Naik Haji Jatim 2019
Jelang Kedatangan Jemaah Haji, KKP Kelas I Surabaya Laksanakan Pengasapan Asrama Haji
Jelang kedatangan jemaah haji, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya laksanakan pengasapan (fogging) asrama haji.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Jelang kedatangan jemaah haji, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya laksanakan pengasapan (fogging) asrama haji.
Hal itu dilakukan agar asrama haji yang terletak di wilayah Sukolilo, Surabaya tersebut terbebas dari nyamuk aides aigepti.
Kasi Sanitasi dan Dampak Resiko Lingkungan KKP Kelas I Surabaya, dr. Bangun Cahyo Utomo mengatakan tujuan pelaksanaan fogging agar lingkungan asrama haji bersih dan terbebas dari nyamuk aides aigepti.
"Sehingga para jemaah haji bisa nyaman ketika menggunakan fasilitas asrama haji. Tanpa perlu khawatir terkena penyakit demam berdarah. Pelaksanaan fogging sendiri dilakukan pada hari Kamis (15/8/2019)," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di sela Rapat Persiapan Debarkasi Jemaah Haji yang digelar di Kantor KKP Kelas I Surabaya, Jumat (16/8/2019).
• KKP Kelas I Surabaya Siap Sambut Jemaah Haji, Siapkan Thermal Scanner untuk Pantau Suhu Tubuh Jemaah
• Tersangka Pengoplos Elpiji Diduga Tak Ditahan, LSM FRMJ Anggap Polisi Jombang Tak Fair
• Jelang Putaran Kedua, Persebaya Surabaya Indikasi Belanja Pemain Asing
Selain pelaksanaan fogging, pihaknya juga melakukan pengawasan dan sanitasi terhadap beberapa titik di asrama haji.
"Kita lakukan spraying dengan alat khusus agar bebas dari nyamuk, kecoa, dan lalat yang rentan membawa penyakit. Ada dua tempat yang kita fokuskan yaitu bagian dapur dan tempat pembuangan sampah di wilayah asrama haji," tambahnya.
Tidak hanya itu, pesawat pembawa jemaah haji juga tak luput dari pengawasan KKP Kelas I Surabaya.
"Setelah para jemaah haji selesai turun dari pesawat, akan kita lakukan pemeriksaan sanitasi pesawat. Apakah pihak maskapai telah melakukan sanitasi pesawat. Dan apabila telah melaksanakannya, sesuai dengan regulasi internasional, kita meminta bukti alat atau bahan yang digunakan untuk sanitasi pesawat tersebut," pungkasnya.