Politisi Gerindra Beberkan Nama Tokoh di Gresik yang Berpotensi jadi Bupati - Wakil Bupati Baru
Pesta demokrasi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik 2020-2025 akan banyak membuka peluang banyak sosok.
Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pesta demokrasi pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gresik 2020-2025 akan banyak membuka peluang banyak sosok.
Sebab, banyak tokoh masyarakat dan generasi muda yang dinilai layak untuk maju dalam pilkada.
Hal ini turut disampaikan lembaga pemenangan pemilu (LPP) Partai Gerindra Gresik, Syafiqi M
Sejumlah nama di Gerindra berpotensi menjadi bakal calon Bupati maupun bakal calon Wakil Bupati Gresik di Peta politik Pilkada Kabupaten Gresik.
"Dalam pesta demokrasi dan politik, semuanya bisa menjadi calon bupati maupun menjadi calon wakil Bupati," kata Syafiqi pada Jumat (26/7/2019).
Menurutnya, banyak nama-nama tokoh masyarakat dan incumben yang kemungkinan muncul.
Seperti, Qosim dengan Dambari Halim Radianto (QS) yang sebelumnya menjadi duet dengan nama SQ (Dambari Halim Radianto - Qosim).
"Bisa jadi Pak Qosim- dr Alif, yang saat ini menjadi Ketua DPC Partai Gerindra. Bisa jadi Pak Nurhamim dengan Pak Qosim," ucap Syafiqi.
"Bisa jadi Ketua DPRD Gresik Nurhamim dengan Nadhir Ketua DPC PPP. Semuanya bisa terjadi dengan melihat potensi daerah," katanya.
Syafiqi juga melihat bahwa sampai saat ini, berbagai pimpinan partai politik tingkat Kabupaten Gresik menunggu keputusan pimpinan pusat.
"Seperti Ketua PDI-P Gresik masih menunggu pimpinan pusat. Begitu juga dengan DPD Golkar Gresik juga menunggu juklak (Petunjuk Pelaksanaan) Pilkada. Jadi, sampai saat ini masih potensi berkoalisi," imbuhnya.
(Pilwali Kota Surabaya, Ketua DPRD Surabaya Armuji Siap Mundur Bila Diusung jadi Calon Wali Kota)
Bahkan, jika melihat perolehan kursi di DPRD Gresik, yang bisa mencalonkan secara sendiri hanya Fraksi PKB yang memperoleh 12 kursi.
Sedangkan Golkar memperoleh 8 kursi, Nasdem 5 Kursi, PDI-P 5 Kursi, Gerindra 8 Kursi, PPP dan PAN masing-masing 3 kursi.
"Tidak mungkin juga dari PKB maju sendiri, jelas cari kualisi untuk mendapat posisi aman dalam saat terpilih menjadi Bupati maupun Wakil Bupati," katanya.
Hal itu dilihat dari Pilkada 2015, dimana pasangan Calon SQ diusung oleh Demokrat dan PKB. Sedangkan lainnya, PDI-P, PAN dan Partai Gerindra menggalang koalisi sendiri.
"Intinya dalam pesta demokrasi itu intinya kemenangan. Tidak mungkin membangun koalisi tapi kalah," imbuh mantan DPRD Gresik era Gus Dur.
Reporter: Surya/Sugiyono.