Permintaan Habibie saat Jadi Presiden Ingin Bertemu Soeharto Ditolak, Akhirnya Alasan Kini Terkuak
Terungkap momen BJ Habibie sempat ingin bertemu dengan Soeharto tetapi ditolak, akhirnya terungkap penyebab suami Tien Soeharto menolaknya.
TRIBUNJATIM.COM - Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie ternyata pernah memiliki cerita tak terlupakan terkait Soeharto.
Seperti diketahui bersama, Presiden kedua Indonesia, Soeharto pada tahun 1968 dilantik menjadi presiden.
Soeharto dilantik menggantikan Soekarno sebagai Presiden Indonesia selanjutnya.
Tetapi Soeharto menjadi Presiden ke-2 RI dengan masa pemerintahan yang begitu panjang.
Soeharto hampir memerintah Indonesia selama 32 tahun lamanya.
Pemerintahannya berakhir pada tahun 1998.

• Gaya Cucu Soeharto Hang Out bareng Ibunya, Outfit di Tubuh Anak Mayangsari Capai Puluhan Juta
Pada akhirnya, ia pun jatuh dari kekuasaannya dengan berbagai peristiwa yang tercatat dalam sejarah.
Salah satunya adalah peristiwa Mei 1998 yang melanda Indonesia.
Saat itu muncul gelombang reformasi dan krisis multidimensi.
Sejumlah harga kebutuhan pokok meningkat pesat.
Kondisi itu diperparah munculnya sejumlah kerusuhan di berbagai kota di Indonesia.

Para mahasiswa pun melakukan demonstrasi besar-besaran di Jakarta.
Hingga pada akhirnya membuat Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya sebagai seorang presiden.
Meski tak lagi menjadi menjadi presiden, Soeharto rupanya masih memiliki sejumlah kisah menarik.
Satu di antaranya seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie.
• Mantan Komandan Korps Marinir Komentari Indonesia Pasca Reformasi dan Ungkap Harapan di Pemilu 2019
Habibie menuliskan kisah itu dalam bukunya yang berjudul "Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" tahun 2006 lalu.
Dalam buku itu, Habibie mengungkapkan pada suatu ketika, tepatnya pada tanggal 9 Juni 1998, dia ingin bertemu dengan Soeharto.
Saat itu, Habibie yang menjadi presiden, karena Soeharto sudah lengser.
Oleh karena itu, Habibie pun berusaha menghubungi Soeharto via telepon.

"Pak Harto, saya mohon Bapak berkenan menerima saya. Saya mohon penjelasan dan saran Bapak mengenai semua yang telah terjadi," ucap Habibie saat itu.
Mendengar permintaan Habibie, Soeharto pun menjawabnya.
"Tidak menguntungkan bagi keadaan sekarang, jikalau saya bertemu dengan Habibie. Laksanakan tugasmu dengan baik, saya hanya dapat melaksanakan tugas sampai di sini. Saya sudah tua," jawab Soeharto.
• Detik-detik Wafatnya Bu Tien Dibongkar Mantan Kapolri, Celetukan Soeharto Waktu Mancing Jadi Firasat
Habibie kemudian menanggapi lagi jawaban Soeharto tersebut.
"Pak Harto, untuk dapat melanjutkan tugas dengan baik dan untuk menjawab beberapa pertanyaan, penting sekali pertemuan dengan Bapak," ujar Habibie.
Namun, lagi-lagi Soeharto menolak keinginan Habibie tersebut.
"Laksanakan saja tugasmu dengan baik, saya doakan agar Habibie selalu dilindungi Allah SWT dalam melaksanakan tugas. Kita nanti bertemu secara bathin saja," tandas Soeharto. (Januar Adi Sagita/TribunJatim.com)
• Momen Lahirnya Tien Soeharto Pasca 12 Bulan di Rahim, Jadi Peristiwa Besar hingga Dibawa ke Kandang
Cerita Bu Tien Soal Gadis yang Sempat Mengaku Anak Soeharto
Cerita unik lainnya adalah soal seorang gadis yang sempat mengaku jadi anak Soeharto.
Cerita tersebut diceritakan oleh Bu Tien dalam buku "Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia", karangan Abdul Gafur, tahun 1992 lalu.
Dalam buku itu, Tien Soeharto mengungkapkan pada saat itu dia sedang mengungsi di Kebayoran Baru, karena adanya peristiwa G30S/PKI.
Saat berada di Kebayoran Baru itulah, Tien mendapatkan informasi adanya seorang anak perempuan yang sedang mencari ayahnya.
Ayah gadis muda itu bernama Soeharto.

"Ia sedang menunggu di rumah Chaerul Saleh. Maka saya memutuskan untuk datang sendiri ke tempatnya," ungkap Tien dalam buku itu.
Saat mendatangi anak itu, Tien mengenakan jaket tentara, dan dikawal oleh ajudannya.
Rumah Chaerul Saleh sendiri berada di Jalan Teuku Umar.
Berada di rumah Chaerul Saleh, anak perempuan tersebut ditemani oleh seorang anggota AURI.
Begitu bertemu anak tersebut, Tien membawanya dan memeriksanya.
• Kisah Bu Tien Didatangi Peramal India, Nasib Mujur Soeharto Dibongkar & Terbukti, Sempat Tak Percaya
"Saya lalu membawanya pergi. Tiba di rumah saya interview dia," ucap Tien.
Tien kemudian menemukan sejumlah kejanggalan dari pengakuannya.
"Dari jawaban-jawabannya sama sekali tidak cocok. Raut wajahnya saja tidak mirip sedikitpun dengan Pak Harto. Saya jadi yakin anak ini bukan anak Pak Harto," kenang Tien.
Tidak hanya itu, Tien juga menemukan sesuatu di dalam koper anak perempuan tersebut.
"Koper yang dibawanya saya buka. Isinya hanyalah sebuah gitar dan sebungkus bubuk yang kelihatannya seperti bubuk pembasmi tikus," ungkap Tien.
Mendapati hal itu, Tien kemudian menyuruhnya istirahat.

Saat itu kondisi memang sudah larut malam, dan anak tersebut terlihat penat.
Tien kemudian mengunci kamar tempat anak itu istirahat.
Selain itu, Tien juga menghubungi Soeharto, dan berusaha menanyakan hal itu.
Soeharto lalu meminta agar anak itu dibawa ke Markas Kostrad menemui dirinya.
Keesokan harinya, saat kamar anak itu beristirahat dibuka Tien, ternyata kamar tersebut sudah kosong.
• Ucapan Bu Tien Jelang Akhir Kekuasaan Soeharto ke Menteri ini Jadi Nyata, Terbukti 2 Tahun Kemudian
Anak itu melarikan diri melalui jendela menggunakan stagen.
"Saya tidak menyadari bahwa kamar itu, jendelanya dapat digunakan untuk turun dan lari," jelas Tien.
Tien pun menjadi bingung atas peristiwa itu, dan menebak-nebak tujuan pengakuan anak perempuan itu.
Namun, menurutnya anak perempuan tersebut jelas memiliki tujuan jahat.