7 Tahun Menanti Bantuan Kelas Baru dari Diknas, Siswa SDN Ngrejo 1 Blitar Terpaksa Belajar di Perpus
Siswa SDN Ngerjo 1 terpaksa belajar di perpustakaan karena kekurangan kelas. Sekolah pun sudah 7 tahun menunggu bantuan dari diknas tak kunjung datang
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
Sebab, mereka tahu anak-anaknya, tak nyaman karena harus belajar di ruang perpus, yang bercampur dengan rak buku.
• Pria Blitar Curi 6 Gelondongan Kayu di Hutan Kepek, Kepergok Polhut saat Papasan Langsung Nyerah
"Ya, kami menyayangkan, masa hanya satu ruang kelas saja harus dibiarkan mangkrak seperti itu. Sementara, di sekolah lainnya, sepertinya kok lebih mudah, untuk mendapatkan bantuan," ujarnya.
Dengan kondisi seperti itu, Khusni menyayangkan, kenapa diknas itu dulu memberikan janji akan membangunkannya.
"Semestinya, kalau belum ada kepastian, ya jangan memberikan janji manis, kalau setahun setelah dirobohkan, ruang kelas itu akan dibangun," katanya.
"Saat itu, ketika dijanjikan dapat bantuan ruang kelas baru, maka ruang kelas yang lama, langsung kami bongkar. Sebab, bangunannya saat itu, sangat tak layak. Sebab, bagian bawahnya adalah tembok, sementara bagian atasnya adalah gedek," sambungnya.
Selama tujuh tahun terbengkelai, papar dia, pihak sekolah bersama komite bukan diam atau tak mengajukan ke diknas.
• Jelang Kongres PDIP di Bali, Megawati Soekarnoputri Dijadwalkan Ziarah ke Makam Bung Karno Blitar
Tiap tahun, pihaknya selalu mengajukan anggaran, dengan tujuan agar segera mendapatkan perhatian.
Namun, tak tahu apa yang terjadi, hingga tujuh tahun ini, diknas tak memberikan kabar apapun, bahkan dilihat saja tidak pernah.
"Ya, terganggu. Sebab, saat belajar, banyak anak lalu lalang, ada yang mengambil buku, dan ada yang mengembalikan buku. Akibatnya, kami tak bisa belajar dengan nyaman karena kosentrasi kami terganggu. Tak seperti siswa lainnya, bisa belajar nyaman karenaa punya ruang kelas sendiri," ujar siswi kelas 1 yang mengaku kepingin segera pindah ke ruang kelas yang baru.
Menanggapi hal itu, Kadiknas Kabupaten Blitar, Budi Kusuma mengatakan, kalau memang benar ada sekolah seperti itu, ia akan mengeceknya.
Awal 2020, pihaknya akan merealisasinya.
"Kalau memang benar, ya kami akan segera membangunnya. Sebab, jangan sampai ada siswa yang belajar tak nyaman," pungkasnya. (Surya/Imam Taufiq)