Pemkab Sidoarjo Ajak Rapat Pengusaha Tahu Seusai Pemprov Jatim kembalikan Sampah Impor
Wakil Bupati Sidoarjo gelar rapat bersama barisan pengusaha pabrik tahu Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo, Rabu (17/7/2019).
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Anugrah Fitra Nurani
"Kalau memakai biogas dan gas elpiji, panasnya masih dirasa kurang untuk memutar boiler pengolahan tahu dan biaya operasional makin tinggi," ucap Fuad.
"Batu bara sebenarnya bisa, namun justru mempercepat kerusakan pada alat produksi tahu. Dan bila pakai kayu bakar maka membuat harga tahu sedikit tinggi karena harga kayu cukup mahal," keluhnya.
Dirinya berharap agar pemerintah Sidoarjo dapat mencarikan solusi pengganti sampah plastik impor.
"Semoga secepatnya dapat ketemu solusinya. Solusi yang aman bagi lingkungan juga murah secara biaya operasional," tandasnya.
(Sampah Impor Dikembalikan, Gubernur Khofifah Minta Kata Lain-lain di Permendag Dipertegas)
Seperti diketahui, sejumlah pengusaha tahu di Jawa Timur memanfaatkan sampah plastik yang ikut terbawa pada bahan kertas impor.
Sampah bawa'an ini biasa dijadikan bahan bakar produksi tahu, dan dinilai murah.
Namun Pemprov Jatim memutuskan sampah impor ini dikembalikan lantaran sampah plastik bawa'annya kerap mencemari lingkungan.