Tanggapi Pembuangan Limbah dari AS ke Indonesia, Puluhan Perempuan Gelar Aksi di Konjen AS Surabaya
Konjen AS di Surabaya ramai dengan puluhan perempuan melakukan aksi membawa banner bertuliskan Take Back, Indonesia Not Your Recycle Bin.
Penulis: Hefty Suud | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hari ini, Jumat (12/7/2029) dekat depan area Konsulat Jendral Amerika Serikat (Konjen AS) di Surabaya ramai dengan puluhan perempuan melakukan aksi membawa banner bertuliskan Take Back, Indonesia Not Your Recycle Bin.
Tak hanya itu, mereka pun mebawa instalasi berbentuk ikan yang bagian perutnya terbuka. Di dalam bagian perut itu terdapat sampah yang sampai tumpah ke aspal jalan.
Mereka datang bersama Lembaga Advokasi Lingkungan, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton).
"Unjuk rasa ini mengenai sampah asing dari Amerika Serikat yang dibuang ke Indonesia. Kami berharap, sampah tersebut ditutup dan semua sampah yg udah terlanjur dikirim, kembalikan ke negara asalnya, kami Ingin Indonesia bersih dari sampah," ujar Tara, salah satu peserta aksi yang berasal dari Gresik.
• Geruduk Konjen Jepang, Massa Green Women Minta Pemerintah Jepang Berhenti Danai Proyek Batubara
• Konjen AS Berkolaborasi dengan UPN Veteran Jatim Kenalkan Peace Corps, Gelar Sederet Acara Berikut!
Ia pun menyayangkan, mengapa negara maju tersebut tega membuang sampahnya ke Indonesia, negara berkembang yang masih memiliki persoalan sampahnya cukup tinggi.
Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton menambahkan, Indonesia berada pada urutan kedua, kontributor sampah di lautan.
"Sampah di Indonesia sendiri masih jadi masalah besar, jadi jangan malah ditambah-tambahi," tukas Prigi.
Karin, salah satu peserta aksi yang berasal dari Sidoarjo pun berharao semua pihak dapat turun menyelesaikan permasalahan sampah impor.
"Membuang sampah ke negara lain itu perbuatan keji ya, karena dampaknya ke kesehatan, lingkungan, jadi saya harap pihak terkait tidak membiarkan hal itu terjadi terus menerus," ujar Karin.