Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

3 Mahasiswa Unair Manfaatkan Limbah Rumput Laut Jadi Bahan Material Bata Ringan Tahan Gempa

Indonesia dikenal akan melimpahnya kekayaan hasil lautnya, satu di antaranya rumput laut. Sayangnya, pemanfaatan limbah rumput laut masih minim.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Tiga Mahasiswa Universitas Airlangga menunjukkan inovasi batu bata ringan dengan memanfaatkan limbah rumput laut sebagai bahan subtitusi pasir. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Indonesia dikenal akan melimpahnya kekayaan hasil lautnya, satu di antaranya rumput laut. Sayangnya, pemanfaatan limbah hasil pengolahan rumput laut masih sangat minim.

Untuk itu, tiga mahasiswa Universitas Airlangga mencoba berinovasi dengan limbah rumput laut agar bisa dijadikan sebagai bahan bata ringan.

Mereka yaitu Andhika Alfa Musthofa mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Muhammad Zulfikar Alfian Bahtiar mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan dan Farid Maulana Ibrahim mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi yang melihat peluang bahan bata ringan ini dibutuhkan untuk menciptakan bangunan yang kokoh dan tahan akan bencana gempa.

Daftar SBMPTN 2019 di Unair? Inilah Daya Tampung Prodi Lengkap dengan Jumlah Peminatnya

Jadwal Lengkap Seleksi Mandiri Unair 2019 untuk Jenjang Diploma hingga Sarjana, Cek di Sini!

Andhika menjelaskan, limbah ini nantinya akan dijadikan bahan subtitusi selain pasir dalam pembuatan bata ringan.

Inovasi yang sedang dalam proses pengerjaan itu diusulkan oleh ketiga mahasiswa Unair dalam bentuk Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan judul “Pemanfaatan by product Kappaphycus Alvarezii sebagai Bata Ringan Material Tahan Gempa”.

“Saat ini penelitian masih berjalan dan sudah pada tahap pengeringan bata ringan. Hasilnya akan siap diujikan pada tanggal 24 Juni 2019 mendatang,” ungkap Andhika yang juga ketua tim PKM ini.

Andika menjelaskan, saat ini limbah yang dihasilkan olahan karaginan dari rumput laut Kappaphycus Alvarezii sebanyak 65-70 persen.

Hal ini seiring dengan mulai menjamurnya industri pengolahan rumput laut di Indonesia.

Padahal menurut Kementerian Perindustrian pada 2013, produksi karaginan mencapai 12,5 juta ton dan terus meningkat tiap tahunnya.

“Artinya tiap tahun ada sekitar 25 juta ton limbah hasil pengolahan karaginan dan sampai saat ini masih belum ada pemanfaatan limbah ini secara massal,” ujarnya.

Pertimbangan memakai limbah sebagai bahan bangunan menurut Muhammad Zulfikar Alfian Bahtiar didukung dengan literature yang menyebutkan bahwa terdapat kandungan selulosa pada limbah pengolahan rumput laut.

Sehingga dapat membuat sebuah ikatan jika dimanfaatkan sebagai material.

Hal itu terbukti dengan adanya penelitian yang dimanfaatkan sebagai Medium Density Fibreboard / jenis kayu olahan yang terbuat dari serpihan kayu yang dipadatkan.

“Bata ringan yang kami tawarkan diharapkan lebih kuat jika dibandingkan dengan bata ringan biasa. Adanya kombinasi dengan limbah karaginan ini menurut hipotesis kami bisa menambah kuat tekanan maupun kuat lentur dari bata ringan. Dikarenakan limbah memiliki karakter yang mirip dengan pasir dan cocok untuk material tahan gempa. Selain itu, limbah karaginan akan dapat menambah kekuatan dari ikatan yang ditimbulkan dari semen karena adanya selulosa,” tambahnya.

Lolos Asean Entrepreneur Training Program, Dokter RS Unair Kenalkan Varises Indonesia di Swiss

Setelah Euforia Lebaran 2019, Guru Besar Unair Sebut Tantangan Gelombang Urbanisasi Siap Serbu Kota

Pemanfaatan limbah rumput laut menjadi bata ringan, juga sesuai dengan wilayah Indonesia yang sangat rawan akan gempa.

Sedangkan bangunan-bangunannya mudah roboh, padahal tidak terkena retakan lempengan dari tanah.

Hal itu disebabkan dari konstruksinya yang tidak kuat maupun materialnya yang rapuh.

“Material yang rapuh dan kaku seperti batu bata dapat menyebabkan retakan pada dinding hingga bangunan roboh. Jadi harapan kami temuan ini bisa menjadi terobosan baru dan diimplementasikan dalam pembuatan rumah ke depannya,” pungkasnya. (Surya/Sulvi Sofiana)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved