Libatkan 30 Dokter, Disnakkeswan Lamongan Sisir Penjual Hewan Kurban, ini Hasilnya

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Dinas Peternakan dan Kehewanan Kabupaten Lamongan Jawa Timur mengerahkan 30 dokter hewan untuk memeriksa hewan kurban di sejumlah tempat penjualan.

Dari sekian banyak hewan kurban yang diperiksa para dokter ini, hanya ditemukan seekor kambing yang sakit mata.
Ada ratusan kambing dan sapi yang diperiksa dan semuanya dipastikan laik sebagai hewan kurban.

"Kita ingin memastikan jika hewan kambing dan sapi untuk kurban Hari Raya Idul Adha 1440 H di Lamongan aman dari ancaman penyakit. Termasuk usia hewan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Sukriyah kepada Surya.co.id, Rabu (7/8/2019).

Pihaknya sengaja menerjukan puluhan dokter hewan, dimaksudkan agar hewan kurban yang dijual di sejumlah lokasi itu terjangkau pemeriksaannya.

Jangan sampai ada hewan kurban yang lepas pemeriksaan. Pemeriksaannya dilakukan lengkap, termasuk pemeriksaan mata, gigi, kulit dan pemeriksaan yang disyaratkan lainnya.

"Alhamdullah berdasarkan hasil inspeksi mendadak dan pemeriksaan tidak ditemukan adanya hewan yang sakit," kata Sukriyah kepada Tribunjatim.com.

Disnakwan selain menerjunkan dokter dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sukriyah juga mengerahkan 30 dokter hewan mandiri.

Artinya, para dokter hewan yang diminta terjun ke lapangan itu diluar dokter hewan Dinas Peternakan.

Didapati hanya ada sebagian kecil hewan yang terkena penyakit yaitu, penyakit mata. Hewan kurban yang diketahui terkena penyakit mata itu langsung diambil tindakan.

Pertama diobati dan diambil langkah untuk dengan cara diisolasi.

• Tabrakan Land Cruiser Vs Grand Max di Bangkalan, Satu Orang Tewas

• Hidangan Idul Adha 2019 - Resep Nasi Siram Kambing Lada Hitam, Cocok untuk Menu Makan Siang!

• 4 Fakta Nora Alexandra, Calon Istri Jerinx SID, Pernah Menikahi Aliff Alli Khan Adik Miller Khan

"Agar tidak menular ke hewan yang lain, " kata Sukriyah di lokasi sidak Pasar Kambing Sidoharjo kepada Tribunjatim.com.

Seekor hewan yang terserang sakit mata ditemukan di tempat pedagang hewan di Desa Tambak Boyo. Sasaran sidak hewan kurban di sejumlah titik pedagang hewan di Lamongan dan di pasar - pasar hewan.

"Kita membaginya menjadi tiga tim dari 30 dokter hewan dengan tempat yang berbeda - beda," kata Sukriyah.

Sidak hewan kurban kali ini ditekankan kepada pemeriksaan hewan. Personil dokter dan pegawai Dinas Peternakan yang begitu banyak dilibatkan, sangat memungkinkan menjangkau dan menguasai pemeriksaan semua hewan kurban.
Yang menjadi perhatian Disnakwan di dalam sidak adalah penyakit menular dan umur hewan tersebut.

Umur memang harus sesuai, ternyata juga ditemukan ada yang belum memenuhi umur.

Jika ditemukan hewan kurban yang belum cukup umur, disarankan dan diberikan pemahaman kepada para pedagang karena menyalahi prinsip dan syarat hewan qurban