Mantan Dirut PLN Bicara Kemungkinan Sabotase dalam Blackout, 'Zaman Saya Pejabat Diinterogasi BIN'
Mantan Direktur PLN meminta masyarakat agar tidak menarik kesimpulan soal penyebab mati listrik di Jawa dan Bali.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Mantan Direktur PLN, Herman Darnel Ibrahim meminta kepada masyarakat agar tidak menarik kesimpulan soal penyebab mati listrik di Jawa dan Bali sejak hari Minggu (4/8/2019).
Saat menjadi narasumber di program acara "Indonesia Lawyers Club" TVONE, Herman Darnel Ibrahim membahas soal kemungkinan sabotase dalam blackout PLN beberapa hari lalu, Selasa (6/8/2019).
Herman Darnel Ibrahim teringat dirinya yang dahulu pernah menjabat sebagai Direktur PLN melakukan investigasi pertama pada aspek sabotase.
• Jokowi Jengkel pada PLN karena Listrik Mati, Fadli Zon: Yang Harusnya Kecewa Rakyat, Bukan Presiden
• Rini Soemarno Tak Dampingi Jokowi Saat Berkunjung ke Kantor Pusat PLN, ke mana Menteri BUMN?
• Sripeni Tertunduk saat Disemprot Soal Listrik, JJ Rizal: PLN Institusi Negara, Masa Ngajarin Ikhlas?
Untuk menjawab sabotase tersebut, diakui Herman Darnel Ibrahim, bahwa pejabat-pejabat tertentu diinterogasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Pada kesempatan itu, Herman Darnel Ibrahim meminta pihak manapun tidak langsung menyatakan kesimpulan penyebab mati listrik sebelum ada hasil investigasi.
"Perlu investasgi, jangan langsung menyatakan penyebabnya apa, langsung menyatakan PLN salah, akuntablitas hanya bisa dicek dengan sebuah investigasi," kata Herman Darnel Ibrahim dikutip dari Youtube Indonesia Lawyers Club.
Dikatakan pula oleh Herman Darnel Ibrahib, penyebab blackout memerlukan data dan aspek hukum.
Adapun, investigasi pertama yang dilakukan bila terjadi blackout di PLN yaitu soal kemungkinan adanya sabotase.
"Investigasi pertama seperti yang bang Karni tanyakan tadi apakah ada sabotase atau tidak," kata Herman Darnel Ibrahim
• VIDEO - Ekspresi Dirut PLN Sripeni Inten Saat Disindir Jokowi Pinter Tapi Gagal Kalkulasi Pemadaman
• Mengenal Plt Dirut PLN Sripeni yang Disindir Jokowi Pinter & Tak Bisa Kalkulasi Pemadaman Listrik
• Jelaskan Detail Soal Mati Listrik, Dirut PLN Disemprot Jokowi: Bapak, Ibu Pinter, Apa Tak Dihitung?
Menurut Herman Darnel Ibrahim, untuk menjawab kemungkinan sabotase bila ada blackout di PLN, pejabat tertentu akan diiterogasi oleh BIN.
"Biasanya pada zaman saya dulu begitu terjadi blackout, pejabat tertentu sudah diinterogasi oleb BIN atau pejabat intelejen, saya juga pernah," kata Herman Darnel Ibrahim.
Jika memang sudah dinilai tidak ada kemungkinan sabotase, baru melanjutkan ke aspek non sabotase.
"Clear dulu (tidak ada sabotase), kalau sudah clear itu berarti perginya non sabotase," kata Herman Darnel Ibrahim.
Menurut Herman Darnel Ibrahim, selepas dianggap tidak ada sabotase dalam kejadian blackout PLN, maka akan kembali berlanjut ke aspek lain.
"Jadi kalau tidak ada sabotase investigasi akan menghasilkan, satu, semacam audit apakah PLN sudah membuat mitigasi risiko blackout, apakah peralatan sudah dicek kesiapannya, bagaimana urutan apakah pembangkit yang beroperasi termasuk pembangkit milik swasta sudah mengikuti gridcord, itu aturan pemerintah," kata Herman Darnel Ibrahim.
Lebih lanjut, Herman Darnel Ibrahim menjelaskan, setelah melakukan pengecekan, investigasi tetap diteruskan lewat diskusi dengan ahli.
• Vicky Prasetyo Diduga Gelapkan Mobil Vivi Paris Senilai Rp 800 Juta Untuk Dana Kampanye
• Raffi Ahmad Bocorkan Masalah Rumah Tangga Terberat, Vicky Prasetyo Singgung Alamat Palsu: Bahaya!
• Dhawiya Bongkar Pekerjaan Sebenarnya Jennifer Dunn, Setelah Jedun Pamer Rumah Mewah Seharga Rp 42 M
"Setelah dicek semua barulah kita berdisukusi ahli tadi, saran saya ahli ke pak dirjen ahli itu dari perguruan tinggi, pengamat, dari orang yang tidak tahu listrik juga perlu ikut seperti YLKI supaya transparan, kemudian wakil dari PLN untuk beri data, PLN kasih data, analisa, diskusi, debat sampai dengan kesimpulan, baru dipublish," kata Herman Darnel Ibrahim.
Setelah itu, barulah muncul akuntabalitas pihak yang harus bertanggung jawab atau patut menerima sanksi.
"Dari situ baru akan tahu akuntabilitas orang yang perlu tanggung jawab, perlu sanksi, kalau ada hal yang perlu diperbaiki standing operation procedure ada yang keliru, termasuk pelaksananya ada yang keliru, termasuk pilot itu apa siap cukup gak trainingnya, jadi semua itu dicek, semacam audit," kata Herman Darnel Ibrahim.
Berikut videonya: