Hari Raya Idul Adha
Niat dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Tanggal 8-9 Dzulhijjah, Ibadah Sunnah Jelang Idul Adha
Berikut niat dan keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah tanggal 8-9 Dzulhijjah, ibadah sunnah jelang Idul Adha.
Hukum Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah adalah sunah muakad, atau sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
KH Basyaruddin Maisir mengatakan, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, orang yang melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Tarwiyah, Allah SWT akan memberikan pahala, yang kita tidak mengetahuinya, kecuali Allah SWT.
"Pahalanya Allah SWT yang akan membalas, dan itu rahasia Allah SWT," kata KH Basyaruddin Maisir.
• 7 Keutamaan Salat Dhuha Saat Puasa Ramadan 2019/1440 H, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Niatnya
Niat Puasa Tarwiyah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Tarwiyah sunah karena Allah Taala."
Keutamaan dan Niat Puasa Arafah
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Muhammad Mukri mengungkapkan, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Dinamakan puasa Arafah, lanjut Mukri, karena pada tanggal tersebut, umat muslim yang tengah menunaikan ibadah haji, sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
“Wukuf itu berdiam diri. Jadi, jemaah haji sedang berdiam diri di Arafah. Umat muslim yang tidak berhaji, dianjurkan berpuasa,” terang Mukri, Jumat (3/8/2018).
Mukri menjelaskan, Puasa Arafah hukumnya dalam Islam adalah sunah muakad.
“Artinya, sangat dianjurkan. Bagi kaum muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan melaksanakan Puasa Arafah,” ungkap Mukri.
Keutamaan Puasa Arafah telah dijelaskan dalam hadis.
Mukri mengungkapkan, menurut sebuah hadis, Puasa Arafah mampu menghapuskan dosa.
Penghapusan dosa bagi orang yang melakukan Puasa Arafah, berlaku untuk satu tahun yang telah berlalu, dan satu tahun pada masa yang akan datang.