Warga Sampang Sambat Air PDAM Macet Tapi Tetap Bayar, Sebut Masalah yang Tak Pernah Ada Solusi
Warga di Sampang mengeluhkan aliran air PDAM macet namun tetap disuruh membayar. Mereka menyebut masalah tahunan yang tak pernah ada solusi.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Memasuki musim kemarau, aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampang mulai bermasalah di sejumlah wilayah di Kecamatan Sampang.
Satu di antaranya wilayah yang mengalami kemacetan air PDAM yaitu di Kelurahan Gunung Sekar Sampang.
Sejumlah warga mengeluh sebab, meski air PDAM mati pihaknya tetap membayar dalam setiap bulannya.
• Jaringan Narkoba Malaysia-Sampang Belum Mati, Polda Jatim Kembali Gagalkan Pengiriman 1 Kg Sabu
Satu di antara warga Jalan Manggis Kelurahan Gunung Sekar Sampang, Musleh mengatakan, meski saluran air PDAM mati pihaknya tetap membayar.
"Setiap bulan kami tetap membayar, sebesar Rp 50.000," ujarnya kepada TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Senin (5/8/2019).
Dirinya meminta kepada pihak PDAM Sampang agar cepat mengatasi permasalahan tersebut.
• Kapal Nelayan Sampang Madura Tenggelam Dihempas Ombak Besar, 1 Orang Tewas, 12 Kru Lainnya Selamat
Sebab, air bersih merupakan kebutuhan penting untuk keperluan sehari-hari.
"Kendala ini merupakan masalah tahunan yang tak pernah ada solusi," keluhnya.
Terpisah, saat di konfirmasi Kepala Bagian Hubungan Langganan (Hublang) PDAM Sampang Yazid Solihin, menanggapi bahwa bagi pelanggan yang mengalami kondisi saluran airnya mati diharapkan melaporkan kepada pihaknya.
"Nantinya kami akan melakukan penutupan sementara agar rekening tidak terulang berjalan, kemudian kalau sudah normal bisa di buka kembali," katanya.
• Satpam Hingga Anak-Anak Jadi Mata dan Telinga Bandar Narkoba Sokobanah Sampang
Ia menambahkan, permasalahan macetnya air disebabkan oleh tekanan air yang tidak mencukupi di musim kemarau.
Kemudian matinya saluran air yang terjadi di Jalan Manggis, Durian dan Salak hingga saat ini memang masih menjadi persoalan bagi pihaknya.
Sehingga pihaknya akan mencarikan solusi dengan melakukan pengeboran sumur kembali dan juga memanfaatkan sumur bor yang ada.
"Kami nantinya akan melakukan pengeboran kembali di Desa Pangelen, jadi kelebihan tekanan airnya akan dialihkan ke tiga wilayah itu," pungkasnya.
• Kronologi Penggerebekan Sindikat Sokobanah di Sampang, Polisi Temukan 3 Kg Sabu di Tumpukan Jerami