Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Prof Salim Said Ungkap Harapannya untuk Jokowi Setelah Putusan MK: Makin Jadi Diri Sendiri

Salim Said mengungkapkan harapannya untuk Jokowi setelah MK menyatakan putusannya. Dia berharap Jokowi makin jadi diri sendiri.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tayangan Youtube TvOne
Prof. Salim Haji Said dalam tayangan Talk Show TvOne 

Salim Said mengungkapkan harapannya untuk Jokowi setelah MK menyatakan putusannya. Dia berharap Jokowi makin jadi diri sendiri.

TRIBUNJATIM.COM - Putusan sengketa hasil Pilpres 2019 telah diumumkan.

Dalam putusan tersebut, Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan yang diajukan oleh Tim Hukum Prabowo-Sandiaga.

Ditolaknya semua gugatan Prabowo-Sandiaga tentu membuat Joko Widodo-Ma’ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Alhasil putusan Mahkamah Konstitusi yang disepakati oleh sembilan Hakim MK tanpa ada perbedaan pendapat atau dissenting opinion.

Ketakutan Penerjemah ke Soekarno Saat Artikan Pertanyaan Che Guevara Soal Wanita, Sampai Mau Pingsan

Andre Rosiade Janjikan Berjuang di DPR Setelah Putusan MK, Yusril Berharap Putusan MK Akhiri Konflik

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan), Prof Salim Haji Said memberikan tanggapannya tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah dibacakan pada Kamis (27/6/2019).

Pof Salim Haji Said mengaku senang dengan putusan Mahkamah Konstitusi dan merasa bahagia karena satu persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia telah berakhir.

Tanggapan tentang putusan Mahkamah Konstitusi ini disampaikan langsung oleh Prof Salim Haji Said di program acara Talk Show TvOne dengan tema ‘Selamat Datang Presiden Terpilih’ pada Kamis (27/6/2019).

“Pertama, saya mau mengatakan saya senang bahwa satu persoalan yang kita hadapi sudah kita atasi malam ini. Tetapi persoalan ini belum menyelesaikan permasalahan kita.

Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, persoalan yang kita hadapi itu adalah terpecahnya masyarakat dan itu tantangan kita sekarang. Bagaimana mengatasi itu?” tegas Prof Salim Haji Said.

Dalam penilaiannya, Prof Salim Haji Said menyebut sudah seharusnya masyarakat Indonesia dan kalangan elite politik mempelajari mengapa ada kondisi yang terpecah belah saat Pilpres 2019.

"Kita harus mempelajari. Saya berkali-kali mengatakan karena desain politik yang keliru. Kita membuat 20 persen presidential threshold, akibatnya masyarakat menjadi tajam.

Prediksi Mahfud MD Soal Bunyi Putusan Akhir Para Hakim MK, Sebut 99 Persen Permohonan Bakal Diterima

Mahkamah Konstitusi Tolak Dalil Ajak Pemilih Pakai Baju Putih yang Dipersoalkan Prabowo-Sandi

Ikut ke kubu satu dan lainnya, tak ada perantara yang bisa buat kita pindah kalau calon kita kalah," ungkap Prof Salim Haji Said.

“Itu terjadi kalua calon lebih dari dua. Sekarang ini calonnya dua dan kalau anda warga negara yang baik, anda tidak akan golput. Kalau anda tidak golput, anda harus memilih. Karena kampanyenya teralu lama, maka pertentangan itu semakin lama semakin tajam,” jelas Prof Salim Haji Said.

Salim Said menyatakan, durasi kampanye yang begitu lama malah membuat pertentangan masyarakat itu semakin menjadi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved