Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ayah Sekap & Perkosa Anak Tiri Selama 20 Tahun hingga Lahirkan 9 Anak, Bermula Dendam kepada Istri

Kisah pilu dialami oleh seorang gadis yang diperkosa ayah tirinya selama 20 tahun hingga lahirkan 9 anak. Bermula dari dendam pelaku kepada ibu korban

Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
People TV via Dailymail
Ayah Sekap & Perkosa Anak Tiri Selama 20 Tahun hingga Lahirkan 9 Tahun, Bermula Dendam kepada Istri 

Ayah Sekap & Perkosa Anak Tiri Selama 20 Tahun hingga Lahirkan 9 Tahun, Bermula Dendam kepada Istri

TRIBUNJATIM.COM -Henri Michelle Piette (63) dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tuduhan menculik putri tirinya selama hampir 20 tahun dan terus memperkosanya hingga punya sembilan anak.

Henri Michelle Piette didakwa menculik anak tirinya Rosalynn McGinnis saat berusia 12 tahun dari rumahnya di Poteau, Oklahoma, Amerika Serikat, pada 1997.

Selama 19 tahun, Henri membawa Rosalynn berkeliling Meksiko dan Amerika Serika agar tidak ketahuan.

Rosalynn yang kini berusia 34 tahun akhirnya bisa bebas dari Henri pada 2016 saat tinggal di Meksiko bersama anak anaknya.

Atas semua perbuatannya itu, pekan lalu, Henri divonis hukuman penjara seumur hidup.

Penawaran yang Bikin Hori Gagal Tebus Lagi Istri yang Telah Digadaikan, Polisi Sebut Degradasi Moral

"Korban mengalami penyiksaan yang buruk selama 20 tahun oleh terpidana. Namun, keberaniannya lah yang membuatnya mampu kabur bersama anak-anaknya serta mengizinkan penyidik dan penuntut membawa keadilan buatnya," kata Jaksa Brian J Kuester seperti dikutip Dailymail.

"Akhirnya, keberanianya bisa menghentikan takhta teror terdakwa. Saya tahu vonis ini tidak bisa menyembuhkan beribu luka yang disebabkan terdakwa. Saya harus mencegahnya membuat luka lebih banyak lagi," kata Jaksa Brian.

Tahun lalu, Rosalynn memutuskan membuka identitasnya lalu blak-blakan soal trauma yang dideritanya hampir 20 tahun di tangan Henri.

"Saya takut dan saya bingung, bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi," kata Rosalynn.

"Saya bahkan tidak tahu bagaimana seorang manusia bisa memperlakukan seorang anak begitu rupa, yang dia lakukan pada saya," imbuh Rosalynn.

Perempuan 34 tahun itu kemudian bercerita, ia masih berusia 9 tahun ketika ibunya mulai berpacaran dengan Henri.

Laki-laki itu, kata Rosalyn kerap melakukan kekerasan seksual pada ibunya selama berpacaran.

Karena kekerasan fisik itulah ibunya memutuskan berpisah dari Henri.

Lalu, pria itu membalas dendam dengan cara menculiknya ketika masih di sekolah dengan bantuan anak laki-lakinya.

Setelah itu, ia dibawa pergi keliling Amerika Serikat dan Meksiko bersama tiga anak Henri.

Mereka melakukan perjalanan keliling Amerika Serikat. Sepanjang yang diketahui FBI, sejumlah negara bagian sudah pernah mereka jelajahi, antara lain Texas, Montana, Idaho, New Mexico, Arizona dan Meksiko.

Banyak kejanggalan yang kemudian terjadi pada 'keluarga' pelarian itu.

Misalnya, pada usia 11 tahun, Rosalyn dipaksa menikahi Henri di belakang mobil van dalam sebuah upacara ilegal.

Bahkan yang menikahkan adalah putra Henri yang waktu itu masih berusia 15 tahun.

Setelah itu, Henri memperkenalkan Rosalynn kepada anak-anaknya sebagai 'ibu'.

Rosalyn pun mengaku melahirkan bayi pertamanya ketika berusia 15 tahun dan setelah itu secara berturut-turut ia melahirkan delapan anak lainnya.

Kesembilan anak itu lahir dari hasil perkosaan dan kekerasan yang dilakukan Henri setiap hari setelah tinggal di Meksiko.

Untuk menghindari deteksi polisi, Henri mengubah nama mereka semua dan memotong rambut Rosalyn hingga pendek betul.

Yang mengherankan, Henri masih berani pulang ke Oklahoma dan memaksa Rosalynn menulis surat kepada keluarga yang isinya mengatakan dia masih di negara bagian itu. Padahal saat itu polisi masih berupaya keras mencari dia.

Siksaan pada Rosalynn tidak berhenti sampai di situ. Ia dipaksa mengemis di pinggir jalan untuk memberi makan seluruh anggota keluarga itu.

Padahal, setiap punya uang, Henri menghabiskannya untuk mabuk dan obat bius.

Rossalynn saat dipaksa menikah oleh pelaku
Rossalynn saat dipaksa menikah oleh pelaku (People TV via Dailymail)

Rosalynn mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya akibat kerap dipukul pakai gagang senapan, tongkat baseball dan papan kayu, bahkan botol bir.

Penderitaan itu baru berakhir pada 2016, ketika Rosalynn memberanikan diri menceritakan kondisinya kepada seorang perempuan yang tinggal di dekat tenda mereka.

Perempuan itulah yang kemudian menemukan poster 'anak hilang' tertanda tahun 1997 dan tertera Rosalynn.

Rosalynn Michelle McGinnis
Rosalynn Michelle McGinnis (People TV via Dailymail)

Akhirnya pada Juni 2016, ia nekat kabur bersama delapan dari 9 anaknya, lalu menghubungi Pusat Nasional untuk Orang Hilang dan Anak-anak Korban Ekploitasi.

Sedangkan putra sulungnya sudah lebih dulu kabur ke Amerika Serikat.

Setelah itu, Rosalynn bisa bertemu pejabat Kedutaan AS untuk Meksiko dan segera dikawal untuk meninggalkan negara itu.

Baru tahun berikutnya, 2017, Henri ditangkap ketika hendak masuk ke Kedutaan Besar AS untuk Meksiko untuk mendapatkan paspor baru.

Henri Michelle Piette, Pelaku perkosaan
Henri Michelle Piette, Pelaku perkosaan (Handout via Dailymail)

Segera ia diekstradisi kembali ke Oklahoma dan menghadapi tuntutan hukum.

Di depan juri, ia membantah semua keterangan Rosalynn bahwa ia memperkosa dan melakukan kekerasan.

"99 persen bohon... Saya bicara sebenarnya. Saya tidak pernah memperkosa anak anak. Saya bercinta dengan istri saya, karena kami menikah," kata Henri kepada sebuah stasiun televisi yang mewawancarainya setelah ditangkap.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved