7 Fakta Rujak Cingur Rp 60 Ribu Bu Mella, Alami Teror hingga Kuak Kelakuan orang yang Memviralkan
Inilah 7 Fakta tentang Bu Mella yang menjual rujak cingurnya seharga Rp 60 ribu, lapor Polsek Rungkut karena ini
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Rujak cingur Bu Marmilla atau Mella (45) di Surabaya masih ramai diperbincangkan masyarakat lantaran harga yang dipatok yaitu Rp 60 ribu.
Melihat harganya, mungkin sebagian orang menilai rujak cingur seharga Rp 60 ribu ini dijual di restoran, namun ternyata rujak cingur Bu Mella dijual di warung kaki lima pada umumnya.
Bahkan warung rujak cingur Bu Mella ini tidak memiliki tenda dan warung tersebut berdiri di bawah pohon saja.
Rujak cingur Bu Mella menjadi viral berawal dari sebuah akun Instagram @nenk_update yang mengungah video di media sosial Facebook dan menceritakan seseorang yang baru saja makan rujak cingur seharga Rp 60 ribu dan minuman es seharga Rp 15 ribu.
Dalam video tersebut tampak seorang pria yang makan di sana dikenakan harga sekitar Rp 300 ribu untuk 6 porsi rujak cingur.
• Terkuak 5 Fakta Lain Rujak Cingur yang Viral karena Harga, Muncul Teror hingga Nasib Suami Penjual
Pria tersebut tidak menampakkan wajah yang emosi, harga yang diberikan kepadanya cukup fantastis.
"Bu, maaf ya saya mau tanya tadi habisnya bener 300 ribu buat rujaknya?," kata konsumen di video tersebut.
"Soalnya aku baru tahu makan rujak segitu harganya," kata pria itu sambil sedikit tertawa.
Mendengar pernyataan itu, Bu Mella membantah dengan menyatakan ada pedagang lain di kota yang menjual rujak cingur dengan harga yang lebih mahal.
"Saya sih, bukan dari daerah sini. Soalnya kalau melihat tempatnya,"
"Tempat mah, enggak jamin! Soalnya di sini yang makan orang-orang elit!" ujar ibu itu memotong perkataan pria tersebut.
"Oh gitu, ya udah kalau begitu, mohon maaf ya, Bu," kata pria itu lalu pergi dari warung.

Tribunjatim.com merangkum fakta-fakta tentang warung rujak cingur Bu Mella yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Alasan memberi harga Rp 60 ribu
Dilansir dari Tribunjatim.com, Bu Mella memiliki alasan tersendiri menjual rujak cingurnya hingga Rp 60 ribu, dikatakan wanita bernama lengkap Marmila (45) itu, karena racikan rujak cingur miliknya berbeda dengan rujak-rujak lainnya.
"Banyak yang jualan rujak cingur tapi ini beda, full cingur," katanya saat ditemui TribunJatim.com, Rabu (12/6/2019).
Tak tanggung-tanggung selama berjulan rujak cingur, ia mengaku tidak pelit meracik bumbu maupun bahan pelengkap rujak cingurnya.
"Saya kalau jualan rujak ndak eman (tidak sayang) sama bumbu, sama cingur. Ndak eman, banyak," tuturnya.
"Ada dua petis, petis udang dan petis hitam Madura. Selera pedas sesuai permintaan, bisa sampai belasan cabai," jelas Mella.
Dijelaskannya, rujak seharga Rp 60 ribu itu lengkap dengan tahu, tempe, sayur dan pilihan buah seperti mangga dan belimbing.
Bu Mella setiaph harinya menyiapkan 30-40 kilogram cingur sapi untuk pelengkap rujaknya.
Tak hanya rujak cingur viral seharga Rp 60 ribu, rujak buah dan rujak manis juga dijual dengan harga yang sama.
Meski sempat ditutup sementara oleh Satpol PP, rujak cingur Rp 60 ribu milik Bu Mella sudah buka kembali.
Pantauan TribunJatim.com, rujak cingur Bu Mella kembali buka tak jauh dari lokasi semula, yakni di Jalan Raya Wiguna Timur Surabaya.
Kini, lapak rujak cingur Bu Mella berjualan di depan rumah kosong seberang sungai.
2. Bu Mella jual es Manado seharga Rp. 15 ribu
Tampaknya, Mella menyanyangkan tindakan orang yang memviralkan video tersebut meskipun ia mengaku ada hikmah dibalik viralnya video yang diunggah di media sosial beberapa waktu lalu.
"Empat pemuda yang memviralkan video itu berlebihan dan bisa dituntut lho," kata Mella, Rabu (12/6/2019).
Hingga pada akhirnya Mella menceritakan pada hari Sabtu (8/6/2019) terdapat empat pemuda yang membeli rujak cingur serta es Manadonya. Namun, Mella membantah soal es teh yang dijual Rp. 15 ribu di video yang viral itu.
"Saya enggak jual es teh. Orang itu beli es Manado ambil berkali-kali. Es manado memang dijual Rp 15.000. Tapi dibilang es teh," ujar dia.
3. Sempat diteror
Semenjak warung Bu Mella viral, kini dirinya harus terpaksa menerima berbagai pesan singkat yang berisikan kalimat negatif dari orang-orang dengan nomor tak dikenal.
"Sejak kemarin ada yang SMS saya tulisannya 'ta*k', terus ada SMS lainnya yang tanya-tanya rujak saya harga Rp 60 Ribu," katanya saat ditemui TribunJatim di kediamannya di Kawasan Gunung Anyar, Selasa (11/6/2019).
"Nomor yang meneror aku itu banyak," lanjutnya.

Bahkan, Bu Mella menyebutkan ada pula beberapa orang yang tidak dikenal mengolok-olok dirinya dengan menelepon langsung lewat ponselnya.
Ya, teror itu dihitungnya sejak Senin (10/6/2019) lalu hingga Selasa (11/6 2019), terhitung ada sekitar 20 kali panggilan yang sempat ia terima.
"Pas saya telpon itu macam macam, ada yang mengolok-olok dengan suara haaaaa haaaaa," katanya.
Tak cukup sekali, berbagai macam panggilan yang mengintimidasi itu datang secara berurutan dan tak mengenal waktu. Terkadang panggilan masuk ke telepon genggamnya saat pagi hari di mana ia sibuk melayani pembeli rujak dan tak jarang pula panggilan telepon tak dikenal datang pada malam hari.
"Ini SMS ada semua. Panggilan tak terjawab juga banyak. Kadang pake nomor yang gak muncul," tukasnya.
"Saya diteror lewat telepon lebih 20 kali. Orang yang meneror itu pakai nomor gonta-ganti, kadang pakai private number," jelasnya.
Tak cukup lewat panggilan telepon dan SMS, Bu Mella juga harus menerima keadaan lapaknya yang dihancurkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa perkakas lapak jualan rujak cingurnya yang berada di piggir Jalan Raya Wiguna Timr, Gunung Anyar Tambak, Gunung Anyar, Surabaya sempat porak-poranda, Senin (10/6/2019).
"Pas paginya aku mau jualan, aku kaget kok dibuangin semua ke sungai, beberapa gelas pecah, meja patah, dan banner warungku disobek-sobek," ucap ibu satu anak dan satu cucu itu.
Bu Mella, menduga pihak-pihak yang memviralkan jualannya lah yang membuat semua peristiwa ini terjadi.
"Tahunya saya senin, tapi ada saksi orang pegawai toko swalayan yang ngomong, pas cari makan jam 9 malam, itu mejanya masih ada, tapi pas jam 11 kembali, mejanya sudah rusak patah," jelasnya.
Bu Mella menduga peneror tersebut adalah enpat orang yang membeli sekaligus merekam dan menyebar videonya ke media sosial.
"Ya 4 orang itu, siapa lagi emangnya, saya gak pernah punya musuh, sebelum viral gak pernah ada," katanya.
"Aku yakin 4 orang itu yang bikin onar, aku gak menduga ke orang lain, karena orang itu yang merekam video," tambahnya.
Sampai saat ini, masih tersimpan di benak Bu Mella sosok keempat orang yang sempat makan rujak cingur di lapaknya pada Sabtu (8/6/2019) pukul 15.00 WIB lalu.
"Dia beli datang, satu gondrong kurus, satu tinggi besar, dua orang lainnya kecil-kecil, naik mobil avanza plat B," jelasnya.
Karena segala teror yang datang kepadanya, Bu Mella merasa ketenanngannya diganggu, sehingga ia berencana melaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Hari ini saya mau lapor ke Polsek Rungkut. Orang kayak gitu memang harus dituntut balik kalau tidak dituntut balik maka akan terus kurang ajar," tandasnya.
4. Tulang Punggung Keluarga
Bu Mella menjual rujak cingurnya dengan harga yang boleh dikata mahal hingga Rp 60 ribu ini ternyata harus membiayai suaminya, Imron (47) yang mengidap komplikasi sakit batu ginjal dan diabetes.
Bahkam setiap pekan, suami Bu Mella tersebut harus operasi dan cuci darah sebanyak dua kali, yaitu setiap hari Senin dan Kamis di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya.
Dengan demikian, dari penjualan rujak cingurnya itu, Bu Mella harus menyisihkan uang tersebut untuk membiayai sang suami berobat di rumah sakit.
Selain itu, ia berharap agar dagangannya semakin laris dan dapat membantu kebutuhan keluarga untuk kedepannya.
5. Enggan Sebut Omset
Bu Mella atau Marmila yang merupakan penjual rujak cingur seharga Rp 60 ribu per porsi di Surabaya ini tampaknya enggan menyebut omzet pendapatannya selama berjualan rujak cingur.
"Kalau omzet, aku tuh enggak mau membuka itu," katanya saat ditemui di kediamannya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (11/6/2019) dikutip Tribunjogja.com dari Surya (Tribunnetwork)
Dengan menyampaikan hasil omzet yang diperolehnya, Bu Mella beranggapan nantinya berpotensi disalahartikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Setiap orang kan gak sama. Masalahnya, nanti membuat orang yang tidak suka akan dibesar-besarkan," kata nenek satu cucu itu.
Namun, ia tetap menjelaskan penghasilannya dari berjualan rujak cingur ini dapat dipakai dan diputar kembali untuk membeli bahan baku olahan rujak di pasar dan mampu membayar biaya pengobatan suaminya yang terpaksa harus melakukan cuci darah dua kali selama sepekan di rumah sakit.
Mila merasa bersyukur menjalani bisnis kulinernya.
"Pokoknya kalau aku bilang cukup buat belanja. Kemudian aku sisakan untuk buat beli obat karena Ayah ini kan sakit," tandasnya.
6. Sudah 20 tahun jual rujak cingur
Menurut pengakuan Bu Mella, ia telah berjualan rujak cingur sekitar 20 tahunan.
Ia merintis jualan rujak cingurnya sejak awal dengan harga Rp. 7500.
Setelah itu, pembelinya semakin banyak hingga ia mulai menaikkan harga secara berkala mulai dari Rp 15.000, Rp 25.000, Rp 35.000, Rp 55.000, hingga terakhir Rp 60.000.
"Saya jual dengan harga Rp 60.000 ini sudah lima tahun lalu. Pembeli juga tidak pernah keberatan dengan harga segitu, baru kemarin-kemarin saja terus diviralkan," kata dia.
Bu Mella menjelaskan, bahwa pembelinya rata-rata berasal dari kalangan menengah atas yang mana para pembelinya menggunakan mobil.
Mereka yang berada dalam kalangan atas itu adalah pegawai pemerintahan hingga kepolisian kerap kali membeli rujak cingur miliknya.
"Bahkan ada yang sekali beli 10 porsi dibungkus," ujarnya.
Selain menjual rujak cingur seharga Rp 60.000, Mella juga menjual rujak petis tanpa kacang dengan harga sama.
Di luar itu, ia juga menjual lontong mie Rp 15.000, gado-gado Rp 15.000, es kopyor Rp 5.000, es blewah Rp 5.000, dan es manado Rp 15.000.
7. Sempat didatangi Satpol PP
Melansir dari Tribun Jatim, Bu Mella sudah mendapat teguran dari Satpol PP dan Bhabinkamtibnas setelah makanan yang dijualnya itu viral di media sosial.
Lapak yang semula berada di pinggir sungai dekat Gang Wiguna Tengah VIII itu kosong.
Rombong rujak cingur yang biasanya ia pakai berjualan untuk sementara dipindah ke depan rumah kosong yang tak jauh dari lokasi jualannya.
Di lain waktu, Sekertaris Kelurahan Gunung Anyar Tambak Indah W membenarkan penertiban lapak rujak cinggur Bu Mella.
Penertiban tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (10/6/2019).
"Iya memang kemarin kami minta untuk tidak berjualan dulu. Kami dari kelurahan, satpol pp dan bhabinkamtibmas mengingatkan soal harga dan tidak berjualan di area jalan," kata Indah W saat ditemui Tribun Jatim di kantor kelurahan, Selasa (11/6/2019).
Penjual rujak cingur itu, Mella (43) mengatakan, setelah dagangannya dibicarakan di media sosial, ia didatangi Satpol PP, pejabat kelurahan, hingga kepolisian.
Ia diminta untuk pindah dan berjualan di depan rumah kosong di Jalan Raya Wiguna Timur, Surabaya.
"Saya malah bersyukur ada video viral. Tapi di video itu isinya enggak benar, gosip semua. Saya dibantu Pemkot Surabaya berjualan di tempat yang lebih bagus," kata Mella kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).
(Tribunjatim.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan 'Jujur' Pembeli Rujak Cingur Viral Surabaya, Bandingkan Rasa & Harga, Pantas Dijual Mahal?