Kilas Balik
Soeharto Marah Besar, Nyaris Tembak Kepala Perwira TNI yang Dianggap Melangkahinya: Kamu Anggap Apa?
Kemarahan Soeharto pernah memuncak kepada seorang perwira TNI di kala dirinya masih menjabat sebagai Pangkostrad TNI.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Adi Sasono
Namun hal ini tak berlangsung lama.
• Bu Tien Langsung Periksa Gadis yang Ngaku Anak Soeharto, Temukan Racun Tikus & Bongkar Niat Asli
Selaku pejabat presiden dan pengemban amanah Supersemar, Soeharto membutuhkan korps pengamanan pribadi terhadap dirinya.
Herman dipercayai sebagai perwira yang memimpin pengawalan Jenderal Soeharto.
Soeharto kemudian mengangkatnya sebagai Komandan Komando Satuan Tugas (Kosatgas) Supersemar dengan pangkat kolonel.
Karier militer Herman bahkan kian menanjak sebagai perwira tinggi berpangkat brigadir jenderal.
Atas rekomendasi Panglima ABRI, Jenderal Maraden Panggabean, Herman dipromosikan menjadi Komandan Korps Markas Hankam.
Ketika pemerintah merencanakan membangun Markas Hankam ABRI di Cilangkap, Herman menjadi Ketua Tim Perencanaan Sarana Perlengkapan dan Peralatan.
• Soeharto Dikirimi Patung Sebelum G30S/PKI Pecah oleh Sosok Misterius, Ajudan Bawa Bu Tien Sembunyi
Di saat itulah Ibu Tien Soeharto memanggil Herman ke kediamannya di Jalan Cendana.
Ibu Tien berkeinginan membangun Taman Mini Indonesia Indah yang semula direncanakan di kawasan Sunter.
Namun karena dianggap kurang luas, Herman mengusulkan mencari tanah di pinggiran Jakarta, yaitu di sekitar Bambu Apus, Jakarta Timur.
Herman mengenal wilayah itu dengan baik karena berdekatan dengan Markas Hankam di Cilangkap.
Usulan itu diterima.
Maka dibentuklah Panitia pembangunan Proyek Taman Mini Indonesia Indah.
Herman ditunjuk untuk tugas pembebasan lahan proyek Taman Mini.
• Terungkap Permintaan Khusus Soekarno Soal Lokasi Makamnya, Pilih Blitar Sesuai Keputusan Soeharto?
Di masa ini, Herman ikut mendapat untung dan banyak mendulang aset penting baginya.
“Hermans Sarens Sudiro, seorang petinggi di yayasan Harapan Kita yang diketuai oleh Nyonya Soeharto. Herman juga manajer harian Taman Mini Indonesia Indah,” tulis George Junus Aditjondro dalam Korupsi Kepresidenan.
Hubungan dengan Soeharto kembali merenggang setelah kerusuhan Malari pecah.
Ada tudingan yang mengatakan Herman bersama Jenderal Sumitro hendak mengadakan coup.
Akibatnya, Herman ditendang ke Madagaskar sebagai duta besar.
Kendati patronase itu tak putus sepenuhnya, Herman telah berada di luar jalur kekuasaan.
Dia pun memilih putar haluan dan mulai dikenal sebagai jenderal pebisnis. (Artikel TribunJambi)
• Iis Dahlia Tolak Naura Jadi Pacar Devano Seperti Brisia Jodie? Padahal Ada Bukti Lebih dari Teman
• Mulan Jameela Asyik Hangout hingga Makan Enak Saat Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun, Endingnya Menangis