Kisah Sukses Elita Yuwana Raup Jutaan Rupiah dari Kreasi Decoupage, Sempat Diekspor ke Pakistan
Inilah kisah sukses Elita Yuwana raup jutaan rupiah dari kreasi seni Decoupage. Hasilnya pernah diekspor ke Pakistan.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tahun 2015, Elita Yuwana mulai menekuni dunia kesenian dari China, Decoupage.
Perempuan asal Banyuwangi ini menyulap botol, kayu dan gelas menjadi benda bernilai jual tinggi.
Ruang tamu rumah Elita Yuwana dipenuhi benda hasil kerja tangannya.
Salah satu yang paling mencolok adalah sebuah lampu hias yang terbuat dari botol kaca tak terpakai.
"Kalau biasanya Decoupage itu kan hanya nempel-nempel saja. Tapi ini saya beri sentuhan lagi yakni bunga dari plastik bekas," ujar Elita Yuwana, Minggu (18/8/2019).
Elita Yuwana menceritakan mulai menekuni decoupage sejak 2015.
Perkenalannya dengan seni menempel itu berawal ketika dia bertemu dengan teman lamanya yang merupakan seniman decoupage.
"Setelah belajar ternyata seru juga dan sangat mudah," ujarnya.

Tahun 2010, Elita Yuwana sebetulnya telah terjun ke dunia bisnis dengan memproduksi glass painting.
Sehari-hari, ia bisa menghabiskan waktu selama 12 jam di bengkel rumahnya.
Kala itu, produksi glass painting ibu tiga anak ini bisa mencapai 500 buah dalam sehari.
Bisnis glass painting Elita Yuwana berhenti kala ia divonis meningitis oleh dokter.
Penyebabnya adalah kandungan dalam cat glass painting yang digunakan.
"Mungkin karena saya terlalu lama ya main glass painting. Sekarang boleh sih main glass painting, tapi nggak bisa terlalu lama," tuturnya.
Elita mengerjakan pesanan decoupage yang datang padanya seorang diri.
Kadang, ia juga dibantu pekerja jika orderan yang masuk terlalu banyak.
Dalam sebulan, tak kurang dari Rp 9 juta rupiah bisa dikantongi Elita Yuwana.
Mayoritas pesanan datang untuk souvenir pernikahan dan kenang-kenangan.
"Kalau mudah, saya bisa kerjakan sendiri. Seperti wall decor ini, sehari saya bisa kerjakan sampai 200 buah," ucap alumni SMA Negeri 1 Rogojampi ini.
Kerajinan Elita Yuwana dibanderol dengan harga yang beragam mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 250 ribu.
Satu wall decor misalnya, ia hargai Rp 45 ribu sampai Rp 65 ribu.
"Kalau paling mahal itu biasanya di lampu-lampu gitu. Bisa Rp 150 sampai Rp 250 ribu," katanya.
Dipasarkan online
Elita Yuwana memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan produknya.
Ia mempunyai akun facebook dan instagram yang digunakan khusus pemasaran.
"Nah biasanya memang pesanan banyak datang dari online," katanya.
Perempuan 41 tahun ini menilai pasar decoupage di Malang dan kota lain di Indonesia cukup besar.
Barang karya Elita Yuwana bahkan sempat diekspor ke Pakistan.
"Kalau biasanya itu kirim ke Bali, Batam sama Jakarta," ucapnya.

Elita Yuwana mengungkapkan ingin terus mengembangkan usaha decoupage yang dikelolanya.
Rencananya, ia bakal merambah ke seni lukis kaos dan interior.
Kini, Elita Yuwana telah mempunyai dua galeri yang berada di Hotel Atria dan Regents Park. Keduanya, ia kelola secara pribadi.
"Alhamdulillah penjualannya sangat baik. Biasanya, tamu banyak beli produk yang dapat dijadikan interior," tutupnya.