Antisipasi Pemadaman Listrik Total, Pemkot Surabaya Perbanyak Solar Cell di Traffic Light & Kantor
Antisipasi Pemadaman Listrik Total, Pemkot Surabaya Perbanyak Solar Cell di Traffic Light & Kantor.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
Antisipasi Pemadaman Listrik Total, Pemkot Surabaya Perbanyak Solar Cell di Traffic Light & Kantor
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Guna menekan anggaran listrik di Kota Surabaya, Pemkot Surabaya mengembangkan teknologi solar cell atau pembangkit listrik tenaga matahari.
Teknologi tersebut, dipasang di sejumlah titik, seperti Traffic Light, penerangan jalan umum, rumah pompa, lembaga pendidikan, hingga kantor instansi pelayanan publik di Kota Surabaya.
• Wali Kota Risma Kerap Meminta Doa Restu pada Mbah Moen, Ini Pesan yang Disampaikan Sang Kiai
• Duka Risma Atas Wafatnya KH Maimun Zubair, Teringat Sering Dampingi Mbah Moen Saat di Surabaya
• Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Berduka Atas Wafatnya Mbah Moen, Sebut Punya Kenangan Berharga
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sebelum menggunakan solar cell, untuk satu traffic light Pemkot Surabaya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta per bulan, biaya itu digunakan untuk daya serta instalasi listrik.
"Namun sekarang, Pemkot hanya mengeluarkan biaya untuk sewa meteran sekitar Rp 90 ribu," kata Risma, Selasa (6/8/2019)
Risma mengungkapkan, penggunaan teknologi solar cell di Kota Surabaya telah dimulai sejak tahun 2016.
"Awalnya saat itu terjadi peristiwa angin puting beliung. kantor pemerintah, ruas jalan juga mengalami kemacetan lalu lintas akibat dari lampu traffic light yang tidak berfungsi dengan baik karena aliran listrik terganggu," kata Risma.
Selain bertujuan untuk menekan angka anggaran, teknologi solar cell juga berfungsi untuk meminimalisir saat gangguan listrik padam.