Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kasus Warga di Blitar Keracunan Massal Setelah Santap Rawon, Dinkes Masih Teliti Penyebab Sebenarnya

Dinkes Kota Blitar masih meneliti penyebab sebenarnya warga di Kota Blitar keracunan massal setelah santap rawon di acara yasinan tetangga.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/SAMSUL HADI
Petugas Dinkes Kota Blitar mengambil sampel air di pemilik rumah yang menyelenggarakan acara yasinan di Jl Kurma, Kota Blitar. 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar masih meneliti penyebab keracunan massal di Jl Kurma, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Hasil analisa, Dinkes Kota Blitar menyimpulkan sementara, nasi rawon yang disajikan di acara yasinan itu paling berisiko terkontaminasi bakteri.

"Dari hasil yang sudah direkap, bisa disimpulkan sementara, nasi rawon 2,8 berisiko dari makanan lain yang disajikan di acara itu dan kemungkinan terkontaminasi bakteri salmonella," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, Didik Jumianto, Rabu (7/8/2019).

Tujuh Warga Kota Blitar yang Diduga Keracunan Rawon Masih Jalani Rawat Inap di Rumah Sakit

Kesimpulan itu diperoleh setelah Dinkes Kota Blitar mewawancarai semua korban keracunan.

Dinkes Kota Blitar mendata satu per satu jenis hidangan yang dimakan dan minum para korban di acara itu.

"Itu masih kesimpulan sementara. Untuk pastinya, kami tetap menunggu hasil uji laboratorium," ujar Didik.

Kasus Warga di Blitar Keracunan Massal Seusai Acara Yasinan Tetangga, Polisi Bawa Sampel Kuah Rawon

Dinkes Kota Blitar sudah mengambil beberapa sampel dari rumah penyelenggara acara yasinan untuk diuji laboratorium.

Sejumlah sampel yang diambil untuk diuji laboratorium, yaitu, kuah rawon, air sumur, dan feses korban.

"Hasil uji laboratoriumnya paling cepat keluar sekitar seminggu," katanya.

Hasil pendataan Dinkes Kota Blitar, jumlah total warga yang mengalami keracunan sebanyak 38 orang.

Sejumlah Warga Blitar Mual hingga Diare, Diduga Keracunan Pasca Santap Rawon Acara Yasinan Tetangga

Dari total itu, sebanyak 11 orang menjalani rawat inap dan selebihnya 27 orang menjalani rawat jalan.

"Untuk yang rawat inap kami belum mengupdate lagi datanya. Informasinya, kemarin sudah ada beberapa yang diperbolehkan pulang," katanya.

Plt Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan, para korban keracunan sudah mendapat perawatan medis.

Cerita Penjual Rawon Dolly di Festival Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Sudah Berdagang 15 Tahun

Menurutnya, Dinkes Kota Blitar sudah mendata para korban keracunan.

"Kalau berdasarkan penjelasan kepala Dinkes, dugaan penyebab keracunan dari daging di masakan rawon. Tapi, sekarang masih diteliti," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved