Kilas Balik
Detik-Detik TNI AD Bebaskan Sandera OPM, Sang Komandan Syok Bukan Main Seusai Mimpi Soal Kematian
Saat akan membebaskan orang yang disandera OPM di Papua, komandan TNI AD tiba-tiba saja bermimpi soal kematian
Penulis: Januar AS | Editor: Melia Luthfi Husnika
Akhirnya, pada tanggal 13 Mei 1996 Agus diperintahkan oleh Komandan Satgas memimpin tim yang berkekuatan 25 orang untuk menghadapi OPM, dan membeaskan para sandera.
Mereka harus melewati medan yang berat, karena hutan di Papua saat itu masih lebat.
Kontak senjata baru terjadi pada tiga hari kemudian.
Saat itu, mereka menembus semak belukar pada pukul 17.30 WIT.
Meski terjadi kontak senjata, namun para prajurit TNI AD berhati-hati.
Sebab, tugas utama mereka adalah membebaskan sandera.
• Kisah Mendebarkan Paspampres Era Soeharto Todong Pistol ke Pengawal PM Israel, Diakhiri Minta Maaf
Setelah diperkirakan OPM lari, TNI AD pun berhasil membebaskan sembilan orang sandera.
Sedangkan, dua orang meninggal dunia.
Mereka adalah Navy Panekenan dan Yosiyas Mathias Lasamahu.
Keduanya meninggal dunia setelah dibacok oleh OPM.
Sedangkan, dari pihak OPM berdasarkan keterangan dari TNI, yang meninggal dunia berjumlah delapan orang, dan dua orang ditahan.
Akhirnya, pada hari keempat, tepatnya pada tanggal 16 Mei 1996, seluruh sandera, dan dua jenazah dievakuasi ke Timika.