Viral Setelah Makan Tangannya Sendiri, Wanita di Kediri Terima Tangan Palsu dari Gubernur Khofifah
Wiji Fitriani, gadis penderita gangguan jiwa asal Kediri sempat menjadi sorotan akibat ketahuan memakan tangannya sendiri.
TRIBUNJATIM.COM - Wiji Fitriani, gadis penderita gangguan jiwa asal Kediri sempat menjadi sorotan akibat ketahuan memakan tangannya sendiri.
Wiji Fitriani yang hanya dirawat sang nenek dalam garis kemiskinan membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bergerak.

Wiji sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Meski mentalnya bertahap pulih, telapak tangan yang sudah habis dimakan tidak bisa kembali.
Untuk itu, Gubernur Khofifah kembali menyerahkan bantuan berupa tangan palsu. Dalam bahasa medis lebih kenal dengan sebutan protesa.
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di rumah gadis yang biasa disapa Fitri tersebut di Desa Ngadi, Kec. Mojo, Kab. Kediri, Minggu(21/7).
Gubernur Khofifah bercerita, sejak menerima informasi dari media terkait kondisi Fitri yang memakan tangannya sendiri, pihaknya langsung bertindak cepat.
Di antaranya dengan meminta pada Dinkes Jatim dan Dinsos Jatim untuk melakukan penjangkauan serta kordinasi dengan dinkes dan dinsos kabupaten kediri untuk penanganan lebih jauh.
“Saya juga koordinasi dengan pemkab Kediri untuk ambil keputusan penangan lanjut antara lain untuk diberikan psikososial terapi dan tindakan lainnya,” ungkapnya.
Psiko sosial yang dimaksud ialah saat Fitri diantar ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya.
Bahkan, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk menjengk Fitri saat dirawat di RSJ Menur Surabaya.
Selain itu, terdapat juga tindakan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Haji Surabaya dan Rumah Sakit Dr. Soetomo.
(Tangannya Habis Dimakan, Wiji Fitriani akan Jalani Operasi di RSJ Menur)
“Jadi sebetulnya penanganan Fitri berada pada rumah sakit yang terintegrasi di dalam koordinasi Pemprov Jatim,” terang Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifahmenambahkan, selama Fitri di rawat secara intensif di RSJ Menur, pihaknya terus melakukan monitoring.
Lewat monitoring ini, akhirnya diputuskan oleh tim dokter bahwa Fitri bisa kembali pada keluarga.
Apalagi, Fitri sudah seringkali meminta untuk segera bertemu dengan sang nenek.
“Setelah perawatan ini, dibutuhkan proses selanjutnya yakni penyiapan protesi tangan ini. Saya rasa protesi yang dibuat sudah sangat advance,” Gubernur Khofifah.
Meski Wiji Fitriani terbilang sudah pulih dan kembali ke rumah, Gubernur Khofifah tetap meminta warga sekitar bisa saling tolong menolong kepada keluarga Fitri.
Gubernur Khofifah berharap, Puskesmas terdekat terus memberikan pelayanan kepada Fitri untuk after carenya.
Hal ini penting dilakukan, sebagai bentuk ikhtiar bersama dan support kepada Fitri agar bisa kembali berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
“Saya rasa psikososial terapi yang diberikan telah mampu memberikan efek sangat besar, selanjutnya monitoring dan perawatan aftercare harus bisa diberikan oleh Puskesmas terdekat dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),” tegas Khofifah yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Sosial ini.
Suasana haru terlihat begitu terasa, tangis Fitri seketika pecah saat Gubernur Khofifah memasangkan langsung protesa tangan palsu di lengannya.
Fitri yang saat itu didampingi neneknya, seketika memeluk Gubernur Khofifah dan mengucapkan terimakasih.
“Terimakasih, terimakasih Ibu Khofifah, maafkan saya selama ini,” ucap Fitri dengan terbata-bata.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyalurkan secara langsung bantuan berupa Jaminan Sosial Lanjut Usia (PKH plus), serta sembako pada para dhuafa setempat.
Pihaknya berpesan, pada penerima PKH plus untuk bisa menggunakan bantuan ini secara bijak dan sesuai kebutuhan
“Monggo bisa diambil semuanya, namun demikian saya mengajak agar bisa menggunakan dengan bijak dan bisa mengambil sesuai kebutuhan,” tutupnya.
(Tangannya Habis Dimakan, Wiji Fitriani akan Jalani Operasi di RSJ Menur)
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menyampaikan, berkat koordinasi dan kerjasama yang intensif antara Pemprov Jatim dan Pemkab Kediri perawatan pada Fitri bisa dilakukan optimal.
Bahkan, saat ini kondisinya sudah menunjukkan perubahan yang sangat baik.
“Sekali lagi kami sampaikan terimakasih kepada ibu Gubernur dan tim atas bantuan sosial dan program penanggulangan kemiskinan lainnya yang diberikan kepada Kab. Kediri,” ujarnya.
Turut mendampingi pada kegiatan tersebut, antara lain Kepala Dinkes Prov. Jatim, Kepala Dinsos Prov. Jatim, kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, serta 100 orang penerima bantuan PKH Plus.
(Humasprovjatim)