Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Pertaruhan Kopassus Bebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia, Sasaran yang Tak Pasti hingga Info Minim

Inilah detik-detik pertaruhan Kopassus bebaskan Kapal Sinar Kudus dari perompak Somalia. SBY sebut operasi yang berisiko gagal dan taruhannya besar

Penulis: Januar AS | Editor: Yoni Iskandar
Istimewa via TribunJabar/ MyShip
Pertaruhan Kopassus Bebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia, Sasaran yang Tak Pasti hingga Info Minim 

Pertaruhan Kopassus Bebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia, Sasaran yang Tak Pasti hingga Info Minim

TRIBUNJATIM.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pernah membebaskan Kapal Sinas Kudus di Somalia.

Peristiwa itu terjadi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY sendiri pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6 selama dua periode.

Tepatnya, SBY menjadi presiden selama 10 tahun.

Kemarahan Soekarno ke Cakrabirawa, Bermula dari Terbongkarnya Sosok Gadis Cantik Amerika di Istana

Periode pertama dijalani SBY pada tahun 2004 hingga 2009.

Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan wakil presidennya.

SBY-Jusuf Kalla saat itu memenangi Pilpres 2004 setelah mengalahkan empat pasangan calon (paslon) lainnya.

Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Hamzah Haz-Agum Gumelar, Wiranto-Solahudin Wahid, dan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo.

Lalu, pada periode kedua SBY memimpin bersama Boediono pada tahun 2009 hingga 2014.

Kala itu, SBY-Boediono berhasil menang pilpres setelah mengalahkan dua paslon lainnya.

Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Selama menjadi presiden, SBY memiliki sejumlah cerita soal kiprahnya.

Termasuk saat detik-detik pembebasan Kapal Sinar Kudus di lepas pantai Somalia.

Peristiwa itu terjadi tahun 2014 lalu.

Saat itu, Kapal Sinar Kudus beserta awaknya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dibajak para perompak di Somalia.

SBY pun mengaku segera memtusukan, dan menginstruksikan para prajurit Satuan Khusus TNI untuk membebaskannya.

Menurut SBY, keputusan yang diambilnya itu memiliki risio yang tidak kecil.

Keputusan itu jadi penentu.

"Taruhannya besar. Operasi khusus yang dilakukan oleh Satuan Paska, Marinir, Kopassus, dan Paskhas waktu itu sangat bisa gagal," jelas SBY.

Alasannya, persiapan operasi pembebasan itu hanya dilakukan selama beberapa hari saja.

"Di samping hanya beberapa hari dilakukan persiapan, kapal perang yang mengangkut pasukan tersebut harus mengarungi samudera dengan jarak yang amat jauh," ungkap SBY.

Tidak hanya itu, informasi yang didapatkan SBY dari intelijen juga masih minim, dan berbagai ketidakpastian sasaran.

Meski demkikian, keputusan itu tetap diambil oleh SBY.

"Sebagai Presiden saya tidak mau nama dan kehormatan kita diinjak-injak," tulis SBY.

SBY mengungkapkan, meskipun proses negosiasi terus dilakukan, namun pasukannya siap bertindak menghadapi situasi terburuk.

"Alhamdulillah, dengan paduan negosiasi dan operasi pengejaran dan pengghancuran perompak, operasi khusus yang saya berin nama Operasi Merah Putih tersebut dapat dilaksanakan dengan sukses. Gemilang. Kita semua bangga," ujar SBY.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved