Kilas Balik
Kisah Pierre Tendean, Perwira Tampan yang Gugur Saat G30S karena Ngaku AH Nasution, Langsung Diculik
Pierre Andreas Tendean, merupakan satu dari tujuh perwira tinggi TNI yang gugur saat peristiwa G30S atau Gerakan 30 September tahun 1965.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Pierre Andreas Tendean atau Pierre Tendean, merupakan satu dari tujuh perwira tinggi TNI yang gugur saat peristiwa G30S atau Gerakan 30 September tahun 1965.
Pierre Tendean dikenal sebagai pahlawan yang memiliki wajah rupawan.
Berikut kisah hidupnya.
• Ekspedisi Prajurit Kopassus Nekat ke Daerah Suku Kanibal di Papua, Tim Was-was Takut Dimakan
Dilansir dari TribunJabar (grup TribunJatim.com), gerakan 30 September tahun 1965 atau dikenal pertistiwa G30S, menjadi peristiwa berdarah pada rezim orde lama.
Tujuh perwira tinggi TNI pun menjadi korban pembantaian Gerakan 30 September tahun 1965.
Mereka dibunuh secara sadis dan keji, kemudian dibuang ke dalam sumur.
Dari ketujuh perwira tinggi TNI itu, satu di antaranya adalah Pierre Andreas Tendean.
• Kengerian Perwira TNI AU Saksikan Pesawat Jatuh & Meledak di Depan Soekarno, Tewaskan 1 Pilot

Pierre Andreas Tendean adalah buah cinta dari pasangan AL Tendean dan Maria Elizabeth Cornet.
Ayahnya adalah dokter berdarah Minahasa, sedangkan sang ibu berdarah campuran, Indonesia dan Prancis.
Pierre Andreas Tendean berkeinginan menjadi TNI.
Namun, saat itu orang tuanya lebih mengarahkan Pierre Andreas Tendean untuk menjadi seorang dokter atau insinyur.
Walaupun begitu, Pierre Andreas Tendean tetap bertekad menjadi TNI.
• Tragedi G30S/PKI- Calon Pengantin Pierre Tandean yang Dibunuh Saat Jaga di Rumah Jenderal Nasution
Dilansir Tribunjabar.id (grup TribunJatim.com) dari Wikipedia, ia masuk Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung pada 1958 dan lulus pada 1961.
Setelah lulus, Pierre Andreas Tendean berpangkat letnan dua.
Kemudian, setelah setahun menjadi bertugas di Meda, Pierre Andreas Tendean pun menjalani pendidikan intelijen, di Bogor.