Kabinet Jokowi Jilid II
Bocorkan Susunan Kabinet Baru, Jokowi: Satu Kepala Daerah Bakal Jadi Menteri, Ada yang Harus Pergi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan komposisi kabinet baru dalam periode kedua pemerintahannya nanti.
TRIBUNJATIM.COM - Menurut Jokowi, kabinet baru yang akan dipimpinnya bersama Maruf Amin itu saat ini sudah selesai disusun.
Jokowi mengaku tinggal mengumumkan susunan Kabinet Menteri Jilid II di waktu yang tepat.
"Sudah final semua. Tinggal kami umumkan. Bisa Agustus, bisa juga saat pelantikan (20 Oktober 2019). Semua sudah final," kata Jokowi saat bertemu dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka, Rabu (15/8/2019), sebagaimana dikutip dari Kompas.com (grup TribunJatim.com).

Menurut Jokowi, kabinetnya bakal mempertahankan sejumlah menteri lama, menarik satu kepala daerah dan terdapat menteri berusia muda.
Berikut gambaran kabinet Jokowi berdasarkan bocoran dari Jokowi yang dirangkum Tribunnews.com (grup TribunJatim.com), Kamis (15/8/2019):
1. Ada Kepala Daerah yang Bakal Jadi Menteri
Jokowi menyebut bakal ada satu kepala daerah yang jadi menteri dalam kabinet Jokowi-Maruf.
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Merdeka.
Jokowi yang sempat ragu lantaran tidak persis ingat, menjadi mantap menjawab akan ada kepala daerah yang akan menjadi menteri saat Menteri Sekretaris Negara, Pratikno memastikan lewat anggukan.
"Iya Pak, ada satu," ujar Pratikno.
• Ahok Disebut Bakal Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, BTP: Tugas Saya Hanya Berkunjung ke Daerah
2. Sejumlah Menteri Dipertahankan atau Bertukar Posisi
Jokowi menyebut ada beberapa menteri yang bertahan di kabinet entah di posisinya saat ini atau berganti posisi menempati posisi yang lebih strategis dengan kewenangan lebih luas.
Menurut Jokowi, menteri yang bertahan adalan menteri yang jelas implementasi kebijakannya, melakukan perombakan dan perbaikan atas perombakan itu sekaligus.
"Tidak hanya merombak, membongkar, tetapi juga melakukan perbaikan atas perombakan dan pembongkaran itu," ujar Jokowi.
Jokowi akan mempertahankan menteri yang bisa mengkesekusi masalah dengan baik meskipun kerap tidak disukai oleh publik.