Diduga Korsleting Listrik, Bangunan Semi Permanen di Peneleh Ludes Terbakar, Uang Tunai Ikut Hangus
Sebuah rumah pemukiman padat di Jalan Peneleh Gang IV No.20, Peneleh, Genteng, Surabaya, terbakar, Rabu (14/8/2019).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah rumah pemukiman padat di Jalan Peneleh Gang IV No.20, Peneleh, Genteng, Surabaya, terbakar, Rabu (14/8/2019).
Api diketahui membakar seluruh bangunan lantai dua rumah berukuran 4 m x 4 m itu, sekitar pukul 11.00 WIB.
Bangunan rumah yang terbakar itu merupakan milik Misbah.
• Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Pemkot Surabaya akan Susun Perwali Beri Sanksi
Sekitar sejam lalu, pasca api dijinakkan oleh petugas PMK Surabaya, yang tersisa dari bangunan lantai dua rumah milik Misbah, hanyalah arang kayu bekas kerangka bangunan rumahnya yang terbakar.
Saat TribunJatim.com mendatangi rumah Misbah, pria yang mengenakan kaus polo berwarna kuning itu sedang sibuk menyeka genangan air sisa pemadaman api yang terjebak di lantai rumahnya.
Dan memindahkan sisa-sisa arang dari dalam rumahnya yang ia tampung dalam beberapa karung, untuk dipindah ke luar rumah.
Ia mengaku tak tahu menahu perihal insiden kebakaran yang menimpa kediamannya.
Pasalnya, saat itu ia berada di luar rumah, dan tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran.
"Saya gak tau lagi keluar, tadi cuma ada adik saya, saya gak tahu penyebabnya," katanya pada TribunJatim.com, Rabu (14/8/2019).
• Garasi Milik Warga di Lamongan Terbakar Hebat, Lumatkan 6 Mobil Tua, Diduga Korsleting Listrik
Ternyata bukan bangunan rumah milik Misbah saja yang dilumat api, setelah TribunJatim.com mencoba menelusuri, tetangga Misbah, bernama Budiman dan Soraya mengaku juga menjadi korban kebakaran.
Budiman mengaku sebagian bangunan lantai dua di belakang rumahnya juga ludes dilumat api.
"Yang kebakar rumahnya Pak Misbah, tapi rumah saya juga kena," ujarnya.
Padahal beberapa menit sebelum melihat kobaran api yang menyala-nyala di siang bolong itu, ia baru saja memeriksa kondisi bangunan rumahnya yang ada di bagian belakang rumahnya.
"Saya tadi antarkan legen (minuman) ke tukang, pas saya naik tidak ada apa-apa, belum ada api," jelasnya.
Kemudian ia memutuskan pergi ke sebuah kosan yang berjarak sekitar tiga meter dari lokasi kebakaran, namun sesampainya di sana ia mengaku merasakan ada hal yang tak enak dalam benaknya.
"Kok gak enak hati saya, terus saya turun lagi dan dikasih tahu istri saya, eh ternyata benar kebakaran, aduh," katanya seraya memegang keningnya.
• BREAKING NEWS: Pemkot Surabaya Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Ini 5 Poinnya
Sementara itu, Soraya, istri Budiman mengaku, bangunan lantai dua di bagian belakang rumahnya ludes dilumat api.
Seingatnya, di ruangan tersebut ada sebuah lemari plastik yang berisi uang sekitar Rp 5 Juta.
"Ya yang kena bagian belakang, uang saya Rp 5 Juta ludes, ditaruh di lemari plastik gitu," kata perempuan berkerudung itu.
Seorang saksi mata pria yang mengaku berusia 82 tahun yang enggan menyebutkan nama itu, menuturkan kobaran api yang membakar rumah Misbah berlangsung sekitar 30 menit lamanya.
"Besar tadi kelihatan ada apinya, saya kan rumahnya agai haug, tadi lihat sendiri, kelihatan besar dan asapnya juga gelap gitu," kata pria yang rambutnya berwarna putih itu.
Kondisi kawasan tersebut diakuinya kerap kali sepi, saat pagi hingga siang hari.
Kebanyakan para warga di kawasan itu sudah keluar rumah untuk bekerja.
"Kejadiannya sebelum adzan dhuhur, ya jam 11.30 WIB," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 05 Hendra menuturkan, dugaan sementara penyebab kebakaran karena korsleting listrik.
Pasalnya, sejak Selasa (13/8/2019) kemarin, ia mendapat laporan ada warga yang telah mencium aroma hangus.
"Dugaanya ya korsleting listrik, tanda-tandanya, kata para warga saya kan tanya tadi, malamnya mencium bau gosong," kata Hendra.
Hingga api dipadamkan, ungkap Hendra, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden itu.
"Tidak ada korban, dan ini kejadian kebakaran ini pertama kali di sini (kampungnya),"
Dilain sisi, Kabid Operasional PMK Surabaya Bambang Vistadi mengatakan, api dapat dilokalisir secara cepat dengan mendatangkan 18 unit truk PMK Surabaya.
"Kebakaran tidak berimbas ke rumah, 18 unit kami berangkatkan," pungkasnya.