah dua kali ini, saya tidak bisa berkumpul bersama keluarga saat Lebaran. Kalau dulu masih sempat kumpul, meski tidak libur. Karena dinas saya di Bandung," kata bapak satu anak asal Bandung, Jawa Barat, itu.
Sebagai pegawai PT KAI yang melayani masalah transportasi, dia tidak boleh mengambil cuti saat Lebaran. Apalagi posisinya sebagai kepala stasiun.
Dia harus terus siaga demi kelancaran angkutan Lebaran.
Nyaris momen Lebaran Yana dihabiskan di stasiun. Dia harus siaga di stasiun sejak H+10 Lebaran sampai H-10 Lebaran.
Dia baru bisa mengambil cuti setelah masa angkutan Lebaran di stasiun selesai. Itupun jumlah cutinya paling lama empat hari. "Bisa ambil cuti setelah Lebaran selesai," ujarnya.
Yana menganggap semua itu sudah menjadi risiko pekerjaannya.
Dia tetap harus memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat yang sedang mudik Lebaran naik kereta api. Yana juga sudah memberikan pemahaman masalah itu ke istrinya.
"Siapa pun pasti ingin berkumpul dengan keluarga saat Lebaran. Tapi saya juga harus punya tanggung jawab dengan pekerjaan saya. Ini juga demi pelayanan masyarakat," katanya.
Namun, Yana tetap saja pernah merasakan jenuh ketika sehari-hari harus berada di stasiun selama angkutan Lebaran.
Biasanya, untuk menghilangkan rasa jenuh, Yana menyempat menelepon istrinya meski hanya sebentar.
"Saya masih beruntung, di hari-hari biasa, saya rutin pulang ke Bandung dua kali dalam sebulan. Padahal, masih banyak orang yang tidak seberuntung saya. Mereka kerja di luar kota bisa sampai berbulan-bulan tidak pulang. Misalnya yang bekerja di pelayaran atau jadi TKI," katanya.