Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dinas Petanian Jatim Akan Atur Musim Tanam Petani Cabai, Pertengahan Bulan Harga Akan Turun

Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat bersabar terkait harga cabai yang kini sedang melonjak.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
panen yang dilakukan petani cabai di Tuban. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat bersabar terkait harga cabai yang kini sedang melonjak.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, musim panen untuk cabai di Jawa Timur akan dimulai pertengahan bulan ini.

"Musim panennya pertengahan bulan ini. Harga naik karena stok cabai hasil panen di musim sebelumnya sudah mulai menipis, sesuai hukum pasar supply and demand, ketika stoknya menipis maka harga akan naik," kata Hadi kepada Tribunjatim.com, Kamis (1/8/2019).

Meski begitu ia mengatakan bahwa masyarakat di Jawa Timur tidak akan kekurangan. Bulan Agustus ini ada lahan seluas 4.428 hektar yang akan panen. Yang akan menghasilkan sebanyak 46 ribu ton.

Lebih lanjut adanya kenaikan harga saat ini juga dikarenakan stabilitas harga cabai di tahun sebelumnya. Lantaran tidak ada gejolak harga cabai yang terjadi di tahun lalu, maka banyak petani yang melakukan penanaman cabai di awal tahun.

Sehingga saat bulan puasa lalu terjadi over supply dan stok yang melimpah dan harga sempat anjlok. Dampak selanjutnya juga adalah petani yang kemudian menanam sehingga ada keterlambatan musim panen.

Karen itu, ke depan, Dinas Pertanian Jatim akan melakukan langkah untuk melakukan penataan dan pemetaan pada musim tanam petani. Lantaran cabai adalah tanaman di semua musim seharusnya bisa diatur musim tanamnya. Sehingga tidak terjadi musim tanam yang berbarengan.

"Kita akan gerakkan penyuluh pertanian. Mengajak petani untuk mengatur musim tanamnya. Tapi ini tantangan kita juga, karena mengatur petani tidak mudah, tidak bisa dipaksa, jadi kita akan mengedukasi mereka," tegas Hadi kepada Tribunjatim.com.

Di sisi lain, guna memastikan suplai cabai di Jawa Timur aman dan tidak sampai kekurangan, Pemprov Jawa Timur mencoba melakukan sejumlah langkah. Utamanya yaitu membatasi pengiriman cabai ke luar daerah Jawa Timur hingga musim panen cabai tiba.

Ayam Ras, Cabe Rawit & Emas Perhiasan Picu Inflasi di Jawa Timur Sebesar 0.16 Persen

Tunggu Putusan MK, KPU Jatim Belum Tetapkan Aleg DPRD Jatim Terpilih

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jawa Timur Drajat Irawan. Menurutnya suplai cabai yang kini menjadi penyokong tinggal dari Malang dan Banyuwangi.

"Penyebab melonjaknya harga cabai ini karena saat ini kita sedang menunggu musim panen. Sentra penghasil cabai rawit kita di Lamongan, Tuban, Kediri dan Blitar masih belum panen, sehingga harga cabai kita melonjak, bahkan ada yang Rp 73 ribu perkilogramnya," kata Drajat.

Akan tetapi, Drajat berharap agar mereka bersabar hingga pertengahan bulan Agustus mendatang. Sementara Pemprov juga melakukan sejumlah langkah intervensi.

"Supaya harga tidak kian melonjak, kita koordinasikan dengan paguyuban petani cabai. Kita membatasi penjualan cabai ke luar daerah Jatim dan memprioritaskan suplai cabai di Jawa Timur. Dengan begitu kita harap suplai tetap terjamin dan harga tidak kian mahal," tandas Drajat. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved