Kilas Balik
Kengerian Perwira TNI AU Saksikan Pesawat Jatuh & Meledak di Depan Soekarno, Tewaskan 1 Pilot
Inilah kengerian jatuhnya pesawat di depan Presiden Soekarno. Satu orang penerbang sampai tewas
Penulis: Januar AS | Editor: Dwi Prastika
Kengerian Perwira TNI AU Saksikan Pesawat Jatuh & Meledak di Depan Soekarno, Tewaskan 1 Pilot
TRIBUNJATIM.COM - Pada era Presiden Soekarno, kekuatan tempur TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia cukup disegani oleh negara lainnya.
Tak hanya negara-negara di Asia Tenggara, melainkan juga di luar regional Asia Tenggara, misalnya China.
Bahkan, seorang Presiden Republik Rakyat China (RRC), Liu Shaoqi pernah ikut menyaksikan pertunjukkan aerobatik TNI AU, di Lanud Kemayoran, 13 April 1963 silam.
Sayang, pertunjukkan itu berujung pada kecelakaan tragis.
• Teka-Teki Adanya Marinir di Bawah Kapal Saat Soeharto Mancing Terjawab, Mantan Menteri Jadi Saksi
• Soekarno Buat AS Kelabakan Karena Proyek Bom, Cerita Para Ahli Nuklir Indonesia Dikirim ke China
• Makna Motif Batik Prabowo Subianto Saat Temui Megawati Soekarnoputri, Tak Bisa Dipakai Sembarangan
Kecelakaan itu menewaskan seorang penerbang TNI AU.
Itu seperti pengakuan dari Marsma TNI (Purn) DR H Raman Ramayana Saman dalam buku "Pak Harto, Saya, dan Kontainer Medik Udara", terbitan Kompas tahun 2017 lalu.

"Tak dinyana, saya menjadi saksi kecelakaan tragis. Saya ingat betapa seram dan mendirikan bulu romannya peristiwa itu," kenang Raman Ramayana Saman.
Menurutnya, saat itu pesawat MiG-19 Farmer yang sedang melakukan aerobatik tiba-tiba sekejap jatuh atau crash.
Pesawat itu jatuh di hadapan Presiden Soekarno, dan Liu Shaoqi yang saat itu turut menyaksikan.
• Mengenal Jeje Soekarno, Anak Donna Harun yang Curi Perhatian di Pernikahan Ibunya, Pernah Main Film!
• Kisah Soedjono Hoemardani, Jenderal TNI Gondrong Buat Soeharto Menangis di Pemakaman, Mirip Seniman
• Masa Kecil BJ Habibie, dari Jalan Bau Massepe ke Istana Negara, Kenang Pelukan Soeharto saat Remaja
Bahkan, Raman Ramayana Saman mengaku harus tiarap saat pesawat itu jatuh.
Tujuannya untuk menghindari desingan peluru dari MiG-19 yang meledak.
Peristiwa itu memakan satu korban meninggal dunia.
"Penerbangnya LU I Soemarsono, gugur," lanjut Raman Ramayana Saman.
Dalam buku itu disebutkan, berdasarkan penjelasan dari Komandan Skadron, Letkol Udara Roesman, kecelakaan itu disebabkan oleh "underexperienced and high speed stall", atau pilot kurang berpengalaman.
Sehingga, pesawat itu kemudian jatuh dengan kecepatan tinggi.