VIDEO - Ekspresi Dirut PLN Sripeni Inten Saat Disindir Jokowi Pinter Tapi Gagal Kalkulasi Pemadaman
Beginilah ekspresi wajah Sripeni Inten saat disindir Jokowi pinter tapi tak bisa kalkulasi pemadaman listrik
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Dengan wajah tanpa senyum Presiden Jokowi menagih penjelasan para petinggi PLN soal pemadaman listrik yang menyusahkan warga Jabodetabek.
Jokowi datang ke kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Negara, Jokowi yang kala itu mengenakan kemeja berwarna putih turun dari mobil kepresidenan.
Kedatangan Jokowi disambut Sripeni Inten Cahyani, Plt Direktur Utama PT PLN (Persero).
Sripeni Inten Cahyani dengan sigap berjalan ke arah Jokowi dan memberikan salam hormat untuk Presiden Republik Indonesia ke 7 ini.
Dengan senyumnya yang ramah Sripeni Inten Cahyani mempersilakan sang Presiden masuk ke dalam ruangan besar yang boleh dikata ruangan tersebut cukup untuk ratusan orang.
Setibanya di ruangan Jokowi disambut oleh jajaran direksi PT PLN PUSAT dan langsung menuju kursi. Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.
"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.
• Mengenal Plt Dirut PLN Sripeni yang Disindir Jokowi Pinter & Tak Bisa Kalkulasi Pemadaman Listrik
Saat Joko Widodo membuka pembicaraan, Sripeni Inten Cahyani tampak mengangguk-anggukan kepala seperti memahami apa yang dikatakan sang Presiden saat itu.
Pasca pemadaman listrik di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Minggu (4/8/2019), sosok Plt Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani menjadi sorotan.
Sebelumnya, Sripeni Inten Cahyani disemprot Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika memberikan penjelasan detail soal penyebab matinya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan Bali.
Presiden Jokowi bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mendatangi kantor pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
Presiden Jokowi mengatakan, seharusnya PLN memiliki rencana cadangan dalam menghadapi permasalahan.
"Pemadaman total Minggu kemarin dan dalam menajemen besar seperti PLN, ini mesti menurut saya, ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi, dengan manajemen besar, tentu saja ada back-up plan," kata Presiden Jokowi dikutip TribunJatim.com dari tayangan langsung Kompas TV.
"Pertanyaan saya kenapa itu tidak dikerjakan dengan cepat dan baik," tambahnya.
Presiden Jokowi menjelaskan, di tahun 2002, peristiwa mati listrik se-Pulau Jawa dan Bali juga pernah terjadi.
Ia menyanyangkan mengapa PLN tak menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran di tahun 2019 ini.
"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu di Jawa dan Bali," ucap Presiden Jokowi.
"Mestinya itu bisa dipakai sebagai sebuah pelajaran, jangan sampai kejadian. Namun malah terjadi lagi," tambahnya.
Presiden ketujuh itu mengatakan, peritiswa mati listrik ini dapat merusakan reputasi PLN.
• Jelaskan Detail Soal Mati Listrik, Dirut PLN Disemprot Jokowi: Bapak, Ibu Pinter, Apa Tak Dihitung?
Pasalnya, para konsumen sangat dirugikan, ditambah mati listrik juga menganggu kelancaran transportasi umum.
"Kita tahu ini bisa merusak reputasi PLN, tapi terutama konsumen banyak dirugikan, tapi juga transportasi umum bahaya sekali, MRT misalnya," kata Presiden Jokowi.
Setelah Jokowi mengutarakan kekecewaannya terhadap kinerja PLN, Sripeni Inten Cahyani yang kala itu mengenakan kemeja berkelir putih dengan balutan hijab berwarna pink langsung menjawab pertanyaan Joko Widodo.
Presiden Jokowi menegaskan, saat ini ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Sripeni Inten Cahyani terkait mati listrik yang merugikan banyak pihak ini.
"Atas nama Direksi kami memohon maaf atas kejadian pada hari Minggu 4 Agustus 2019," ucap Sripeni.
Tampak Sripeni Inten Cahyani menjelaskan dengan tenang soal penyebab mati listrik
Sambil menatap mata Presiden, Sripeni memaparkan dengan panjang dan lebar tentang segala usaha yang telah dilakukan PLN untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
• Sapi Kurban Seberat 850 Kg yang Dibeli Jokowi untuk Korban Gempa Doggala Ini Punya Nama Unik
Sesekali Sripeni melihat ke arah slide presentasi yang disediakan pihak PT PLN (Persero).
Selama 3,5 menit Sripeni memberikan penjelasan tentang penyebab matinya listrik di daerah Jabodetabek.
Hingga pada akhirnya Jokowi menanggapi penjelasan yang diurai Sripeni Intan Cahyani tidak mampu menjawab pertanyaan yang ia ajukan.
"Panjang sekali ya, pertanyaan saya bapak ibu semua ini kan pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun," kata Presiden Jokowi.
"Apakah tidak diitung? apakah tidak dikalkulasi? Bahwa akan ada kejadian ini sehingga kita tahu sebelumnya," tambahnya.
• Video Jokowi Nyanyi Sewu Kuto Didi Kempot Ditanggapi, Akun Twitter Presiden Dibajak Kaesang?
Presiden Jokowi menilai, mati listrik di Pulau Jawa dan Bali pada Minggu 4 Agustus 2019, menandakan PLN tak melakukan perhitungan matang dalam tugasnya.
"Kalau tahu drop, artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung dan tidak dikalkulasi," ucap Presiden Jokowi.
"Dan itu betul-betul merugikan kita semua," tambahnya.
Mendengar tanggapan Jokowi, wajah sang Direktur Utama seketika berubah.
Yang awalnya Sripeni melihat mata Jokowi secara langsung, usia mendengar tanggapan Jokowi Sripeni langsung tertunduk.
Raut wajahnyanya seolah mengatakan bahwa dirinya takut dan malu disebut Jokowi orang yang pintar tapi tidak mampu melakukan kalkulasi.
"Mohon izin menambahkan boleh Bapak?" tanya Sripeni.
• Jokowi Umumkan Lokasi Baru Agustus, Bukit Soeharto VS Gunung Mas, Mana yang Pas Jadi Ibu Kota Baru?
Sambil terbata-bata Sripeni mengatakan ada sesuatu yang menjadi masalah bagi PT. PLN dan akan segera diperbaiki dengan bantuan teknologi.
"Tadi yang Bapak sampaikan mengenai kalkulasi kami memiliki ketentuan bapak N minus 1 kemudian paling emergencynya adalah N MINUS 1 MINUS 1. Memang ini secara teknologi kami akan investigasi lebih lanjut Bapak berkaitan dengan gangguan di satu tempat" lanjut Sripeni.
"Yang paling penting saya minta perbaiki dengan cara apapun agar bisa hidup kembali. Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar yang terjadi saya ulang jangan sampai kejadian lagi.
"Siap pak," jawab Sripeni dengan lesu.
Lalu, siapa sebenarnya Sripeni Inten Cahyani?
Sripeni Inten Cahyani ternyata baru ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) selama tiga hari saat pemadaman listrik yang menghebohkan itu terjadi.
Sripeni Inten Cahyani menggantikan Plt Direktur Utama PLN Sebelumnya, Djoko Abumanan pada Jumat (2/8/2019) lalu.
Sebelumnya, Sripeni Inten Cahyani menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.
Dikutip dari Kontan, sebelum menjadi Direktur Strategis I PLN, Sripeni Inten Cahyani adalah Direktur Utama Indonesia Power.
• Sempat Dituding Jadi Selingkuhan Suami Nunung, Putri July Jan Sambiran Akui Tak Tahu Ayahnya Pemakai
Sripeni Inten Cahyani lahir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 7 Oktober 1968, dan menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Kimia, Universitas Diponegoro dan S2 di bidang Manajemen di STM PPM Jakarta serta meraih gelar Profesi Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK).
Sripeni Inten Cahyani juga pernah menjabat di berbagai posisi strategis, yakni sebagai Direktur Keuangan Indonesia Power, Eksekutif Utama Bidang Keuangan Indonesia Power yang ditugas karyakan sebagai Senior Spesialis Keuangan Divisi Keuangan Korporat PLN.
Kemudian menjadi Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi Indonesia Power.
Mendapat penugasan sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Cogindo Daya Bersama.
Selain itu juga Inten aktif di Sekretariat Working Group 1 Generation & Renewable Energi HAPUA (Head of ASEAN Power Utilities, Authorities).
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mengenal Plt Dirut PLN Sripeni yang Disindir Jokowi 'Pinter' & Tak Bisa Kalkulasi Pemadaman Listrik