Kabinet Jokowi
Yunarto Sarankan Parpol Jangan Pura-Pura Bilang Tak Bahas Jatah Menteri, PKB: Gampang Ngomong Gitu
Mendengar saran Yunarto Wijaya, Abdul Kadir Karding langsung tertawa: Ya, kalau jadi pengamat memang gampang ngomong begitu
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan sarannya kepada partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin agar berani mengambil sikap dan argumentasi yang jelas.
Yunarto Wijaya juga memberi saran untuk para partai alangkah baiknya jika berhenti memberikan statemen yang bersayap alias sok baik.
Pernyataan itu disampaikan Yunarto Wijaya secara langsung saat menjadi narasumber di Breaking News Metro TV, Jumat (27/7/2019). Dilansir TribunJatim.com dari kanal YouTube MetroTVNews, Yunarto Wijaya menjelaskan agar para elite politik tidak perlu berpura-pura.
• Jokowi Bahas Kabinet Usai TKN Bubar: Sudah Minta Tapi Banyak Parpol Belum Beri CV Calon Menteri
Yunarto Wijaya mengungkapkan hal itu dengan alasan masyarakat kini sudah mengetahui adanya politik balas budi dagang sapi pada Pemilihan Umum.
"Saran saya sih polemik ini tidak terlalu berkepanjangan kalau partai lebih berani mengambil sikap dengan argumentasi yang jelas," kata Yunarto Wijaya.
Tak hanya itu, ia pun menyarankan agar para elite politik tidak berpura-pura dengan mengatakan tidak bahas soal jatah kursi menteri.
• Raffi Ahmad Salah Tingkah Sebut Nama Wanda Hamidah Saat Digerebek BNN 6 Tahun Lalu: Itu Kan Dulu!
"Menurut saya selama ini selalu bersayap mengatakan bahwa oh belum pernah terpikirkan partai baru masuk, boro-boro dipikirkan, kan perogratif presiden," tambahnya.
Padahal menurut Yunarto Wijaya terkait kursi menteri adalah hak perogratif presiden.
Namun, di samping itu, Jokowi juga membuka ruang diskusi dengan partai pendukungnya.
"Betul, tapi kan presiden sudah membuka ruang dengan mengatakan kami akan berbicara dengan partai-partai pendukung, sehingga gak ada salahnya partai seperti PKB atau Nasdem mengatakan dengan tegas kami menginginkan partai baru masuk, secara tegas," katanya.
• Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Masuk Bursa Walikota Solo, Jokowi Siap Dukung
Yunarto Wijaya menuturkan penolakan itu bisa diberikan alasan yang jelas oleh para partai pendukung.
"(Alasannya) Sulit bekerja sama dengan pihak yang selama ini berbeda sudut pandangnya, bukan hanya berbeda pada masa kampanye loh, 5 tahun pertama, itu yang membuat kami akan sulit untuk bekerja, misalnya seperti itu," jelasnya.

Adapun poin kedua yang disampaikan Yunarto Wijaya, bahwa para partai jangan lagi berpura-pura tidak meminta jatah menteri dan mengatakan mendukung tanpa syarat.
"Jangan lagi mengatakan kami tidak pernah meminta (kursi menteri), kami tanpa syarat dan segala macam, karena sudah jelas pakemnya selama ini secara tradisi partai akan mendapatkan kok," katanya.
Memang di mata Yunarto Wijaya hal itu bukan lah persoalan besar lantaran masyarakat hanya menginginkan menteri yang berkualitas.
• Moeldoko Sebut Koalisi Plus-plus, Pengamat CSIS: Politisi Beradu Siasat Siapa Menipu Siapa