Mengenal Tanaman Bajakah yang Disebut Bisa Sembuhkan Kanker, Sempat Dianggap Tanaman Mistis
Tanaman yang bernama Bajakah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir karena menyembuhkan kanker, seperti apa tanaman Bajakah sebenarnya?
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
"Bisa digambarkan bagaimana kondisinya," tanya Aiman.
"Saya melihat sendiri ibu saya, dia (Ibu Daldi,red) punya susu sudah bernanah," kata Daldin kepada Aiman dalam wawancaranya secara ekslusif.
• Jokowi Jengkel pada PLN karena Listrik Mati, Fadli Zon: Yang Harusnya Kecewa Rakyat, Bukan Presiden
• Andre Rosiade Ungkap Makna Sindiran Kebakaran Brewok Saat Probowo dan Megawati Kian Akrab
Daldin mengaku ayahnya yang pertama kali membawakan obat tersebut kepada ibunya.
Namun, ia tidak mengerahui asal mula ayahnya membawa tanaman tersebut hingga menjadi ramuan yang dapat dikatakan cukup mujarab.
"saya engga tahu, karena waktu itu saya masih kecil," ungkapnya.
Daldin menuturkan, tanaman Bajakah yang dibawa ayahnya itu direbus lalu airnya diminumkan kepada sang ibu.
"Dua minggu bereaksi, satu bulan sembuh total," kata Daldin.
"Bagaimana kondisi ibu sekarang? tanya Aiman.
"Alhamdulillah, ibu saya saat ini masih sehat," imbuhnya
Tanggapan Ahli
Kabar mengenai dua siswa asal SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, yang meraih medali emas di World Invention Creativity Olympic (WICO), Seoul, Korea Selatan disambut antusias oleh masyarakat Indonesia.
Dalam kabar yang beredar, keduanya disebut menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakah (tumbuhan khas Kalimantan Tengah) yang dibubukkan.
Ketika bubuk Bajakah diuji cobakan ke tikus, Anggina dan Aysa menemukan bahwa sel tumor bisa menghilang dalam waktu dua minggu.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) pusat, Prof Dr dr Aru Sudoyo, meminta masyarakat untuk tidak berlebihan berharap terhadap Bajakah.
• Kaesang Gerebek Kampus Gibran di Singapura, Lihat Foto Sang Kakak Terpampang Putra Jokowi Sungkem
• Dugaan Farhat Abbas Soal Hotman Paris Unggah Blue Film: Bisa Saja Mereka Mabuk atau Cari Sensasi
"Masyarakat tidak perlu terlalu berharap tinggi dengan hasil uji coba awal begitu. Ingat, tidak ada obat yang ajaib," ujarnya ketika dihubungi oleh Kompas.com via telepon, Senin (12/8/2019).
Lebih lanjut Aru menegaskan bahwa memang ada banyak sekali obat kanker yang berasal dari tanaman herbal khas Indonesia. Biasanya bukan berupa dedaunan, bisa berupa akar bahkan kulit batang pepohonan. Namun, butuh proses panjang atau lama untuk memastikan secara benar manfaatnya terhadap pengobatan kanker pada manusia.
"Karena uji coba awal dengan tikus itu berbeda dengan uji coba kepada manusia. Seringkali penelitian itu berhasil digunakan pada tikus, tetapi ketika (diuji coba) pada manusia hasilnya nihil. Dan itu banyak terjadi," kata Aru.
Dua siswi SMA Negeri Palangka Raya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani (tangkaplayar KompasTV)
Namun demikian, Aru tetap berharap agar penemuan dan uji awal yang dilakukan kedua siswa tersebut memang benar, dan bisa dilanjutkan hingga terealisasi kepada kanker payudara manusia.
"Saya tidak menampik, ada kemungkinan memang bisa tumbuhan itu (Bajakah) digunakan untuk obat kanker. Tapi banyak fase yang harus dilalui, dan semoga saja ada yang mau membantu proses penelitian tersebut berlanjut," imbuhnya.
• Cerita Megawati Soal Ahok & Pertemuan dengan Prabowo: Enak Gini Jadi Pemenang Terus Semua Merapat
• Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP 2 Periode, Megawati:Tak Ada Pasal Sebut Sekjen Tak Bisa 2 Periode
Menurut Aru, sudah banyak juga tanaman atau tumbuhan di Indonesia ini yang diduga pada penelitian awal mempunyai pengaruh untuk mengobati kanker. Akan tetapi, ketika melalui beberapa tahap atau fase penelitian yang mutakhir, akhirnya gagal dan hanya bisa dijadikan suplemen.
"Tidak banyak perusahaan farmasi di Indonesia yang mau ambil risiko besar melakukan penelitian terhadap obat-obatan kanker. Jika pun ada, mungkin hanya dua perusahaan. Jika gagal, bahan utama uji coba itu hanya dijadikan suplemen saja," katanya.
Meskipun dikatakan bahwa tanaman Bajakah sudah menjadi konsumsi sehari-hari bagi masyarakat di daerah Kalimantan Tengah untuk menghilangkan kanker payudara, Aru menghimbau masyarakat yang menderita kanker untuk tetap mengimbanginya dengan obat konvensional dan menjadikan bajakah sebagai suplemen saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Dianggap Tanaman Mistis, seperti Apa Tanaman Bajakah? "
• Cut Meyriska Blak-blakan Soal Persiapan & Konsep Akad Nikah dengan Roger, Undangan Sudah Disebar?