Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hakim MK Buka Google Maps Gara-gara Keterangan Saksi 02 Sebut Jalan Juwangi Tak Beraspal

Gara-gara keterangan saksi Prabowo, Beti Kristiana sebut Jalan Juwangi tak beraspal, Hakim MK malah buka Google Maps

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
YouTube TV ONE
Beti Kristiana, saksi Prabowo-Sandi, memberikan keterangan dalam sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusatt, Rabu (19/6/2019). 

"Lho harus dijawab atuh," timpal Tim Kuasa Hukum Jokowi-Maruf Sirra Prayuna.

Kemudian, Hakim MK Wahiduddin Adams menyela dan bertanya kepada Beti Kristiana mengenai kedudukannya dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu.

“Saya potong dulu. Ibu ini sebenarnya sebagai apa atau apa peranannya di dalam Pilpres? Apakah amasuk tim sukses atau sejenisnya?” tanya Hakim MK Wahiduddin Adams.

“Saya hanya seorang relawan,” ungkap Beti Kristiana.

“Relawan dari?” tanya Hakim MK Wahiduddin Adams kembali.

“Relawan 02,” tegas Beti Kristiana.

Kembali, Tim Hukum Jokowi-Ma’ruf Sirra Prayuna menanggapi dan memahami kedudukan Betti Kristiana sebagai relawan 02 Prabowo-Subianto.

“Oh relawan 02, udah paham lah yah,” kata Sirra Prayuna.

“Nah sebagai relawan, apakah saudara mendapat penugasan di wilayah sekitar? Kalau Juwangi dengan Teras masih satu kabupaten atau bagaimana?” tanya Sirra Prayuna dengan penasaran.

“Betul. Masih satu kabupaten dan tidak ada yang menugaskan. Itu inisiatif saya sendiri,” ucap Beti Kristiana.

“Loh katanya relawan?” timpal Sirra Prayuna.

“Iya, betul tetapi tidak ada yang menugaskan. Saya disumpah untuk mengatakan sebenarnya,” tegas Beti Kristiana dengan mantap.

“Relawan saudara apa namanya?” tanya Sirra Prayuna.

“Tanpa nama,” jawab Betti Kristiana singkat.

Saksi dari tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Beti Kristiana, mengaku melihat tumpukan amplop resmi yang digunakan untuk menyimpan formulir C1.

Amplop bertanda tangan itu dalam kondisi terbuka dan kosong.

Selain itu, ia juga menemukan tumpukan lembaran segel suara berhologram yang telah digunting.

"Lembaran itu menggunung, setelah dikumpulkan menjadi empat karung lebih," ujar Beti dalam sidang lanjutan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2019).

Menurut Beti Kristiana, tumpukan itu ia lihat di halaman kantor Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, pada 18 April 2019 pukul 19.30 WIB atau sehari setelah pencoblosan.

Saat itu sedang ada kegiatan pemindahan kotak surat suara yang berasal dari kelurahan ke kantor kecamatan.

Jarak dari letak tumpukan amplop ke tempat penyimpanan kotak suara di dalam kantor kecamatan sekitar 20 meter.

Di sisi lain, Beti Kristiana menemukan sebuah ruangan yang agak tersembunyi di kantor kecamatan.

Di dalam ruangan tersebut terdapat tiga anggota KPPS, dua laki-laki dan satu perempuan.

Menurut pengakuan Beti Kristiana, ketiganya tengah memasukkan formulir C1 ke amplop baru yang tak bertanda tangan atau tak resmi.

"Setelah melihat, saya minta rekan saya untuk cek amplop tersebut dan segel untuk dicek. Setelah itu saya berjalan ke ruangan agak tersembunyi dan saya memang mencari petugas KPPS-nya di situ," kata Beti Kristiana.

"Ternyata kami menemukan tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan, memasukkan formulir C1 ke amplop. C1 itu dimasukkan ke amplop baru yang tidak bertanda tangan," ucap Beti Kristiana.

Lantas Beti Kristiana mengumpulkan tumpukan amplop itu sebagai barang bukti, kemudian menyerahkannya ke ketua seknas pasangan Prabowo-Sandiaga di Boyolali.

Sekitar 30 amplop suara dan segel yang terputus ia serahkan ke ketua seknas.

Kendati demikian, saat ditanya oleh Hakim MK Suhartoyo, Beti Kristiana tak dapat memastikan korelasi antara tumpukan amplop dan kegiatan tiga orang KPPS yang sedang memasukkan formulir C1 ke amplop baru.

"Saya tidak mengetahui secara persis," ucap Beti Kristiana.

Saksikan full video yang direkam Warsito Nusantoro Pamungkas berikut ini :

"YANG MAU TAU JALAN MENUJU JUWANGI MONGGO...

Saya akan cek jalan menuju Juwangi dan saya lewat timur Sumberlawang WKO / waduk Kedung Ombo apa bener gak ada jalan aspal...sampai Juwangi nanti saya akan lewat hutan tembus klewor Boyolali," tulis Warsito Nusantoro Pamungkas dalam akun Facebooknya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved